29

82 4 2
                                    

Pagi tadi,aku berdiri halte untuk sekedar menunggu kehadiran mu. Setidaknya hari ini melihat diri mu, membuatku merasakan berbincang dengan mu.

Sejak sore senja itu, kamu pergi tak mengenali ku lagi. Kamu menghilang terbawa kekecewaan yang teramat besar karena ku.

Aku harap, kita seperti dahulu. Seperti canda tawa kita yang berperang dan berakhir senyuman, tidak seperti sekarang yang diam seribu bahasa karena aliran kekecewaan

Seharusnya kini kamu bersama ku, menghampiri diri ku. Bahkan biasanya kamu tersenyum untuk ku. Tapi kini kamu mengabaikan ku, bahkan saat aku meneteskan air mata.


Pahatan sepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang