( 8 months later...)
"Ayo anak baba,lihat kamera"
"Sudahlah Hamdan,jangan paksa dia menjadi gila foto sepertimu"
"Kenapa ? Mahdis lucu sekali,sama sepertiku" Hamdan membela diri kemudian sibuk lagi menarik perhatian gadis kecilnya yang menarik-narik kupluk hitam yang di pakaikan Hamdan.
Humaira hanya bisa membuang nafas pasrah kalau Hamdan sudah sibuk memotret-motret putrinya yang berumur tujuh bulan.
Klik.
"Akhirnya dapat !" Hamdan girang.
Humaira memutar matanya malas, Mahdis kecil juga menatap ayahnya bingung.
"Come to mama,my love" Humaira merentangkan tangannya pada Mahdis dengan senyum lebar dan Mahdis langsung tertawa lucu sambil menepuk-nepukkan tangannya.
"Hem kamu sudah pindah hati ya.Dulu aku yang kamu panggil Love" Hamdan memicingkan matanya pada Humaira yang sedang asyik bercanda dengan putri kecilnya dalam gendongannya.
"Iya,sudah bosan aku padamu" Humaira kembali asyik dengan puterinya dan mengabaikan Hamdan.
Hamdan merengut kesal dan tidak terima dengan perlakuan Humaira padanya.
"Hey,kamu pikir kamu bisa mendapatkan anak selucu Mahdis karena siapa ? Karena aku"
Humaira mencoba sabar,dia sudah mulai terbiasa dengan kekanak-kanakan Hamdan setelah ia memiliki puteri dan ia merasa tersaingi dalam mendapatkan perhatian Humaira.
Tapi Hamdan benar,kalau bukan karena Hamdan ia tidak akan memiliki Mahdis di Dunia ini.Dan ia juga benar,karena wajah Mahdis memang semuanya menurun dari Hamdan kecuali hidungnya yang sayangnya menurun darinya yang tidak sekokoh hidung Hamdan.
"Iya iya...lagian kamu jangan manja-manja.Kamu sudah jadi seorang ayah sekarang..." Humaira mrmeluk Hamdan dengan melingkarkan tangan kirinya di punggung Hamdan sedangkan tangan kanannya menggendong Mahdis.
"...jadi sekarang yang bisa manja-manja cuma aku sama Mahdis" kata Humaira sambil terkekeh pelan.
Hamdan ikut terkekeh kemudian mencium pucuk kepala Humaira dan Mahdis bergantian dan mengeratkan pelukannya pada dua orang wanita yang menjadi nafas dan detakan hidupnya.
"Memang salah ya kalau aku mau manja-manja sama kamu ?"
"Tidak juga,tapi jangan berlebihan" jawab Humaira.
"Kamu saat hamil sangat manja tapi aku tetap sabar denganmu,masa kamu tidak ?"
"Manja apanya ?"
"Setiap bangun pagi aku harus membuat susu untukmu dan harus selalu mengendongmu turun kebawah.Itu kan berlebihan,ada pelayan yang bisa membantumu"
"Yasudah kalau kamu tidak ikhlas,manja sama pelayan gih" usir Humaira dan ia melepas pelukan Hamdan.
Sekarang giliran Hamdan yang harus bersabar mengahadapi istrinya yang wataknya masih saja keras kepala.
"Tidak mau !" Hamdan memeluk lagi Humaira lebih erat.
"Kamu itu seorang suami,memang tugasmu menyenangkan istrinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs.Hamdan Al Maktoum
Romance"I'm his Queen. Only me, always me, forever me" - Humaira Al Hashimi. "No matter how much I have a queen, you're always the one...only one.Just trust me" - Hamdan Al Maktoum. Mereka adalah dua keping pecahan yang telah Allah satukan. Allah telah men...