47. "Fakta baru "

5K 157 14
                                    

Livia dan om alex telah pergi aku memakan nasi padang yang telah di belikan oleh mereka , aku membelakangi willy saat sedang makan tidak memperdulikan apa yang ia lakukan dan apa yang ia katakan aku hanya menganggap nya angin lalu .

"Livy " aku terus menikmati makanan ini dengan tenang damai dan tentram

"Liv jika kau tidak menjawab ku aku akan turun " ancam nya

"Seperti ada yang berbicara " aku bepura pura mencari cari , aku melihat sekeliling ku mencari cari suara willy

"Wahh aku di permainkan , jangan remehkan dengan orang sakit ini liv " nasi ku telah habis aku menggulung nya menjadi satu lalu aku membuang nya di tempat sampah setelah itu aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diriku mengingat ini sudah sore setelah 45 menit aku keluar dari kamar mandi dengan rapi .

"Liv aku tidak berbohong kau terlihat cantik jika sedang marah" aku memberikan tatapan tajam pada willy , lalu menghiraukan nya setelah itu aku duduk di sofa lalu membuka ponsel ku

"Aku ingin mandi " willy turun dari tempat tidur nya ia menyeret besi infus nya yang tergantung , aku mencoba tak memperdulikan nya . Ia berhenti di ambang pintu

"Aku ingin mandi liv "

"Yasudah mandi will , apa susah nya ?" Willy menatap ku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan , ia membernarkan posisi berdiri nya lalu menatap ku

"Sangat susah livy , kau tidak lihat infus ini menghalangi acara mandi ku ?" Aku berdecak sebal, dengan terpaksa aku membantu nya willy menahan senyum nya

"Dasar manja !"

"Manja dengan istri sendiri tidak masalah " aku tidak membalas ucapan nya aku membantu nya membuka baju nya aku menelan air liur ku melihat tubuh willy sangat sexy dan sixpack aku menggeleng kan kepala ku bekas luka nya juga sudah kering .

Setelah itu willy masuk ke kamar mandi , perawat menyarankan untuk mengunakan baju rumah sakit tetapi willy berkepala batu itu tidak mau untung saja aku membawa baju nya bebarapa potong . Setelah 20 menit willy keluar bertelanjang dada dan rambut yang basah menambah kesan sexy , aku terpana melihat willy sangat tampan jika seperti ini .

"Pakaikan baju nya liv " aku mengangguk kikuk dengan perlahan aku mendekati nya lalu memakaikan nya baju . Mata willy tak lepas dari ku ia mengunci diriku dalam tatapan nya aku menundukkan wajah ku malu saat telah selesai memakaikan nya baju . Willy memeluk ku lembut ia membawa ku kedalam pelukan hangat nya aku menyandarkan kepala ku ke dada bidang nya

"Jangan ngambek lagi liv , kau membuat ku hampir frustasi " aku tersenyum mendengar perkataan nya , aku membalas pelukan nya melingkarkan kedua tangan ku ke pinggang nya sebenarnya aku tidak bermaksud begini pada nya hanya saja ...

"Aku tidak berbohong liv kau terlihat cantik jika sedang marah" aku menarik kepala ku menatap nya dari bawah willy menundukkan wajah nya menatap ku

"Jadi jika sedang marah aku terlihat jelek begitu ?" Willy terkekeh pelan ia mencubit pipi ku pelan lalu memegangi kedua sisi pipi ku mensejajarkan wajah nya dengan wajah ku

"Jika kau tidak sedang marah kau terlihat sangat cantik " aku menahan senyum ku jantung ku berdegub dengan kencang melihat willy tersenyum lembut pada ku .
Ia mendekatkan wajah nya pada wajah ku aku menutup mata ku mengepalkan kedua tangan ku yang berada di balik tubuh nya

Willy mencium ku dengan lembut aku melingkarkan kedua tangan ku ke leher nya ribuan kupu kupu berterbangan di perut ku , gejolak aneh dalam perut ku membuat ku ingin terbang ke langit ini bukanlah pertama kali nya . Tetapi sensasi nya seperti pertama kali berciuman .

WHEN I MERIED ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang