"Ma,Mahdis tidur bersama kak Sheema dan aunty Shamma ya ?"
"iya,sayang.Nanti kalau kamu tidak bisa tidur kamu langsung ke kamar mama ya ?".
Mahdis mengangguk setuju dan kanhsung berlari mengikuti lambaian tangan Sheema.
Humaira tersenyum kecil kemudian segera masuk ke kamarnya di Zaabel palace,kamarnya bersama Hamdan. Entah dimana Hamdan sekarang karena setelah Humaira memasuki kamar itu Hamdan tidak ada di sana. Humaira terkekeh keci menertawakan kebodohannya lupa karena Hamdan tadi membawa istri barunya.
Ia buru-buru masuk ke kamar mandi untuk mendinginkan dan merilekskan otot-ototnya yang menegang sejak tadi.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Aunty Shamma,apakah seru memiliki saudara banyak ?" tanya Mahdis.
"Em ? ada serunya tapi juga mengesalkan. Kenapa Mahdis ?"
"Aku akan mendapatkan adik baru dari aunt Kalila,tapi sepertinya aku tidak merasa senang" jawab Mahdis jujur.
"Ya,mungkin itu yang kau rasakan sekarang tapi nanti kau akan kesepian kalau tidak ada adikmu itu" Shamma ingat benar saat dia menangis sesenggukan saat AlJalilah lahir ke dunia karena takut perhatian ayahnya terbagi.
"Tapi aku tidak mau punya adik dari aunt Kalila,aku ingin punya adik dari mama" curhat Mahdis dengan wajah kesal.
Shamma tersenyum kecil dan menyisir rambut coklat Mahdis.
Sama seperti perasaannya.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Aku kehabisan akal bagaimana cara meredakan kemarahan Humaira" Sheikha Hind memijit-mijit hidung lancipnya.
Sang lawan bicara tersenyum kecil.
"Humaira itu keras kepala,butuh waktu untuk membuatnya mengerti"
"Ya benar,padahal doaku sejak dulu jangan sampai ada anakku yang menurunmu. Menikahi banyak perempuan" Sheikha Hind melirik tajam pada suaminya.
Sheikh Mohammed tertawa kecil kemudia duduk di belakang Sheikha Hind dan memijat pundaknya lembut.
"Kau tahu ini untuk kepentingan politik. Supaya kita memiliki hubungan yang kuat dengan negara arab yang lain" Sheikh Mohammed membela diri.
"Ya, dan aku berdoa supaya anak-anakku kelak menemukan solusi lain untuk mempererat hubungan antar negara"
Tawa Sheikh Mohammed makin menjadi.
"Kau tidak terkalahkan,istriku"
"Sudahlah. Aku sekarang hanya berharap Humaira bisa cepat memaafkan Hamdan. Aku mengerti betul Hamdan sangat mencintainya dan pasti Hamdan sangat menderita di sikapi dingin oleh Humaira seperti sekarang"
Sheikh Mohammed menggenggam tangan istrinya lembut. Mereka sudah menua bersama namun kehangatan diantara mereka tidak berkurang.
"Tenanglah, Hamdan mempunyai caranya sendiri merobohkan dinding es Humaira. Jika dia benar mencintainya, Humaira pasti merasakannya"
"Tapi aku juga tidak tega dengan Kalila" lirih Sheikha Hind.
"Ya,dia serba salah apapun dan dimanapun keberadaannya" Sheikh Mohammed mengangguk-nganggukkan kepalanya.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
![](https://img.wattpad.com/cover/133592607-288-k141573.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs.Hamdan Al Maktoum
Romance"I'm his Queen. Only me, always me, forever me" - Humaira Al Hashimi. "No matter how much I have a queen, you're always the one...only one.Just trust me" - Hamdan Al Maktoum. Mereka adalah dua keping pecahan yang telah Allah satukan. Allah telah men...