Chap 2 : H❤H = Mahdis

5.4K 284 31
                                    

"Mahdis,sudah bangun ya sayang ?"
Hamdan mengelus-ngelus wajah putrinya yang sudah rapi dan wangi.

"Mahdis,sudah bangun ya sayang ?" Hamdan mengelus-ngelus wajah putrinya yang sudah rapi dan wangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bagus,Mahdis.Bangunkan beruang besar yang sedang berhibernasi itu" kata Humaira muncul dari walking closet room nya.

Mahdis kecil tertawa riang sambil menepuk-nepukan tangannya.

"Apa sih Humaira ini masih jam delapan" Hamdan membela diri dan kembali menarik selimut sampai ke lehernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa sih Humaira ini masih jam delapan" Hamdan membela diri dan kembali menarik selimut sampai ke lehernya. Niatnya mau tidur tergangganggu dengan Mahdis yang menepuk-nepuk wajahnya dengan tangan kecilnya.

"Hamdan,itu Mahdis rindu padamu,dia ingin bermain dengan babanya yang meninggalkannya tiga hari"

Hamdan melirik pada Humaira menyelidik.

"Yakin hanya Mahdis ?"

Humaira memutar matanya malas.

"Iya,aku juga" jawabnya pelan,Hamdan tersenyum lebar mendengar istrinya yang selalu jual mahal menunjukkan kasih sayangnya dengan kata-kata.

"Sini-sini,kita lepas rindu di sini" Hamdan menepuk sisi kasur yang kosong.

"Hamdan,jangan bercanda ini sudah siang.Nanti bajuku kusut"

"Jadi kamu lebih mementingkan bajumu dari pada harus berpelukan bersamaku dan Mahdis ?"

Humaira membuang nafas panjang.

"Iya...iya" ia segara naik keatas sisi kasur king size milik Hamdan.Mahdis sudah berada di pelukan ayahnya dan kemudian Humaira memeluk bahu Hamdan yang dibalas uluran tangan Hamdan yang melingkar di pinggulnya.

"Maaf,aku tidak bisa mengajak kalian kesana.Disana cuacanya panas,kamu dan Mahdis pasti tidak akan suka" kata Hamdan kemudian mengecup kepala Mahdis dengan sayang selanjutnya mengecup bibir Humaira.

"Kau tau,aku akan selalu merasa nyaman di manapun aku berada bersamamu" kata Humaira tertunduk menghindari kontak mata dengan Hamdan.

Hamdan tersenyum kecil,Humaira si pemanja akan selamanya menjadi si pemanja walau dia sudah menjadi seorang ibu.

Mrs.Hamdan Al MaktoumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang