CHAPTER 3

2.4K 164 1
                                    

Sakura melewati hari – harinya tanpa ada suatu masalah. Tampaknya Sakura sudah mulai menikmati kebiasaannya sebagai anak SMA.
" hey Forehead!!!! Kau sudah menentukan tidak ikut kegiatan apa??" tanya Ino sambil menyantap makanannya.
" belum..." kata Sakura santai.
" cepat tentukan...paling tidak kau harus ikut satu kegiatan sekolah...." kata Ino menjelaskan.
" tapi aku benar – benar tidak tau ikut kegiatan apa, Pig!!" kata Sakura menjawab Ino.
" bagaimana kalau kau ikut voli saja???seingatku, waktu kau SMP, kau sering main voli." Kata Ino.
" hmmm akan ku pertimbangkan...aku juga bosan kalau bekerja terus..." kata Sakura.
" okeeeee....." kata Ino semangat.

Time skip

Keesokkan harinya, adalah jadwal latihan voli. Setelah bel pulang berbunyi, Ino dan Sakura langsung mengganti bajunya dengan baju olahraga untuk mengikuti latihan voli. Para siswi tampak sudah berkumpul dan sambil menunggu pelatih mereka dantang, mereka hanya mengobrol satu sama lain.

" Perhatian!!! Semuanya bentuk barisan!!!" teriakan kencang tiba – tiba terdengar, dan para siswi dengan sigap membentuk barisan. Tapi suara itu terdengar tidak asing....
' dia lagiiii??!??' batin Sakura terkejut melihat siapa yang masuk ke dalam gym dan sepertinya akan menjadi pelatih mereka.
" namaku Hatake Kakashi, sebagian dari kalian pasti sudah mengenalku.....tahun ini, akulah yang akan menjadi pelatih kalian...." para siswi mulai berbisik – bisik membicarakan tentang Kakashi. Kecuali Sakura. Dia masih diam mematung seolah tidak percaya akan hal yang terjadi sekarang.
" semoga kita bisa bekerja sama dengan baik...." kata Kakashi lantang dan err...menatap tajam ke arah Sakura.
" haiiii" kata semua siswi menjawab Kakashi kecuali Sakura yang masih terdiam Tidak percaya.
' kenapa Si Sensei menyebalkan itu harus menjadi pelatih voliku????? Arghhhh....Kami-Sama, selamtkanlah diriku dari takdir buruk ini ' doa Sakura dalm hati.

" baiklah, sekarang kalian tuliskan nama, alamat dan no Hp kalian di sini...." kata Kakashi sambil mengangkat bukunya. Kakashi lalu memberikan buku dan pulpen kepada siswi – sisiwi tersebut.

Buku itu sampai di tangan Sakura yang menempati barisan paling terakhir. Mau tidak mau dia yang harus menyerahkan daftar absen itu kepada Kakashi.
" tidak kusangka kau masuk ekskul voli...." kata Kakashi setengah berbisik.
" tidak kusangka juga Sensei pelatih voli....." kata Sakura datar. Sakura langsung berbalik dan dengan cepat kembali ke barisannya, sementara Kakashi hanya geleng kepala melihat tingkah anak muridnya.

Time skip

Latihan berjalan lancar tanpa gangguan. Sejujurnya sakura tidak menyangka kalau Kakashi hebat dalam bermain voli. Pantas saja dia ditunjuk sebagai pelatih voli. Mungkin untuk kali ini Sakura harus mengakui kehebatan Kakashi dalam permainan voli.

Setelah membereskan bola – bola yang berserakan, Kakashi langsung membereskan perlengkapannya dan bergegas pulang.
' mungkin aku pergi berbelanja dulu....' kata Kakashi dalam batin. Akhirnya Kakashi memutuskan pergi ke salah satu swalayan dan berbelanja untuk kebutuhannya.

Setelah selesai berbelanja, Kakashi berjalan melangkahkan kakinya keluar dari swalayan tersebut. Karena terlalu malas menhabiskan uang lagi, Kakashi akhrinya memilih untuk berjalan kaki saja.
' aku ingin cepat – cepat beistiahat....'

Dari kejauhan Kakashi melihat sekelompok geng, mungkin sekitar empat orang sedang menggromboli seseorang yang rasanya....cukup dikenalnya.
" heyyy bocahhh.....kau harus bayar kalau mau lewat sini...."
" aku tidak ada uang!!" teriak anak itu.
" berani sekali kau....." sambil mendorong anak itu, sampai – sampai punggung anak itu membentur tembok.
" kau tau kalau ini adalah daerah kekuasaan kami???" kata salah seorang anggota geng tersebut.
" aku tidak peduli...dan aku hanya mau lewat!!" kata anak itu berusaha keluar dari gerombolan tersebut.
" kau mau kemana hah??sudah kami bilang, kau harus bayar dulu..."
" dan sudah kubilang kalau aku tidak punya uang...." bela anak itu.
" kalau begitu kau akan menerima akibatnya...." lelaki bersiap ingin memukul anak itu, semntara anak yang dipalak hanya pasrah menutup matanya saja.

