Mi Ra dan Mia sibuk memilih beberapa aksesoris di salah satu toko dekat kampus mereka. Dibanding dengan perasaan antusias karena melihat pernak-pernik lucu, justru keduanya tampak lesu sejak keluar dari kampus.
Masalah Mia tak usah ditanya. Sedangkan Mi Ra, ia sudah berada di titik jenuh karena Chanyeol benar-benar mengabaikannya. Menjadi seorang trainee ternyata membuat waktu mereka tersita.
Makanya, Mi Ra melampiaskan kekesalannya dengan banyak belanja.
“Tadi aku melihat Do dengan Inha,” ujar Mi Ra mengambil jepitan rambut. Mia mendengus pelan, sementara Mi Ra tersenyum sinis. Lihatlah, setelah memutuskan hubungan, Mia terlihat makin cupu dibanding saat sekolah dulu.
Memakai kacamata, rambutnya dikepang, dan pakaiannya kuno. Ugh!
“Parah, kukira kalian hanya akan bertahan selama beberapa hari. Ternyata, tak ada yang membuka suara dan meluruskan masalah,” celetuk Mi Ra.
Mia mengabaikan ocehan sahabatnya dan sibuk memilih ikat rambut.
“Aku jadi ingat, waktu dulu kita masuk ke tempat aksesoris setelah menonton film … Do sempat menitipkan satu ikat rambut padaku. Apa dia memberikannya padamu?” tanya Mi Ra dan Mia hanya menggeleng acuh. “Atau … itu untuk dirinya sendiri mungkin, ya?”
“Bukan urusanku.” Mia melengos pergi ke kasir, ia jengah membahas Kyungsoo si mantan kekasihnya. Sebenarnya Mia hanya minta waktu kala itu, tapi kalau keadaan mereka terus seperti ini … ia rasa putus memang keputusan yang tepat.
Setelah mereka keluar dari toko, kedua gadis itu pulang dengan menggunakan bus. Hari ini, Mi Ra sengaja tidak memakai motor karena ia memancing Chanyeol agar mengantarnya pulang. Naas sekali, pemuda itu lebih memilih latihan daripada dirinya.
“Taehyung menunggu,” ujar Mia membuka pesan di ponselnya saat di dalam bus. Tanpa membalas, dia menatap jalanan kota dari jendela.
“Kenapa dia peduli sekali denganmu, sih? Jangan-jangan tebakanku waktu itu padanya benar.” Mia menoleh meminta penjelasan.
“Tebakan?”
“Dia suka padamu?” tanya Mi Ra mengingat. Awalnya Mia tersentak, lalu setelahnya dia sibuk kembali memandang gelapnya langit malam. “Aku tak setuju jika kalian ada hubungan. Apalagi Taehyung lebih muda dua tahun dari kita. Lagipula, kalian tak cocok.”
Mia meremas tas di genggamannya. Pikirannya bimbang, haruskah ia katakan pada Mi Ra bahwa lelaki yang sedang mereka bicarakan memang sudah menyatakan perasaannya pada Mia?
Ia sendiri pun bingung. Dalam waktu yang belum lama, Taehyung tiba-tiba suka padanya. Padahal mereka hanya kawan yang sudah lama tak jumpa. Kenapa ikatan pertemanan itu jadi terasa beda di mata Taehyung padanya?
Tatapan Taehyung siang itu begitu mengusiknya. Pemuda itu sangat serius, sampai Mia meragukan bahwa Taehyung hanya mengerjainya.
Alasan apa yang membuat lelaki itu tertarik padanya? Sedangkan kerjaan Taehyung hanya mengganggunya. Tak pernah sedikit pun Mia rasakan bahwa Taehyung mempunyai rasa suka. Gadis itu pikir, Taehyung hanya memperlakukan dia selayaknya teman.
Omong-omong soal alasan, Mia juga tak tahu kenapa Kyungsoo bisa menyukainya. Sayang sekali ia tak bisa bertanya karena hubungan mereka saja sudah berakhir. Hah~
***
Benar saja, Taehyung menunggu di luar café keluarga Mia. Seminggu setelah Mia memutuskan hubungannya dengan Kyungsoo dan mengabaikan ungkapan Taehyung, ketiganya sama sekali terlihat seperti orang yang tak saling kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cette Sourire ...
FanfictionAda yang percaya Cinta Pada Pandangan Pertama? Kalau ada, cerita ini hanya sebagian dari salah satu kisahnya. Kalau tidak? Silakan nikmati setiap kejadian manis yang terjadi antara sesosok lelaki awkward dengan perempuan pemalu yang bisa bersama han...