CHAPTER 4

2.2K 159 0
                                    

Suasana kelas X-A begitu hening pagi ini. bagaimana tidak, pelajaran pertama mereka diisi dengan ulangan harian matematika. Jadilah para murid mengerjakan soal ulangan dengan serius, termasuk Sakura.
' seharusnya aku memperhatikan Sensei menyebalkan itu saat menjelaskan.....' Sakura mengacak rambutnya, menyerah mengerjakan soal yang ada didepannya.

Kakashi memperhatikan setiap siswa, takutnya ada yang mencontek. Kakashi mengalihkan pandangannya ke arah Sakura. Dilihatnya wajah yang bingung sekaligus pasrah. Kakashi menghela napasnya.
' dasar...anak cerewet ini pasti jarang memperhatikan...." Kakashi hanya geleng kepala melihat raut wajah Sakura yang sudah terlihat menyerah mengerjakan soal ulangan matematika.

" baiklah...waktu kalian habis!! Silahkan kumpulkan jawaban kalian di atas meja. Dalam hitungan sepuluh......1, 2— " para murid dengan cepat mengumpulkan kertas ulangannya. Sakura pun dengan buru – buru juga mengumpulkan kertas ulangannya. Pada akhirnya, semua murid berhasil mengumpulkan kertas ulangannya tepat waktu.
" sampai di sini dulu....saat istirahat pertama nanti, ketua kelas bisa mengambil hasil ulangan kalian..." Kakashi langsung berjalan keluar kelas setelah mengatakan pengumuman singkat tadi.

" arghhhh sensei menyebalkan itu sok cool...." kata Sakura menggerutu. Sakura dan Ino sekarang sedang berada di kantin menyantap makanan mereka.
" memang apa masalahmu dengan Kakashi Sensei??" tanya Ino santai.
" dia itu guu paling menyebalkan yang pernah kutemui..." kata Sakura lagi.
" apa yang membuatmu mengatakan kalau Kakashi Sensei itu menyebalkan?? " tanya Ino lagi.
" entahlah...tapi dia itu tetap menyebalkan!!!" kata Sakura.
" terserah kau saja....tapi jangan sampai kau menyukainya.." kata Ino lagi.
" yang benar saja Pig!!!aku???menyukai Sensei menyebalkan nan dingin itu???tidak mungkin!!!" kata Sakura membantah.
" itu bisa saja terjadi forehead....berwal dari tidak suka—sampai sama – sama menyukai.." kata Ino dengan seringainya. Sakura mengerutkan alisnya dan tidak menjawab komentar dari Ino.

" Sakura....." Shikamaru tiba – tiba datang dari belakang Sakura.
" huh?? Ada apa??" tanya Sakura.
" kau dipanggil oleh Kakashi Sensei.." kata Shikamaru sambil menguap.
" darimana kau tau??" kata Sakura datar.
" aku barusan dari ruang guru tadi.." Sakura mengehla napasnya kasar, tapi ia berdiri dari tempat duduknya dan langsung saja berjalan menjauh dari Shikamaru dan Ino.
" ada apa dengannya??" tanya Shikamaru dengan nada bosan.
" dia sepertinya tidak menyukai Kakashi Sensei..." kata Ino acuh. Shikamaru menganggukkan kepalanya
" heiii Shikamaru!!! Temani aku makan dong!!!"
" merepotkan..."

Sementara itu

" kenapa Sensei memanggilku??" tanya Sakira dengan nada ketus. Sekarang Sakura sudah berada di ruang guru menghadap Kakashi.
" apa masalahmu dengan mantematika??" tanya Kakashi tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya.
" aku tidak punya masalah dengan pelajaran matematika.."
" lalu kenapa nilaimu selalu rendah??" tanya Kakashi yang kali ini mengalihkan pandangannya ke Sakura.
" itu—itu karena—um....."
" karena apa?? Nilaimu di pelajaran lain cukup tinggi...kenapa kau nilaimmu hanya jelek di matematika??" tanya Kakashi.
" itu karena matematika susah!!" kata Sakura.
" kalau begitu hari ini kau tidak boleh pulang dulu..."
HAH!!??!? Kenapa aku tidak boleh pulang???" tanya Sakura kaget.
" karena kau akan belajar matematika yang menurutmu itu susah dan pasti ada masalah kenapa kau selalu salah dalam mengerjakan soal matematika..." Sakura menunduk pasrah. Memang benar sih...sepertinya Sakura punya masalah dengan matematika.
" kau boleh kembali..." kata Kakashi yang mengalihkan pandangannya ke laptop. Sakura langsung berbalik dan berjalan keluar ruang guru.

Sakura berjalan menuju ruang kelasnya saja, sepertnya ia sudah kehilangan minat untuk makan di kantin.
' masih banyak waktu...lebih baik aku ke atap sekolah saja...' jadilah sekrang Sakura berjalan ke atas atap.
Sesampainya di sana, Sakura langsung merebahkan diri sambil menatap langit biru. Sakura menghela napasnya, entah apa yang membuat pikirannya kumat.
' kenapa aku harus bertemu dengan Sensei menyebalkan seperti itu?? ' pikirannya langsung membayang tentang Kakashi.
' dan kenapa juga aku memikirkan Sensei menyebalkan itu??? '
"ARGHHHH!!!!" Sakura mengacak surai merah mudanya. Bersyukurlah Sakura masih belum lupa waktu, dia akhirnya menruni tangga dan menuju ke ruang kelasnya.

My Math Teacher (Kakasaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang