41. "Pertengkaran"

4.1K 160 18
                                    

"T..tarisya?" Bulir air mata ku telah jatuh , melihat tarisya hanya mengenakan balutan selimut willy .

"Livy ?" Tanya nya , tarisya mendekati kami dengan senyum merekah nya

"Wil.. kenapa kau sangat lama ?" Dada ku seperti tercabik bahkan lebih , sangat sakit .

"Apa yang kau lakukan disini tarisya ?" Tanya willy

"Apa kau lupa kita baru saja bersenang senang will" aku terduduk lemas mendengar perkataan tarisya . Air mata ku sudah jatuh berkali kali .

"Aahh w..will ini yang ingin kau katakan ?" Aku tersenyum menatap willy . Aku mencoba bangkit berdiri tegak

"Kau salah paham liv"

"Will , kau ingin mengatakan pernikahan kita pada livy?" Bahu ku bergetar menahan isakan ku yang sangat pedih . Dada ku seperti 'remuk' .

Aku menundukkan wajah ku tak sanggup melihat tarisya yang sedang tersenyum menang . Willy hanya diam tak bergeming apa yang di katakan oleh wanita ini benar ? Mereka akan menikah ?

"A..ahh will sangat sakit " aku memukul dada ku berharap sakit ini berkurang .

"Apa kalian akan menikah ?" Tanya ku pelan , tak sanggup untuk berbicara lagi .

"Tentu liv " aku menghapus air mata ku yang jatuh . Menatap willy yang sedang menatap ku aku mengalihkan pandangan ku pada tarisya yang sedang tersenyum .

"Baiklah kalau begitu , menikahlah "

"LIVY !" Aku menutup mata ku mendengar teriakan willy yang sangat menggema di ruangan ini.

"Kau sangat baik liv , terimakasih " aku menatap willy lekat memberikan tatapan kecewa ku pada nya . Aku menyerka air mata ku

"Ini janji mu will ? Ini yang kau katakan kau mencintai ku ? Apa sedikit saja tidak ada rasa mu pada ku ? Aku sangat menderita selama ini " aku menghapus air mata ku

"Aku selalu sabar dengan mu ! Aku selalu berharap kau akan jatuh pada ku tetapi , apa ? KAU BAHKAN MENGINGKARI NYA WILL ! KAU MENGATAKAN MENCINTAI KU TETAPI KAU JUGA MELUKAN HAL YANG SAMA PADA NYA . KAU MEMILIH TARISYA DARI PADA AKU YANG SEDANG SAKIT SEWAKTU ITU , KAU MENINGGALKAN AKU DI MALAM ITU UNTUK BERTEMU DENGANNYA . " ahh sungguh sakit hati ku , aku memukul dada ku sangat kuat . Aku meluapkan rasa sakit ku padanya membagi nya pada mereka

"kau bahkan mengatakan mencintainya saat aku di samping mu will . Bisakah kau merasakan jika menjadi ku will ? Aku rela kau pukul , aku rela kau caci dan kau maki demi cinta ku Tetapi apa will ? "

"Jika seperti ini kau hanya tinggal bilang pada ku jika kau tidak akan pernah mencintai ku , jadi aku tidak akan susah susah mengungkapkan betapa busuk nya dia . Ah.. tidak dari awal aku yang salah , aku yang tak mengerti posisi ku . Maafkan aku"

"Sekarang aku mengerti will" aku menatap willy dalam memberitahukan lewat tatapan ku betapa sakit nya hati ku , betapa remuk nya tubuh ku .
"Ayo bercerai ! Kali ini aku serius" aku berjalan melewati mereka . Willy mencekal tangan ku dengan cepat aku menghempaskan tangannya .

"Aku akan menepati janji ku 2 bulan yang lalu 'bercerai' " aku berjalan ke kamar ku .

Aku mengemas seluruh pakaian ku dan semua yang perlu ku bawa , dengan air mata yang tak dapat ku hentikan .

"Liv , kau ingin kemana ?" Aku tetap berjalan tanpa memperdulikan willy . Sudah cukup bagi ku untuk tetap berada di samping nya

"Liv dengarkan penjalasan ku" isakan ku pecah , aku menangis sejadi jadi nya . Aku berhenti saat Willy mencekal tangan ku .

WHEN I MERIED ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang