#27

208 26 5
                                    


"jadi ini alasanmu tidak ingin bercerita denganku, barb?"

"karena kau ada hubungan dengannya?"

ucap Harry angkuh, dia masih berdiam diri tepat didepanku dan Zayn, aku tidak tau bagaimana dia bisa sampai disini, yang kutau tadi dia tidur dengan pulas.

"Tidak, Harry. aku sama sekali tidak ada hubungan dengan Barbara."

Zayn buka bicara, tapi saat mendengar kalimat itu, aku merasakan hatiku seperti terpukul

"kalau gitu, Barbara ayo balik." Harry menuju kearahku, dan menarik pergelangan tanganku dan menggenggamnya dengan erat, aku tidak bisa apa-apa. aku hanya bisa menurut, kalau aku diam bersama Zayn, aku tidak tau diri. aku bisa ke Paris karena Harry, dia yang membiayaiku tiket dan hotelnya.

"Untuk sekarang." tiba-tiba aku mendengar Zayn berucap seperti itu, untuk sekarang?

Harry yang tadinya menyeretku untuk ikut dengannya tiba tiba terdiam dan menoleh ke Zayn yang berada di belakang kami.

"untuk sekarang maksudmu?"  tanya Harry.

"Ya. untuk sekarang aku sama sekali tidak ada hubungan dengannya, mungkin nanti." Ucap Zayn sembari memasukan tangannya ke kantong sweaternya.

apa maksudnya? mungkin nanti? apakah benar ini yang aku dengar?

"Zayn, kau sahabatku. bagaimana bisa kau seperti ini?!" Harry mengencangkan suaranya, ia mendekatkan dirinya dengan  Zayn.

dan aku hanya bisa terdiam di belakang, aku tidak tau harus bagaimana.

"dia mencintaiku, dan aku harus memperjuangkannya kembali." Zayn melirik kearahku, dan tersenyum kecil.

bagaimana bisa Zayn berkata seperti itu?!!!

"dia mencintaiku. she gave me her virginity. and now shut up your fuckin' mouth Zayn, aku tidak menyangka mempunyai teman sepertimu." ucap Harry.

apa dia bilang????? kenapa Harry harus membawa bawa mengenai keperawananku sih?! Harry benar benar punya mulut tidak bisa dijaga, rasanya aku ingin nangis sekencang kencangnya.

"what?!" ucap Zayn kaget.

aku melihat Zayn mengepalkan tangannya dan melayangkan tangannya ke rahang Harry, aku pun langsung lari kearah mereka berdua untuk memberhentikannya sebelum terjadi perkelahian besar.

"no, no please stop!!!!" aku segera menjauhkan Zayn dari Harry.

"Zayn kau tenang. aku akan menjelaskanmu nanti. dan Harry, ayo kita balik ke hotel." aku bergegas kearah Harry dan menarik tangannya, aku tarik tangan kanan Harry sekencang kencangnya sedangkan tangan kirinya memegangi rahang kanannya yang memerah setelah kena pukulan dari Zayn.

aku menoleh kebelakang melihat Zayn masih terdiam diri di tempat tadi sambil melihat kearah kami berdua. aku sedang menarik Harry untuk kembali ke hotel, aku memutuskan untuk jalan kaki saja, karena tidak terlalu jauh.

"kau tidak akan bisa menjelaskan nanti ke Zayn, itu terakhir kalinya kau bertemu dengannya, Barb." ucap Harry ditengah tengah perjalanan kami menuju hotel, Harry masih memegangi rahangnya tersebut.

aku tidak menggubrisnya karena dikit lagi hotel kita sampai,
aku langsung memasuki lobby menuju lift, dan mencet lantai kamar kami berdua.

setelah aku dan Harry masuk ke kamar hotel, aku langsung masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka dan kakiku. aku benar benar tidak menyangka bisa terjadi seperti ini.

aku bisa melihat wajahku dari pantulan cermin, aku melihat butiran air baru saja turun dan membasahi pipiku. aku mengingat ucapan Zayn tadi kalau nanti aku akan bersamanya, aku juga ingat ucapan Harry, seenaknya dia bilang kalau aku memberikan keperawananku padanya. terlihat hina sekali diriku.

cklek

terdengar pintu kamar mandi terbuka aku pun langsung menoleh dan mendapati Harry berdiri tegak didepan pintu dengan tangan yang berada di gagang pintu kamar mandi.

"sudah bisa menjelaskan padaku apa yang terjadi di antara kau dan Zayn?"

aku pun langsung menarik nafas dengan kasar, "lain kali ketuk pintu dulu bisa? bagaimana kalau aku sedang tidak berbusana?"

"aku sudah melihatmu naked, berhenti ber akting seolah olah yang kita lakukan tadi itu tak pernah terjadi."

aku pun langsung keluar dari kamar mandi, melewati Harry sengaja aku menabrak dada nya dengan bahuku.

Harry pun langsung menutup pintu, melotot kearahku. "jadi bagaimana?"

"listen, Harry! satu, aku ini bukan pacarmu, kita ini bukan sepasang kekasih. berhentilah mengaturku! kedua, aku memang memberikan keperawananku padamu, tapi itu kau yang minta dan kebetulan aku mau. dan untuk apa kau secara terang-terangan bicara pada Zayn seolah olah aku perempuan hina, Harry. kau tidak perlu berkata seperti itu! kau juga tidak berhak melarangku untuk bertemu dengan Zayn, kau tau itu!" spontan aku menggebrak meja hotel ini dengan kencang. aku benar benar emosi.

Harry berjalan kearahku, dan menarik daguku agar aku bertatapan dengan-nya.
belum ada sedetik, bibir Harry mendarat di bibirku, ia menciumku dengan ganas penuh gairah, aku tidak membalasnya. lidahnya mencari cari lidahku, aku ingin memberhentikannya tapi kedua tanganku digenggam erat oleh satu tangan Harry, satu tangannya lagi mendorong kepalaku agar lebih dalam lagi ciumannya "aku sangat mencintaimu, Barbara. sangat." ucapnya di sela-sela ciuman kami.

aku benar-benar tidak membalas ciuman itu. dengan sekuat tenaga tanganku lepas dari genggamannya dan segera mendorong badannya yang kekar itu. "Sadarlah kau Harry! kau tidak bisa seenaknya denganku hanya karena kita sudah melakukan sex!"

"kalau waktu bisa diulang, aku tidak akan pernah memberi keperawananku padamu!" aku pun langsung rebahkan diriku ke kasur empuk ini dan menarik selimut menutupi seluruh diriku.

Aku mendengar suara gebrakan pintu, tandanya Harry keluar dari kamar ini.  kenapa aku merasa lega, aku tidak ingin berada didekatnya untuk sementara.

***
bonus yaa ku minta maaf gapernah apdet hufff

makin rumit aja, jangan lupa vote kalau mau aku cepat update lagi, biar buku ini cepat selesainyaah

salam cinta,

Harold. xx

dirty chat (h.s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang