Al mengangkat kepalanya ke atas. Nampak sangat berpikir keras.
"Udah diputusin namanya siapa? " aku kembali menuntut jawaban.
"Bentar, aku masih bimbang. !" jawabnya.
Kepalanya tertunduk membaca sebuah buku khusus nama-nama serta artinya dalam berbagai bahasa.
"Depannya A ya? Kalo Y ntar pas diabsen, namanya belakangan. "
Aku tau Al sedang mengajakku bergurau.
"Ya kali,, namanya jadi Yansel. Ya Tuhan,. " kesalku ."Hahaha,,,, biasa aja tuh bibir. Minta dicium banget. " ucap Al sambil tertawa mengejek.
"Nih,, " aku menampakkan sebuah kepalan tangan di depan wajahnya.
Al terdiam seketika.
"Galaknya,, " gumam Al.
"Jadi Ansel apa dong? Masa' Ansel Kohler doang." ucapnya lagi nampak putus asa.
Aku mengernyitkan dahi.
"Makanya ya, dari kapan bulan tuh aku udah ingetin, 'sayang, udah siapin nama buat anak kita belum? ' "
Ucapku menirukan kalimat yang sering kutanyakan dulu."Kamu jawabnya, 'tenang aja, udah ada kok, ' Akhirnya apa coba? Mentok di satu nama doang. Ansel. " rutukku.
"Ya ampun,, mentang-mentang udah punya anak, emak-emak banget tingkahnya sekarang. Bawel ihh,," ucapnya lagi.
"Aku nggak bawel yah. Emang kamunya aja tuh yang bandel. Aqiqahnya itu tiga hari lagi. Masa' mau diundur? Undangan udah disebar. "
"Iya siapa juga yang mau undurin? Tenang aja sihh. "
Lagi-lagi aku disuruh tenang.
"Tuh Nak, Ayah kamu tuh gitu. Tenang tenang, masa' iya nama kamu Ansel doang. Sedang nama orang tua kamu panjang panjang. Ya kan? "
Aku mencubit pelan pipi bayi kecil yang lebih suka tidur di siang hari itu gemas. Double gemas.
Gemas dengan bapaknya, dan gemas dengan pipinya yang chubby."Kak Yuki,,, " suara panggilan yang terdengar seperti seorang anak yang ingin mengajak temannya bermain. Itu Shania, dia berdiri di depan pintu.
Aku menoleh, "Kak,,, debaynya bawa keluar dong! Nggak sumpek apa di dalem kamar mulu? " kakinya semakin mendekat ke arah kami.
"Iya nanti di bawa ke depan. Lagian di sini aku pusing."
"Lah, pusing kenapa? " tanya Shania bingung.
"Tuh,, si Ayah lagi bingung soal nama. Biarin deh dia ditinggal. Biar lebih konsen. Yuk! " aku menggendong bayi kecilku lalu berjalan keluar mengajak Shania.
"Ayok!"
" Eh iya, Ayah,, selamat berjuang ya. Inget, cari namanya yang keren. Keren artinya juga ya. !"
Ingat Shania.****
Beberapa saat aku dan Shania mengobrol ringan di ruang depan, Al teriak dari kamar.
"Sayang,,, aku udah dapet namanya.! "
"Apa? "
"Ansel Abrisam Putra Kohler."
Jawab Al lantang dengan wajah yang dibuat sombong.
"Keren! " teriak Shania dari samping. Aku bahkan sampai terlonjak karena kaget.
"Iya dong keren! " ucap Al dengan bangganya.
"Artinya apa? " tanyaku.
"Ansel itu dari bahasa Perancis yang artinya pelindung. "
"Sedang Abrisam dari bahasa Arab yang artinya lembut dan tampan"
"Kalo digabungin jadinya,,,,""Aku setuju. !" potongku sebelum Al menyelesaikan penjelasannya.
"Ih,,, harusnya dari tadi nih. " lanjutku lagi.
"Nju, kalo kemaren aku maklum dengan sebutan 'wanita hamil mah bebas, ' sekarang naik level. 'Mamah muda mah bebas! ' " ujar Al menyindir kelakuanku barusan.
"Pfttt,,, " Shania menahan tawanya .
"Ketawa aja Nju sebelum dilarang, " perintah Al .
"Pfttt,, hahahahah,,, "
Shania benar-benar melakukannya.
.
.
.
.
.Again,, say thanks for ophie_leander and ayyu_alkivers .
Saran namanya aku pake biar pun ga semua. Soalnya kalo semua, bisa2 kepanjangan. Trus kan kasian kalo ujian ntar. Waktunya abis buat nama doang.
Hihihihi. 😅😅Semangat untuk semua. 😘😘
Mi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Love
FanfictionSequel of Dari Lagu. untuk semua pecinta Yuki dan Alki. Kita kembali dengan part cerita yang singkat.