#26

258 24 6
                                    

To: Zayn

how can u get my number?!

Imessage

Zayn: Barbara

Barbara: Zayn, please.. tell me why?

Zayn: let me explain you everything

Zayn: pick up my phone

Zayn: barb?

Barbara: how can i pick up your call when harry is fuckin beside me?!

Zayn: temui aku di Le Marais besok pukul 3 sore.

zayn ini gila atau bagaimana?! aku baru pertama kali ke kota Paris ini, bagaimana aku bisa tau tempat-tempat di Paris?!

Aku langsung check google 'Le Marais' ternyata itu Kota Tua yang berisikan toko-toko antik dan beberapa restaurant. aku pun langsung balas Imessage-nya

Barbara: Baiklah, semoga aku bisa pergi sendiri tanpa harry.

Zayn: thank you

aku pun langsung memejamkan mataku, dan melihat kearah sebelahku, ternyata Harry sedang tidur, lucu nya dia disaat tidur.  Aku pun mengusap usap rambut Harry, mengingat tadi adegan panas dengan-nya membuatku tersipu malu.

jujur saja, aku menikmatinya.

melihat Harry tidur dengan sangat pulas, tiba-tiba hatiku berbicara,

bagaimana kalau aku bertemu Zayn sekarang?

tapi ini pukul dua malam, dan juga Harry sedang tertidur pulas, Harry tidak mungkin sadar juga kan kalau aku pergi?!

aku pun langsung mengambil ponselku dengan cepat, dan mengirim Zayn pesan

Barbara: bagaimana kalau kita bertemu sekarang? aku ingin cepat-cepat mendengarkan semua penjelasanmu.

Zayn: kau gila? ini sudah jam 2 pagi barb
Zayn: kalau memang kau ingin sekarang juga, bagaimana kalau aku jemput di tempat penginapanmu? di hotel mana kau sekarang?

Barbara: Eiffel Trocadéro hotel

Zayn: Bagus.
Zayn: itu tidak terlalu jauh dari rumahku.
Zayn: dan kita berbicara di taman dekat menara eiffel saja, itu sangat dekat dengan hotelmu, agar kau bisa pulang dengan cepat dan Harry tidak mencurigaimu.
Zayn: 10 menit lagi aku sampai, kau tunggu di lobby

Barbara: itu ide yang bagus, aku siap-siap sekarang.

*skip*

12 menit sudah ku menunggu di lobby hotel, tiba tiba ponselku bergetar.

Zayn: aku depan lobby hotelmu

aku pun langsung beranjak dari tempat duduk yang ada di lobby hotel dan menuju keluar, yang kulihat mobil hitam mercedes benz tipe C class mungkin? aku tidak begitu tau tentang mobil.

kulihat kaca mobil terbuka dan terpampang Zayn yang sangat menawan, "apakah aku lama?" ucap Zayn dan turun dari mobil membukakan pintu untukku. dia masih sama seperti dulu.

"Tidak." aku langsung memasuki mobil yang menurutku mewah ini dan Zayn kembali menutupnya.

"kita ke taman yang dekat menara eiffel saja ya? atau kau ingin sekalian makan juga?" ucapnya sambil menyetir dengan serius tanpa menoleh kepadaku.

"Tidak, aku tidak lapar. lagi pula aku hanya ingin mendengar penjelasanmu." ucapku tanpa mengalih pandanganku kedepan.

"baiklah, dan terimakasih telah memberiku kesempatan untuk cerita, Barbara." Zayn menolehku dan senyum.

kumohon.. jangan terpaku Barbara!

**
Setelah sampai di taman yang sangat luas ini, aku pun langsung duduk di tempat duduk yang ada di taman ini, dan langsung dapat pemandangan eiffel Tower yang sangat jelas dan sungguh besar. Sungguh, udara malam ini sangat dingin.

"jadi bagaimana, Zayn? kenapa kau bisa meninggaliku begitu saja tanpa kabar apapun darimu?" aku langsung to the point dan melihat kearah Zayn yang baru saja duduk.

"sebelum aku bercerita, tolong maafkan aku. tolong jangan pandangku seperti itu, seakan akan kau tidak ingin bicara lagi denganku, Barbara" ucapnya sembari memandangiku, aku pun belum menoleh kearahnya dan menarik nafas dalam-dalam, "dengar, Zayn. kalau aku tidak ingin bicara lagi denganmu, untuk apa tengah malam seperti ini aku bela bela untuk menemuimu dan mendengar penjelasanmu? aku masih mempunyai hati, Zayn. tidak sepertimu."

aku melihat mimik muka Zayn tiba-tiba berubah menjadi murung sembari menarik rambutnya kebelakang.

