Seventeen

550 53 8
                                    

Masalahnya bagi Taehyung adalah dia ingin menolak walaupun di saat yang bersamaan dia juga ingin merasakan melakukan sebuah hubungan intim. Dia berpikir, mungkin kalau dia melakukannya dengan Bogum, Bogum pasti akan melakukannya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Dia tahu, itu adalah pemikiran bodoh dan kotor. Dia bahkan tidak menyangka dirinya akan seperti saat itu. Mungkin saja, setan sedang bermain-main dengan hawa nafsu mereka berdua, sehingga mereka terjun ke dalam sesuatu yang tidak pernah diduga.

Taehyung memukul lengan Bogum cukup keras, tentu saja dia menggunakan sebagian tenaganya untuk memukul Bogum.

"Tidak sekarang juga, hyung sialan!"

Bukannya merasa kesakitan, Bogum malah tertawa mendengarnya. Dia mengusap-usap lengannya.

"Aku tahu."

Keheningan mendatangi mereka kembali, Taehyung pun terduduk seperti Bogum. Mereka tidak memandang satu sama lain, tetapi memerhatikan sekitarnya.

"H─hyung," panggil Taehyung.

Bogum menoleh ke arah Taehyung. "Ya, Tae?"

Taehyung menghirup napas sebelum menjawab Bogum. "Aku ingin melakukannya denganmu, hyung. Namun, aku butuh waktu untuk bisa melakukannya, terlebih lagi. . ."

Taehyung tidak melanjutkan perkataannya. Bogum mengerti apa yang Taehyung rasakan, sehingga dia mengaggukkan kepalanya sebelum dia berdiri dari duduknya.

"Aku akan membuat hubungan kita menjadi resmi. Kau tahu perasaanku kan, Tae?" tanya Bogum seraya membelai pipi Taehyung, Taehyung selalu jatuh ke dalam perlakuan lembut Bogum kepadanya.

Sebetulnya, Taehyung tidak tahu pasti perasaan Bogum, terutama dengan perasaannya sendiri. Perlakuan Bogum kepadanya terkadang sangat berbeda jika dibandingkan dengan yang lainnya. Taehyung pun sudah menyadari ketika Bogum mengajaknya ke taman bermain, tetapi dia selalu memungkiri hal tersebut. Taehyung menggelengkan kepalanya dengan pelan, dia ingin mendengarnya langsung dari mulut Bogum. Bogum menyempatkan untuk bertatap muka dengan Taehyung sebelum dia memalingkan wajahnya karena malu.

"Aku menyu─"

"Aku pulang!"

Tiba-tiba, sebuah suara memotong perkataan Bogum. Bogum dan Taehyung menoleh secara bersamaan ke arah suara tersebut berasal sebelum mereka menatap satu sama lain.

"Aku harus pulang, V pasti tidak akan menyukai kedatanganku di sini,"

Taehyung mengangguk sembari berdiri dari jongkoknya, kemudian dia melambaikan tangannya. "Terima kasih untuk makanannya, hyung," sebuah senyuman terukir di wajah Taehyung, tak lama terukir juga di wajah Bogum. Bogum membalas lambaian Taehyung, setelah itu dia pun bergegas untuk meninggalkan ruang apartemen V dan Taehyung. Tentu saja, dia harus berpapasan dengan V di ruang tamu.

"Hai V," Bogum menyapa V yang sedang berselonjoran di atas sofa, kepalanya dia taruh di atas kedua tangannya yang dia lipat di belakang tengkuknya. Sapaan Bogum membuat V terbangun dari posisi sebelumnya, V menyipitkan kedua matanya untuk melihat Bogum yang sedang memakai sepatunya di depan pintu keluar.

"Sedang apa kau di sini?" V memutuskan untuk menghampiri Bogum, dia bersandar di dinding dekat dengan Bogum yang berjongkok agar bisa memakaikan sepatunya dengan rapi.

"Aku meminta maaf kepada Tae," selesai Bogum memakaikan sepatunya, dia pun berdiri sementara kedua bola matanya memandang V yang kebetulan dia juga sedang memandangnya dengan tatapan terkesan tidak tertarik untuk berbicara dengannya. Bogum tidak ingin suasana yang tidak diinginkan berlanjut, dia segera berpamitan dengan V lalu keluar dari ruangan apartemen V dan Taehyung. V menyadari jika Taehyung memperhatikannya dari ruang tamu, V memijat-mijat dahinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TigersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang