Hari demi hari Mia lewati dengan cukup susah payah. Kalian tahu sendiri, Kyungsoo adalah kekasih pertamanya, maka ini juga patah hati terbesar pertama yang dirasakannya.
Mia masih sering memimpikan Kyungsoo, Mia masih sering berharap ponselnya berdering karena Kyungsoo, dan ia juga masih sering jatuh kecewa saat pintu café bukan dibuka oleh Kyungsoo.
Diam-diam ia selalu menangis saat malam menjelang tidur. Setiap kenangan dengan lelaki itu bukannya pergi tapi malah makin menghampiri. Tahu tidak rasanya batin yang tersiksa saat kita harus melepaskan orang yang kita suka?
Atau paling tidak ditinggal saat sedang sayang-sayangnya?
Kurang lebih ... begitulah kondisi Mia sekarang.
Susah untuk kembali mekar seperti bunga yang indah, Mi Ra pun selaku sahabatnya masih mengabaikannya. Pengalihan perhatian Mia sangat kurang, dan itu membuatnya makin sering dibayangi Kyungsoo.
Mungkin Taehyung memang selalu ada di sisinya, tapi tetap saja tidak mengembalikan semangat Mia. Dan yang paling penting, tidak mengembalikkan berat badannya seperti semula, karena sempat turun 5kg.
Ia tampak mengkhawatirkan. Entahlah dengan Kyungsoo, ah mungkin dia baik-baik saja.
***
"Hei, manis ..." goda beberapa lelaki saat Mia hendak pulang dari rumah temannya untuk mengerjakan tugas bersama. Pikirnya, ia harus segera sampai ke rumah dengan menggunakan bus terakhir malam ini dan mengabaikan para lelaki aneh itu.
"Lihat ke sini sebentar~" senandung salah satu dari mereka hampir saja menghadang jalan Mia. Tapi Taehyung yang entah sejak kapan datangnya, langsung menggenggam tangan kiri Mia dari belakang.
"Huuu~ pahlawan~!" ledek yang lain sambil tertawa terbahak-bahak. Mia yang masih kaget pada keberadaan Taehyung hanya bisa menurut akan tarikkan lelaki itu untuk menjauh dari kawasan sepi tadi.
Setelah sampai di salah satu café, Taehyung melepaskan genggamannya dan memberikan Mia sebuah helm. "Nih, pakai."
"Taehyung ... sejak kapan-"
"Ish, ayo cepat! Nanti aku dimarahi karena numpang parkir di sini!" bisiknya terburu-buru dan Mia langsung saja memakai helmnya. Tak lupa ikut terburu-buru menaiki motor Taehyung dan mereka melesat pulang ke rumah.
***
"Kalau pulang malam bilang padaku. Bus terakhir tadi sudah lewat, untung saja aku melacak ponselmu." Taehyung terus mengomel sepanjang jalan. Bahkan saat mereka sampai di depan rumah.
"Kenapa juga aku harus bilang padamu?" tanya Mia pelan sambil memberikan helmnya pada pemilik motor.
"Ya ampun, kau suka ya digoda seperti tadi?" tanya Taehyung seakan tak percaya dan Mia hanya mendecak pelan. Dia kan hanya bertanya, kenapa prasangkanya buruk, sih?
"Aku masuk dulu." Mia melangkahkan kakinya memasuki kawasan rumah. Namun saat ia melihat temannya itu, Taehyung malah menatapnya serius.
"Si burung hantu kan sudah tidak bisa menjagamu. Jadi aku yang akan menggantikannya. Lain kali ... kalau pulang malam, kau wajib memberitahuku," ucapnya membuat Mia terdiam. Mendengar ucapan Taehyung yang memang ditujukan untuk mantan kekasihnya itu masih membuat Mia sedikit terbawa perasaan.
"Kalau si Inha juga mengerjaimu lagi, bilang padaku. Pokoknya, apapun itu ... mulai sekarang ceritakan padaku."
Mia menatap Taehyung yang melayangkan tatapan penuh ketegasan padanya. Mia hanya menghela napas sambil mengangguk. Mencoba menghargai perhatian temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cette Sourire ...
FanfictionAda yang percaya Cinta Pada Pandangan Pertama? Kalau ada, cerita ini hanya sebagian dari salah satu kisahnya. Kalau tidak? Silakan nikmati setiap kejadian manis yang terjadi antara sesosok lelaki awkward dengan perempuan pemalu yang bisa bersama han...