"Barbara.. sungguh perkataanmu baru saja sangat menyakitiku, walaupun memang perlakuanku juga menyakitimu."

"yang aku maksud kerja diluar negri memang disini, Perancis. tepatnya memang aku kerja di Paris, aku kerja disini untuk melanjutkan bisnis baju pamanku, karena waktu itu pamanku sekarat, ia mengidap penyakit leukimia. aku disaat itu sangat teramat terpukul, ia adalah paman yang dekat denganku dari aku kecil. saat aku tiba di paris, aku langsung buru buru ke rumah sakit. saat aku sampai disana, pamanku sudah tidak ada, Barbara.... pikiranku kosong selama satu bulan penuh, aku benar benar merasa hancur, satu bulan itu aku tidak melakukan apa apa, aku merasa sangat tidak berguna, useless."

aku terdiam, tidak bisa jawab apa apa, aku melihat mata Zayn berkaca kaca, dia menjelaskan ku dengan panjang lebar.

"disaat itu juga, aku merasa aku sangat tidak berguna lagi untukmu, Barbara. aku juga memikirkan tentang bisnis pamanku yang harus aku lanjuti disini, dan otomatis aku langsung pindah disini juga, untuk selama lamanya. aku ingin sekali mengajakmu untuk kesini, tapi aku ingat. kau masih kuliah. aku pun langsung memutuskan hubungan denganmu lagi, tapi caraku salah, aku tidak mengabarimu sama sekali. mungkin kau akan mendapatkan yang lebih baik dariku. terbukti sekarang, kau dengan Harry. dia pria yang baik, walaupun aku tau ada negatif tentang dirinya, tapi aku yakin. dia bisa
membuatmu lebih bahagia daripadaku."

rasanya aku ingin meneteskan airmataku sekarang juga, kuyakin mataku sudah berkaca kaca sekarang, pria yang sangat kucintai sedang disebelahku sekarang. dia menjelaskan panjang lebar mengenai masa lalu nya, aku pun sangat bodoh karena sudah membencinya tanpa mengetahui alasannya tersebut. kenapa aku tidak tanya kepada keluarganya saja? kenapa aku langsung menyerah begitu saja?!

"barbara, kenapa kau terdiam? apa penjelasanku cukup setelah selama ini?" Ucapnya sembari menatap mataku.

"uh, Tidak. itu sangat cukup. aku jadi tau sekarang." aku langsung mengalihkan pandanganku, aku tidak bisa menatap matanya, aku sangat merasa bersalah.

"kalau begitu, ayo aku antar ke hotel sekarang. maaf membuatmu repot." Zayn langsung beranjak dari tempat duduknya, aku langsung meraih tangannya, "Tidak. duduk dulu, Zayn."

"aku ingin minta maaf, selama ini aku menaruh kebencian terhadapmu. aku tidak tau penyebabnya karena memang kau tidak bilang sama sekali kepadaku. dan aku juga salah, aku langsung nyerah begitu saja tanpa menanyai kabarmu dari keluarga mu, maafkan aku." Aku langsung berdiri, dan memeluknya, "sekali lagi maafkan aku, aku tidak pernah tau soal itu, andaikan saja kau bilang padaku, mungkin kita masih bisa bersama saat ini" ucapku masih dipelukannya yang terasa hangat.

"aku masih mencintaimu, Zayn." tak sadar aku meneteskan airmata di pelukannya, Zayn memelukku makin erat.

"Barbara, Zayn?!"

tiba-tiba ada yang menghancurkan suasanaku dengan Zayn.

dan aku tau betul suara siapa itu, itu suara Harry. aku langsung lepas pelukan Zayn dan  melihat Harry yang sudah berdiri di belakangku.

aku harus apa?!

***
HWAAA YA ALLAH INI BUKU DARI 3 TAHUN YG LALU BELOM SELESAI SELESAI, gatau masih ada peminatnya apa engga. sebenernya part ini udah dibikin dr kapan tau cuma aku lupa publishhh 😭 sempet ga niat ngelanjutin krn wkt itu sibuk UN smp, dan SKRG DIRIKU SUDAH SMA KELAS 3 MAU UN JUGA :")

msh ada peminatnya ga sih? kl msh ada aku mau tamatin sampe abiss :") comment yaaa

Zarbara di multimedia ya bebs

lots of love xx

dirty chat (h.s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang