Jika kau bertanya pada bulan, mengapa disana yang gelap ia berani sendirian.
Maka bulan mungkin menjawab, karena sesekali bulan berharap bertemu dengan matahari.
Kala bulan seperti ditemani bintang, namun bintang diam karena rindu bulan hanya untuk mataharinya.
Bulan bukan bodoh menunggu.
Tapi setia dan rindu.
Seperti menjadi teman walau membelenggu.
Bulan memang selalu bisu.
Diam tanpa bahasa beribu.
Tapi bulan pandai merayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pahatan sepi
PoetryPahatan sepi yang mengundang diri ku berada dalam kehampaan yang pedih. Membiarkan ku memejamkan air mata sedih karena luka dihati. Menyulutku untuk setiap saat merasakan jumpa dengan luka yang membara. Mengisi hati dengan hari penuh marah sebab ke...