17. "kau tak sendiri liv"

4.3K 177 0
                                    

" apa wanita 456 itu mempunyai foto seperti ini ?"

Satpam ini tampak diam dan pucat melihat foto pernikahan ku dan willy.
Ia menjatuhkan tubuhnya di bawah ku. ia betekuk ?

"Nyonya maafin saya , saya tidak tahu nyonya . " astaga livy apa yang kau lakukan . aku membantu satpam ini berdiri tapi dia tidak mau dan keukeuh meminta maaf pada ku .

"Kalau paman tidak berdiri saya akan memecat paman beneran " selesai mengucapkan itu ia langsung berdiri menunduk di depan ku . mata nya merah ? Apa ia menangis ?

"Tidak paman , aku yang minta maaf telah mengancam paman akan di pecat . bagaimana bisa seseorang yang telah menjaga perusahaan ini gara gara tidak mengenali diriku di pecat ?" aku tertawa melihat satpam ini aku melihat name tag nya bernama heru.

"Baiklah paman sekarang paman sudah mengetahui ku jadi bisakah kau tidak membocorkan hal ini pada yang lainya ?" ia mendongkan kepala nya menatap ku dengan tatapan sama sekali tak bisa ku artikan .

"Baiklah nyo-"

"Livy , panggil aku livy paman. Paman lebih tua dari pada aku " ia tersenyum memandangku , aku juga membalas senyuman nya .

"Mari saya antar " berhubung ini pertama kali aku disini aku mengiykan ajakan nya.

Aku dan satpam ini masuk ke dalam kantor aku memerhatikan sekitar loby yang luas dan megah abu abu sebagai interior ruangan ini membuat mewah loby ini . kami berhenti di resepsionist saat sang resepsionis mananyakan siapa aku .

"Baiklah paman aku beri tau yang boleh tau indetitas ku hanya paman dan satpam lainya , resepsionis ini dan lainya hanya mereka saja yang boleh mengetahui indetitasku dan tolong sembunyikan kalau tidak maka paman tau apa akibatnya " bak boss aku memerintahkan seseorang yang sudah berumur . oh good amanda dimana letak otak mu ?

"Dan sekali lagi maaf kan aku "

Aku dan paman satpam ini menaiki lift khusus pegawai karena aku yang meminta. lantai king, Tidak ada lantai berapa ruangan willy paling atas lalu di bwahnya lantai 49 . ini akan sangat lama.

"Jadi paman apakah nyonya yang tadi kau sapa sering datang ke kantor ini ?" ia memikirkan sesuatu lalu mengangguk sebagai jawaban nya

"Bahkan setiap hari " aku jadi penasaran mungkin aku akan mengorek sedikit informasi dari nya .

"Apa saja yang mereka lakukan ?"

"Nyonya tarisya akan menemani pak willy kemana pun beliau pergi dan akan kembali setelah makan siang dengan belanjaan yang banyak " " jikalau nyonya tarisya sering datang kenapa livy istrinya tidak pernah datang ? Apakah??"

Aku tersenyum mengiyakan dugaan nya yang benar dan tidak meleset .

"Bolehkah aku meminta nomor ponsel mu ?" aku menyeritkan dahi ku tak mengerti , maksud ku untuk apa ? " kau bisa mengandalkan ku , aku tau tujuan mu saat ini "

Apa dia seorang peramal ? Paranormal ? Atau sejenisnya ? Aku menggeser satu langkah menjauh . ia terkekeh pelan . "aku di pihak mu liv , aku tak menyukai tarisya . bahkan semua staff disini tidak menyukai perempuan gila itu "

Aku menatap satpam ini dengan haru , apa dia membela ku ? Apa dia melihat apa yang bisa ku lihat tapi tak bisa di lihat oleh willy ? Terimakasih . aku ingin menitikan air mata ku tapi langsung ku serka aku tak ingin terlihat lemah di depan nya. "Terima kasih paman " aku memberi ponsel ku pada nya , dia terheran "ahh tulis saja nomor paman akan ku hubungi lalu paman akan mengetahui nomor ku " ia mengangguk lalu mulai menerima ponsel ku dan mengitikan sesuatu

Ia memberi kembali ponsel ku aku melihat nya lalu menghubungi nya , ia merogoh saku celana nya lalu menunjukan ponsel nya pada ku seperti bertanya 'ini ?' aku mengangguk .

WHEN I MERIED ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang