Wonderful Love

Bunda VS Ayah

Weekend tiba. Rencana yang kemarin disusun begitu membuat Shania bersemangat.

Jadi, rencananya kami akan menghabiskan waktu berharga ini dengan memasak menu spesial, dan siangnya menonton film.
Film yang direkomendasikan Shania. Entah, tapi aku tau selera filmnya bagus.

Kemarin, aku tidak sengaja melihat acara memasak di TV. Cara yang mereka tunjukkan terlihat mudah, dan aku merasa tertantang untuk mempraktekkannya di rumah.

Sejak subuh aku sudah bangun. Tentu membersihkan diri sudah aku lakukan. Ansel saja sudah wangi dan sekarang tengah bersama Shania di depan.

Tak biasanya Al masih terlelap di jam ini. Aku tau ini libur, tapi bukan berarti dia harus bangun siang, kan?

Aku duduk di sisi ranjang lalu menarik selimut yang menutup sebagian tubuh Al.
"Al, bangun dong! Udah siang ini." "Hmmm,,, " Al berdeham pelan. Matanya masih enggan terbuka.

"Ihh,,, bangun! Semalem udah janji lho mau bangun pagi nemenin aku ke pasar buat belanja bahan! "

"Lima menit ya! " tawar Al.
"Tapi ini udah siang banget! " ujarku memaksa. Aku masih berusaha menarik selimut yang konsisten Al tahan agar tetap berada dalam jangkauan tubuhnya.

"Aku masih ngantuk, sayang."

"Aku nagmbek ya. Tau kan kalo aku ngambek gimana? " ancamku.

Al membuka matanya lalu berdecak.
"Udah punya anak masih ngambek aja sih. " kata Al tidak setuju.

"Udah punya anak masih mau bangun siang juga? " tanyaku tidak mau kalah.

Al lalu duduk dan bersandar di kepala ranjang. Dia menarik napasnya pelan, "Bunda tuh kalo ngambek, cantiknya ilang lho! "

"Ayah kalo nurut, gantengnya nambah lho! " balasku.

Al mengucek matanya lalu menguap lebar.

Dia merentangkan tangan di depanku.
"Sini, peluk dulu! "

Aku menggeleng.
"Nggak mau. Kamu belum mandi. " tolakku.

"Ya udah mandiin. " ucapnya enteng dengan tawa menggoda.

"Dih,,,dikira Ansel. Ogah! " kataku.

Aku berdiri dan melangkah keluar, namun sebelum itu aku berpesan padanya.
"Aku kasih waktu lima menit. Lebih dari itu, nanti malam aku sama Ansel tidur di kamar Shania! "

Al langsung turun dari ranjangnya dan masuk ke kamar mandi.

"Lewat dikit nggak papa kan? "

Teriaknya dari dalam kamar mandi.