" sepertinya ada masalah di sini...." suara itu berkesan datar.
" heiii!!kau siapa hah!???! Lepaskan tanganku!!" kata pria yang hendak memukul anak tadi. Pria berambut perak melepaskan tangan orang itu dengan kasar.
" Kakashi Sensei???" mata anak itu sukses membulat ketika ia membuka matanya dan melihat gurunya—ah—lebih tepatnya wali kelasnya.
" kau baik – baik saja, Naruto??" tanya Kakashi dengan tatapn malasnya.
" berani sekali kau pak tua..." keempat preman tadi langsung menatap tajam ke arah Kakashi.
" sebaiknya kau tidak usah ikut campur...." kata salah seorang preman tadi.
" kalian memalak anak muidku, tentu saja itu jadi masalahku..." kata Kakashi datar namun terkesan dingin.
" lebih baik kau menyingkir saja pak tua! Atau kau juga mau ikut dihajar??"
" aku tidak takut dengan preman pengecut seperti kalian..." kata Kakashi tenang dan masih memasukkan salah satu tangannya ke dalam saku celananya dan yang satunya lagi memegang kantong belanjaan.
" sialan kau!!!..." preman itu menyerang Kakashi dan berusaha memukulnya dan hasilnya.....
BUGHHH BUGHHH
Belum sempat pukulan itu mengenai Kakashi, prema tersebut jatuh menahan rasa sakit akibat tendangan keras yang dilayangkan oleh Kakashi di bagian perutnya. Kakashi lalu menatap ketiga preman yang lain.
" jadi, siapa lagi yang mau bersikap seperti dia??" kata Kakashi santai. Ketiga preman itu tidak berani, mereka akhirnya lari dan preman yang sempat terkena tendangan dari Kakashi tadi juga ikut melarikan diri.

Naruto yang melihat semua kejadian tadi hanya terdiam mematung.
" S-sensei....aarigatou..." akhirnya Naruto membuka mulutnya.
" hn...kau...di mana rumahmu???" tanya Kakashi.
" ummm tidak jauh dari sini..."
" kalau begitu aku akan menemanimu pulang...." kata Kakashi.
" itu tidak perlu Sensei....." kat Naruto menolak.
" aku tidak menerima penolakan..." Naruto akhirnya Pasrah dan mulai berjalan menuju ke rumahnya.

" ini rumahku Sensei..."
Naruto dan Kakashi sampai di sebuah rumah yang relatif kecil.
" Sensei masuk dulu ke dalam, aku harus berterima kasih karena telah menyelamtkanku....kumohon." Kakashi pun mengangguk menerima ajakan dari Naruto. Kakashi mengamati sekitarnya. Keadaan rumah itu memang benar – benar menggambarkan seorang Naruto yang selalu ceroboh dan juga pemalas. Ruang tamunya bahkan sangat berantakan. Naruto akihrnya datang dan menaruh dua botol air mineral di atas meja tamu.
" kau...tinggal sendiri??" tanya Kakashi. Naruto mengangguk menjawab pertanyaan Kakashi.
' itu menjelaskan keadaan rumah ini....' kata batin Kakashi.
" orang tuamu???" Naruto tersenyum lemah mendengar pertanyaan dari Kakashi.
" Orang tuaku sudah lama meninggal....." kata Naruto dengan nada sedih. Kakashi juga ikut terdiam.
" lalu bagaimana keseharianmu??maksudku bagaimana kau bisa makan dan belanja keperluanmu??" tanya Kakashi.
" paman Iruka yang membantuku. Dia selalu memberiku uang jajan untuk sebulan. Dan yang pasti aku juga harus bekerja.." kata Naruto menjelaskan. Kakashi mengangguk mendengar penejelasan dari Naruto.
" ini...." kata Kakashi sambil menyerahkan kantong belanjaannya.
" heh???apa ini??"
" tentu saja untukmu."
" bukankah ini punya Sensei???"
" kau lebih memerlukannya...." Kkashi lalu mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya.
" dan ini tambahan untukmu karena kau pernah menjawab soal matematika" kata Kakashi sambil menyerahkan uang itu kepada Naruto.
" arigatou Sensei...." Naruto membungkuk dalam – dalam menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Kakashi.
" hn....jauhkan dirimu dari masalah, dan kalau kau perlu bantuanku kau bisa menghubungiku...." Kakashi lalu menulis nomor telponnya di secarik kertas.
" haiii Sensei!!!" kata Naruto dengan nada semangat.
" sepertinya aku harus pulang....sudah larut malam..." Kakashi bangkit dari tempat duduk dan berjalan keluar dari rumah Naruto.
" ja neee Sensei..." Kakashi menunjukkan senyum tipisny, sangat tipis hampir tidak kelihatan.

Naruto melihat punggung Senseinya yang mulai menjauh lalu tersenyum.
' walaupun menyebalkan, tapi Sensei ternyata orang yang baik...'

TBC...(1168 WORDS)


CERITA INI TIDAK HANYA BERFOKUS KEPADA MASALAH SAKURA DAN KAKASHI...TAPI JUGA MASALAH BEBERAPA WARGA KELAS X-A.

SEPERTI PADA CHAPTER INI. TAPI TETAP AJA LEBIH BANYAK MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN KAKASHI DAN SAKURA.

THANKS FOR READING...


My Math Teacher (Kakasaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang