Four

545 70 10
                                    

Harapan mengenai hari itu agar tidak terjadi sesuatu yang buruk entah mengapa seakan telah dikabulkan karena dia tidak bertemu dengan pemuda yang dia ingin hindari, tak lain dari Jeon Jeongguk. Taehyung sedang merapikan buku-bukunya untuk bergegas pulang ke apartemennya, hari itu dia berencana untuk menonton acara TV kesukaannya sebelum tiba-tiba Jimin datang dan mengubah rencananya.

"Hari ini, kau ingin melihatku berlatih?" Jimin mendekati Taehyung dengan sebuah senyuman seolah berharap besar supaya menyetujuinya.

Seketika Taehyung mengingat percakapan antara Hoseok dan Namjoon. Taehyung tersenyum mengingat pemuda bersurai merah tersebut, dia pun mengangguk sebagai bentuk tanda setuju, meskipun tujuan utamanya adalah untuk bertemu dengan Hoseok.

"Aku menunggumu di depan kelas."

Taehyung mengangguk kembali. "Tunggulah sebentar."

Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Taehyung untuk merapikan buku-bukunya, Taehyung melangkahkan kakinya keluar dari kelas, lalu lekas mencari keberadaan Jimin yang rupanya sedang berbincang-bincang dengan seseorang di lorong kelas. Taehyung awalnya ragu untuk mendekati Jimin, meskipun pada akhirnya dia pun menghampiri Jimin.

"Tidak mungkin V melakukan itu, hyung," Jimin mengusap-usap tengkuknya sebelum menyadari kedatangan Taehyung. "Ah, V."

"Ada apa?" Taehyung melihat ke arah Jimin dengan kebingungan, sementara lawan bicara Jimin yang tingginya tidak beda jauh darinya hanya menatapnya membuat Taehyung sedikit tidak nyaman.

"Yoongi hyung mengira jika kau berada di supermarket kemarin dan hampir bertengkar dengan teman sekamarnya di sana. Ciri-cirinya sangat mirip denganmu," Jimin menjelaskan sembari menepuk pundah Taehyung.

Taehyung mengedipkan kedua matanya, dia teringat jika kemarin V memang pergi ke supermarket.

Pantas saja dia datang-datang ke kamarku dalam keadaan emosi.

"Benarkah itu kau, V?" Lelaki yang bernama Yoongi itu melipat kedua tangannya di depan dadanya dengan tatapan yang sedikit tajam.

Taehyung dengan spontan menggelengkan kepalanya, memang benar jika itu mungkin saja V, tetapi bagaimana pun juga, dia bukanlah V itu sendiri. "Aku kemarin sedang belajar di dalam kamarku!"

"Belajar. . . ?" Jimin sedikit mengerutkan dahinya.

Bagus sekali, Tae.

"Belajar untuk mengasah tinjuku! Ya!" Taehyung dengan aktingnya menunjukkan dia sedang bertinju. Jimin dan Yoongi hanya bertatap muka kebingungan.

Aku benar-benar tidak pandai berbohong.

"Baiklah, aku sedikit mempercayaimu karena kau juga sudah mengganti warna rambutmu," Yoongi menunjuk rambut coklat Taehyung. Taehyung menghela napas dengan lega.

"Aku harus segera melatih anak-anak tersebut, kalau begitu, dadah," Yoongi segera pergi sembari melambaikan tangannya menuju lapangan basket sekolah.

Taehyung memeluk dirinya sendiri sembari mengusap-usap badannya. "Dia menakutkan."

Jimin hanya tertawa pelan. "Baru pertama kalinya aku mendengarkan kau jujur dengan hal itu," Jimin menyikut Taehyung yang segera berlagak tidak ketakutan.

"Jimin, kau tidak terlambat untuk latihan?" Secepat mungkin Taehyung mengubah topik pembicaraan, karena takut akan ketahuan.

"Ah!" Jimin melebarkan kedua matanya sebelum dia menarik tangan Taehyung menuju tempat latihannya, Taehyung hanya bisa pasrah seperti hari pertamanya dengan Jimin.

Jimin berlari dengan cepat sampai-sampai mereka tidak menyadari jika sudah berada di depan pintu latihan Modern Dance Club. Jimin dan Taehyung terengah-engah di depan pintu klub itu.

TigersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang