#51

131 18 2
                                    



"Aku juga ingin membacanya." Zayn memberikan surat yang ditujukan untuk dirinya kepada Barbara.

Zayn Malik's POV

Ya, Tuhan.

Siapakah Connor? Aku tidak pernah mempunyai kerabat yang bernama Connor. Apalagi ini di sebuah pulau terpencil, hal ini membuatku menjadi khawatir karena bisa jadi ada yang mengintaiku dan Barbara selama disini.

Aku pun segera menghapusnya pikiran negatifku, mungkin saja orang tersebut memang mengenalku, atau dia mengenal Barbara.

"Sudah selesai membacanya?" Tanyaku pada Barbara yang masih menatap isi surat tersebut.

"Astaga, ini dari siapa, Zayn?" Tanyanya terlihat khawatir.

"Kau tidak mempunyai kerabat bernama Connor?"

"Ini surat 'kan ditujuin buat kau, Zayn. Aku sama sekali tidak mempunyai kerabat bernama Connor." Aku lihat raut mukanya yang penuh kekhawatiran.

"Hey, Sayang, Kenapa Kau terlihat khawatir? bukan kah isi surat tersebut mendukung-Ku untuk menjadi suami-mu?" ucapku dengan lembut. Sungguh Aku sangat sayang dengannya, tidak ada yang bisa membuatnya  takut selama aku disebelahnya.

"Tapi Kau tidak mempunyai kerabat di pulau terpencil ini, Zayn." Aku pun mendekatkan diriku dengannya, aku memeluknya dan mencium dahinya. "Pasti ada yang mengenalku disini, Kau mandi sana, kita akan menjelajah pulau ini lagi." Barbara pun tersenyum padaku, ia langsung beranjak dari kasur lalu menuju kamar mandi.




Cekrek.

Aku mengambil fotonya yang sedang berjalan kearahku, sungguh, ia hanya mengenakan bikini berwarna hijau membuatnya terlihat sangat lah seksi, aku tergoda akan penampilannya, padahal aku sering melihatnya seperti ini apa lagi full naked. Hanya saja sekarang dia benar-benar terlihat seksi dibawah sinar matahari.



Pandanganku terus ke foto yang baru saja aku potret ini, aku  menyukai setiap inci dari badannya, dia sangat sempurna bagiku,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Pandanganku terus ke foto yang baru saja aku potret ini, aku  menyukai setiap inci dari badannya, dia sangat sempurna bagiku,

"Hey!"

Aku tersontak kaget karena Barbara mengagetkanku dengan memukul kedua pundakku dari belakang.

"bisa tidak sekali saja kau tidak mengambil fotoku? lihatlah wajahku!"

Aku terkekeh akan ucapannya, dia benar-benar tidak menyadari betapa cantiknya dia. "Kau seharusnya bersyukur, Sayang. Kau ini wanita tercantik di dunia."

Barbara menyubit pinggangku, "Bohong."

"Aku bersumpah."

Dia mengernyitkan dahinya, "Aku akan percaya kalau kau teriak namaku."

Aku pun melihat sekitarku, pantai ini lumayan ramai, bisa-bisa aku dikatain stress dengan pendatang sini.

Tapi aku akan melakukan apa saja untuk Istri cantikku ini.

dirty chat (h.s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang