BRAK!!!
Mia memundurkan tubuhnya saat dirasa menubruk seseorang sampai membuat buku-bukunya terjatuh pagi ini. Padahal ia sedang terburu-buru karena ada kuis, kenapa pakai ada acara tubruk-tubrukkan segala, kan?
“Sudah, tak perlu.” Suara yang sangat Mia kenal itu membuatnya mendongak pelan. Orang itu sibuk mengambil buku dalam dekapan Mia karena ia mau menolongnya.
“Kau … tidak apa-apa?” tanya Mia pelan sambil berdiri dan menatap orang itu. Dia hanya mengangguk kaku.
“Kau sendiri … tidak apa-apa?” tanyanya balik dan Mia hanya ikut mengangguk. Keduanya sempat terdiam beberapa saat sampai Mia ingat pada kuisnya.
“Aku ada kuis dulu. Maaf ya,” ucap Mia dan orang di depannya hanya mengangguk acuh sambil berjalan meninggalkannya. Mia menghela napas, karena daritadi diam-diam dia menahan napas. “Mi Ra …”
***
Mi Ra mengaduk jus di dalam gelasnya dengan malas. Yoori belum juga menghubunginya, padahal mereka ada janji untuk belanja tas baru. Di sekitar toko tas dekat kampusnya, ada diskon besar-besaran yang membuat Mi Ra tak mau telat sedikit saja.
‘Kalau Mia pasti cepat datangnya. Malahan aku yang ditunggu …’ batin Mi Ra. Setelahnya, gadis itu sadar dan menggeleng cepat. ‘Seperti tak punya sahabat lain saja.’
Setelah gadis itu meminum habis jusnya, ia melihat Inha melewati kursinya dengan Hyungwon sambil bergelayut manja. Membuatnya sangat muak.
“Gila si Inha. Sudah punya Hyungwon juga masih mengganggu Mia.” Dan setelah kalimat itu terucap, ia kembali merutuk.
“Ya ampun, baikkan saja apa susahnya, sih?” tanya Yoori tiba-tiba datang dan duduk di depan Mi Ra. “Kalian seperti anak kecil. Masalah kan sudah selesai.”
Mi Ra hanya berdecak sambil berdiri, bermaksud untuk segera pergi ke tempat tujuannya semula. Tapi Yoori menahan tangannya sambil melayangkan tatapan jengkel.
“Inha makin sering mengganggu Mia, Taehyung jadi lebih lengah karena sibuk di agensinya. Kau? Ck, aku sering melihatmu malah sembunyi kalau Mia dalam kesulitan. Sejak kapan kau jadi pengecut?” tanya Yoori menusuk hati Mi Ra.
Yoori melepaskan pegangannya dan ikut berdiri sambil berjalan mendahului Mi Ra. Dia tahu, Mi Ra tengah berpikir keras.
***
“Haaa!!!”
Mia terbangun dari tidurnya sambil memekik tertahan. Keringat sudah membanjiri tubuhnya, serta napas yang belum kembali normal. Ia memperhatikan keadaan sekelilingnya, ia ingat tadi sore mengerjakan tugas di kamar lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cette Sourire ...
FanfictionAda yang percaya Cinta Pada Pandangan Pertama? Kalau ada, cerita ini hanya sebagian dari salah satu kisahnya. Kalau tidak? Silakan nikmati setiap kejadian manis yang terjadi antara sesosok lelaki awkward dengan perempuan pemalu yang bisa bersama han...