Deux

1.6K 286 38
                                    

Mia berjalan mendekati Kyungsoo dengan dua popcorn yang baru saja dibelinya. Lelaki itu dengan sigap mengambil satu popcorn di tangan Mia, dan mereka berjalan menuju studio.

“Kyungsoo?”

Ya, niat mereka terhenti saat mendengar panggilan dari belakang mereka. Keduanya berbalik, lalu menemukan gadis cantik yang tengah berlari kecil menghampiri mereka.

“Inha?”

Jung Inha.

Salah satu teman Kyungsoo di jurusan yang sama. Gadis bertubuh ramping dan cantik itu merupakan salah satu wanita yang masuk kategori idaman bagi kaum Adam.

Selain pintar, kaya, baik, dan ramah, dia juga sangat cantik seperti seorang idol. Yah, walaupun memang –katanya- Ayahnya itu berteman baik dengan pemilik agensi di mana Kyungsoo melakukan trainee.

“Kau mau menonton?” tanyanya tersenyum manis, membuat Mia terkadang minder melihatnya. Kyungsoo mengangguk. “Boleh ikut?”

“Memangnya kau ke sini sendirian?” tanya Kyungsoo aneh dan Inha tampak menghela napas.

“Aku ke sini bersama teman-temanku sih, hanya saja mereka memilih film yang tak aku suka,” jawabnya merenggut lucu. Mia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, bagaimanapun juga, kadang ia jengkel dengan sikapnya yang begitu.

Ya daripada mulut kekasih Kyungsoo itu mengeluarkan kata-kata yang menyebalkan? Lebih baik Mia mencari objek lain yang menyenangkan.

“Ohh, boleh.” Inilah yang kurang disukai Mia dari Kyungsoo. Dia sangat terbuka pada orang lain, bahkan ketika mereka sedang melakukan kencan.

“Mia, kau tak keberatan?” tanya Inha basa-basi dan Mia hanya tersenyum tipis sebagai balasan. Lalu gadis itu pergi membeli tiket setelah sebelumnya menanyakan di mana letak pasangan itu duduk.

Mia berharap semoga saja semua kursi penuh.













***

Ada yang tertawa, ketakutan, menjerit, dan ekspresi lainnya yang ditunjukkan para penonton saat film horror terputar. Inha yang sibuk curi-curi kesempatan untuk mendapat perhatian Kyungsoo sengaja Mia abaikan.

Gadis itu lebih memilih bersandar pada kursi yang arahnya jelas berlawanan dengan Kyungsoo yang memang duduk di tengah. Alias diapit dua gadis cantik.

Kyungsoo yang menyadari itu langsung saja menegapkan tubuhnya dan mencondongkan diri ke arah Mia.

“Apa?” tanya Mia heran, karena film di depannya terhalang wajah Kyungsoo.

“Kau tidak takut?” tanya Kyungsoo yang membuat Mia mengerlingkan bola matanya dengan bosan. Dia yakin, Kyungsoo pasti tahu bahwa Mia cukup berani menonton film horror. Lalu apa-apaan pertanyaannya itu? “Aku hanya bertanya.”

Lelaki itu kembali ke posisi semula, membuat Mia mendengus pelan.

Sungguh menyebalkan,’ batinnya menggerutu. Mood sedikit hancur karena keberadaan Inha. Ia memang tidak mengharapkan sesuatu yang lebih dari Kyungsoo si pemilik sikap sedingin es itu. Tapi harusnya kan dia peka, kalau Mia hanya ingin berduaan dengannya.

Manisnya saja di awal, setelah mereka menjalin hubungan, nyatanya tak ada yang spesial.

Namun tak lama dari itu, Kyungsoo kembali mencondongkan tubuhnya ke arah Mia sambil memasang smirk tipis. “Pulangnya mau ke hotel?”

“Ihhh!!!” Mia menarik pipi Kyungsoo dengan wajah yang memerah. Sementara lelaki itu hanya terkekeh sambil memposisikan Mia agar bersandar di bahunya. “Dasar mesum.”

Cette Sourire ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang