"Lo baik baik aja kan man ?"
"Iya livia... Cuman tergores dikit aja. Willy mana ?"
"Setelah ngantar lo gue gak tau lagi" Aku memegang kedua tangan livia yang sedang duduk di sebelah ku aku menatap nya dalam .
"Akhirnya liv... Gue bisa ungkapin semua nya , akhirnya " setetes air mata ku membasahi pipi ku .
Aku tak tau ingin berkata apa , penantian yang lama , perjuangan yang begitu besar tak sia sia aku mengorbankan semuanya. hati ku lega bukan main aku senang akhirnya aku bisa mengungkapkan tarisya .
"Kapan lo rencanain ini ?"
Flashback
Aku pusing setengah mati mendengar informasi dari om pandu , aku masuk ke mobil mengistirahatkan kepala ku sebentar aku seperti bermain ftv jika begini ceritanya .
Drt...drt....
Ponsel ku berbunyi aku mengambil nya 'alex b.' ada apa om alex menghubungi ku ?
"Ada apa om ?" tanpa basa basi aku menanyakan perihal dia menghubungi ku .
"Lo dimana ? Ada yang mau gue omongin "
"Di appartement melati "
"Pas banget gue juga tinggal disini . lo naik ke lantai 11 gue tunggu sekarang "
Sambungan mati secara sepihak aku mendumal di dalam hati 'dasar om om '. Dengan berat hati aku keluar dan masuk kedalam appartement kembali .
"Apa sih yang mau di omongin sama om gila ini "
"Buat susah aja . kepala gue lagi sakit juga"
"Is..."
Sepanjang lift aku berbicara sendiri dan tanpa sadar aku telah sampai di lantai 11 appartement ini .
Baru saja aku keluar lift om gila ini sudah muncul di hadapan ku ."Is ngagetin aja "
"Ayo masuk " aku mengikuti nya masuk dari belakang .
Kesan pertama saat masuk ke appartement nya adalah indah ... Bagaimana seorang laki laki bisa menyusun dan menata ruangan seindah ini ? Apa ini arsitek yang mengatur ?
"Duduk" aku duduk di sofa yang panjang dan berhadapan dengan tv yang mati Om alex duduk di sisi kiri .
"Ada apa om ?"
"Gue punya rencana " sepertinya ini membahas masalah tarisya aku mendengar dengan serius
" rencana apa om ?"
"Walaupun gue masih sayang sama tarisya tapi gue gak mau dia salah langkah dan melangkah lebih jauh" aku mengangguk mengerti sebenarnya itu tidak perlu dia beritahukan pada ku .
"Jadi...?"
"Jadi gue udah susun rencana . kemungkinan untuk menang hanya 25% . sisa nya..."
"Lanjut saja om... Kita harua berusaha walaupun itu hanya 25%" aku menghargai nya , walaupun kemungkinan menang hanya sedikit tapi apa salahnya aku mendengar rencana nya ?
"Begini untuk sementara ini kau jauhin willy , jangan berbicara pada nya ,bicara seadanya saja atau kau bersikap biasa saja . di waktu yang sama aku akan mulai meneror tarisya sambil mencari bukti tentang ia dan suaminya . di saat aku sudah mengumpulkan bukti nya , kau undang tarisya datang kerumah mu lalu aku akan membongkarnya disitu . "
"Sepertinya sulit , jika kau meneror tarisya maka ia akan mengadu pada willy dan willy akan memarahi ku "
Ia berfikir ulang dengan rencana nya , aku sepertinya mendapatkan ide.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN I MERIED ? [END]
Dla nastolatkówgue pengen nikah ! kapansih ada yang mau sama gue ? gue gkpapa kalo di jadohin , malahan itu lebih bagus karena pasti gue nikah lebih cepat . gkpapa gue nikah muda asal gue itu nikah ! dan gak untuk lainsia , walaupun gue gk cantik cantik amat gu...