10. "dia kembali"

5.1K 189 1
                                    

Setalah hampir 2 minggu di rawat di rumah sakit akhirnya aku pulang kembali ke apartement , tusukan itu masih berbekas indah di perut ku dan aku juga masih mengkomsumsi obat yang banyak , aku sangat benci obat !

Willy ? Jangan tanya aku dimana dia semenjak kemarin aku tak berjumpa dengan nya , aku di antar oleh ibunya ke apartement . awalnya ia menolak aku kembali ke apartement dengan alasan aku belum pulih tapi dengan kekerasan kepala aku akhirnya aku bisa menyakinkan nya kalau aku baik baik saja .

"Terima kasih ma " aku menerima bungkusan yang di berikan pada ku , aku juga tidak tau ini apa .

"Iya sayang , lekas lah sembuh " ia membelai halus kepala ku hangat  .

"Ma, kenapa mama tidak menjenguk ku ?" mama seakan terkejut membelalakan matanya mendengar ucapan ku dia diam tak berkata "ma..." ia mendongakkan wajah nya menatap ku

"Mereka sedang di luar negri sayang , mereka lagi ada keperluan yang tidak bisa di tinggalkan "

"Apa mereka mengetahui keadaan ku ?" mama menggeleng menjawab "jangan beri tau nya ma , livy mohon . biarlah seperti ini hanya kita yang mengetahui ini , livy tak ingin mereka khawatir "

Bukan jawaban yang aku fikirkan yang ku dengar tapi isakan tangis  yang semakin menjadi ada apa denganya ?

"Kenapa ma?..." ia menangis menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan nya bahunya bergetar isakanya membuat hatiku teriris "ada apa ma?" aku mengelus bahu nya kubiarkan mama menangis untuk menenagkan hatinya. 

Sekitar 5 menit sudah mama menangis ia masih terisak tapi tidak sekencang yang tadi lama kelamaan isakan nya mulai tak terdengar ia mendongakan kepalanya menatap ku . mata nya sembab , air di hidung nya juga sudah ada .

Aku kedapur untuk mengambilkan air putih lalu keberikan kepada mama.  "Terimakasih sayang " bahkan suara sudah berubah ia meletakan gelas itu di samping nya .

"Ada apa ma ? Apa livy menyakiti mama ?" ia menatap ku lamat tatapan nya sungguh tak bisa ku artikan

"Mama tau semuanya liv " aku menyeritkan dahi ku tak mengerti ucapan nya

"Semua apa ma?" Ia menarik nafas nya sebelum berbicara menatap ku dengan tatapan serius .

"Kau tak bahagia bersamanya "  oh ayolah jangan membahasa laki laki itu , itu hanya membuat ku semakin sakit dan cinta di waktu bersamaan

"Kau tak bahagia , kau selalu di sakiti , kau selalu dipukul , bahkan kau hampir di bunuh dengan nya ." ia kembali menangis kali ini hanya air mata yang jatuh " bahkan dia terang terangan membawa 'si ular' itu kesini...  " ia menjeda bicara nya.

"Apa kau membeci nya liv ?" tidakk

"Apa kau ingin bercerai ?" tidakk

"Apa kau masih kaut liv ? Mama mohon bertahanlah liv . willy anak yang baik dan penyayang dia hanya belum menerima kenyataan kalau kau menjadi istrinya . 1 tahun liv! kalau sampai 1 tahun dia belum berubah tinggalkan dia ! Ini perintah"

Satu tahun ? Bersamanya ? Bahkan aku tidak ada rencana untuk menceraikan nya . aku tau dia sangat keras dan ringan tangan . tapi itu ada alasannya , aku mengerti posisi nya saat ini kalau aku di posisi nya juga mungkin pacar ku akan berbuat begitu pada willy . aku juga sudah berjanji pada nya dan mama kalau aku tidak akan bercerai . lagian ini kemauan ku untuk menikah aku harus bertanggung jawab atas pilihan ku

"Livy tidak akan minta cerai ma" ia mengeluarkan air itu kembali , aku menggenggam tangan nya "willy yang dulu akan kembali ma , willy yang penuh cinta dan penurut . walaupun livy.... Taruhan nya " ia menggeleng tidak setuju "hanya satu ma dia bahagia livy juga bahagia "

WHEN I MERIED ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang