Sixteen

311 41 3
                                    

Taehyung melepaskan jaketnya dan topinya, kemudian menaruhnya ke tempatnya semula di dalam kamarnya. Taehyung memandang dirinya di cermin, dia merapikan rambutnya, sesekali dia akan menunjukkan beberapa ekspresi hanya sebagai memastikan penampilannya. Dia tidak ingin membuat Bogum menunggu lebih lama, dia pun lekas keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan. Taehyung melihat Bogum yang sedang mempersiapkan makanan yang akan mereka santap.

"Hyung, biar aku saja yang menyiapkan," Taehyung segera menghampiri Bogum.

Bogum yang sedang memindahkan Japchae dari piring plastik besar ke dua piring pun menoleh ke arah Taehyung yang sudah berada di sampingnya. Bogum kembali melanjutkan apa yang dia kerjakan.

"Tidak perlu, kau duduk saja, aku akan menyiapkan semuanya."

"Tetapi hyung. ."

Bogum menatap Taehyung sesaat. "Kalau begitu, bagaimana jika kau mengambilkan dua gelas air putih?"

Ekspresi Taehyung seketika berubah menunjukkan jikalau dia sedang senang, dia lekas mengambil dua gelas dari almari. Bogum menggeleng-gelengkan kepalanya seraya tersenyum, melihat Taehyung yang bersikap lucu selalu dapat mengukir senyumannya di wajahnya.

Setelah semuanya sudah siap, mereka duduk berhadap-hadapan, Taehyung tidak bisa menyembunyikan lagi rasa senangnya karena melihat makanan kesukaannya berada di depannya. Taehyung tanpa basa-basi menyantap Japchaenya disusul oleh Bogum. Mereka menghabiskan makanannya tanpa tersisa sedikit pun, Taehyung meneguk air putihnya, lalu dia menepuk-nepuk perutnya.

"Akhirnya perutku terisi."

Bogum menaruh gelas di samping pirinya, dia mengerutkan alisnya setelah mendengar pernyataan Taehyung. "Kau belum makan?"

Taehyung mengalihkan pandangannya dari Bogum, disusul oleh tawanya yang terpaksa. "Yah, begitulah."

"Apa yang kau lakukan sebelum aku datang?" Bogum menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

"Um," Taehyung terhenti sejenak. "Tidur?" Dia malah balik bertanya.

Bisa dibilang, Bogum tidak mempercayai perkataan Taehyung dari raut wajahnya. Taehyung menyadari hal itu, dia ingin mengalihkan topik pembicaraan. Namun, tiba-tiba ada sebuah deringan telepon berasal dari kamar Taehyung. Taehyung segera berdiri dan meminta izin untuk mengangkat telepon. Bogum mengangguk, dengan begitu Taehyung pergi menuju kamar tidurnya.

Taehyung memasuki kamarnya, dia mengambil telepon genggamnya yang diletakkan di atas meja belajarnya. Dia melihat nomor yang sudah tidak asing kembali. Taehyung berpikir sejenak, dia merasakan pernah mengangkat telepon dari nomor tersebut sampai akhirnya dia mengingat pesan dan panggilan tidak terjawab dari Jeongguk.

Apa yang ingin dia bicarakan?

Awalnya, Taehyung tidak ingin mengangkat telepon dari Jeongguk. Namun, firasat Taehyung dia harus mengangkat telepon tersebut. Dia mengambil napas terlebih dahulu sebelum akhirnya ia mengangkat telepon dari Jeongguk.

〔📞〕

Taehyung menunggu suara Jeongguk untuk memulai pembicaraan, tetapi harapannya turun ketika dia mendengar suara hewan dari seberang sana. Taehyung spontan mengerutkan alisnya, mau tidak mau dia yang harus memulai pembicaraan.

"Jeongguk?"

Tetap saja, suara di seberang sana hanya suara seekor hewan yang Taehyung tidak ingin mengakuinya, yaitu seekor orang utan.

Jadi dia benar-benar ingin membuatku berbicara dengan orang utan?!

Kali ini, Taehyung benar-benar melempar telepon genggamnya ke atas ranjangnya. Untungnya, tidak terpental ke lantai.

TigersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang