#46

133 15 2
                                    

Barbara's pov

Setelah namaku terpanggil, aku pun beranjak dari kursi lalu menuju panggung.

ini hari wisuda-ku, ini hari kelulusan-ku.

setelah di atas panggung aku melihat dari kejauhan, disana ada Ibu-ku dan Zayn yang terlihat senyuman lebarnya.

Tapi, dimana Kakakku, Anita?

aku rasa dia memang sibuk dengan pekerjaannya sehingga datang ke acara kelulusan-ku saja dia tidak datang.

berdiri di atas panggung dan memberi sedikit pidato membuat diriku bergetar, aku sangat gugup melihat seluruh mahasiswa menatapku. dan disaat ini pun aku tidak bisa melihat dimana Harry, aku ingin melihat senyumannya di hari kelulusan ini.


Setelah acara selesai, aku pun menyempatkan diriku untuk mengabadikan moment bersama Ibu-ku, aku sangat rindu dengannya! Ibu sangat senang ketika mendengar aku dilamar Zayn, dia tau kalau Zayn adalah lelaki yang baik dan juga bijak, Ibu sempat-sempatnya mengeluarkan airmata bahagianya saat aku menunjukan jari manisku padanya, ia mencium dahiku dan memelukku dengan erat, ia tidak menyangka bahwa anak yang sering ia tinggali ini ternyata sudah dilamar, dan acara akan dilaksanakan dua hari lagi.

"Ibu sangat bangga padamu" Ibu memelukku dengan erat, terlihat airmatanya jatuh membuatku mengelapnya, "Ibu, aku sangat rindu denganmu. Selama ini aku baik-baik saja disini, Zayn juga menjagaku." ucapku dengan senyuman lebarku.

"Bolehkan aku bergabung dengan pelukan kalian?" Mendengar suara Zayn membuatku dan Ibu terkekeh, Ibu melebarkan tangannya agar Zayn dapat ikut dipelukan ini. kami bertiga pun pelukan layaknya tidak bertemu selama setahun.

"Kau akan menjadi bagian keluarga kami." Ujar Ibu.

setelah berpelukan yang cukup lama ini membuat kami terengah dan melepaskan pelukannya, "Ibu akan tinggal disini sampai acara kami kan?"

Ibu pun tersenyum, "Tentu saja, Sayang. Bagaimana orang tua mu, Zayn?" tanya Ibu.

"Orangtua ku? tentu saja mereka sangat senang mengetahui aku akan segera mendapatkan istri, mereka tidak sabar untuk memiliki cucu." ucapannya membuat aku tertawa, belum menikah orangtuanya saja sudah memikirkan tentang cucu.

"Acara kalian sudah beres semua?" Tanya Ibu.

"Yeah, tentu saja. tugasku nanti hanya mengucapkan janji suci dihari kami." ucap Zayn mengedipkan satu matanya.

mengingat tadi, Selena sempat menghampiriku dan memberiku selamat, dan tak lupa aku pun juga berfoto dengannya. ia mengingatkan ku untuk ke rumahnya setelah aku menghabiskan waktuku dengan Ibuku dan Zayn.

Zayn pun mengajakku dan Ibu untuk makan bersama disebuah restaurant. kami pun menghabiskan waktu bersama di restaurant tersebut sembari menikmati makanan yang dihidangkan, tak lupa aku menanyakan mengenai Kakakku, Ibu pun mengirimku video berdurasi singkat yang berisi Kakakku mengucapkan selamat atas kelulusanku dan pernikahanku nanti yang diadakan dua hari lagi, ia berjanji kalau ia akan datang di acara pernikahanku.

Setelah selesai menikmati makan bersama ini, aku pun pamit kepada mereka, aku bingung alasan apa yang dapat dipercaya Zayn agar aku tidak perlu kerumah Selena dengannya, karena Selena menyuruhku untuk tidak bersama Zayn. Aku juga tidak tau kenapa, mungkin ini masalah pribadi-nya.

"Yakin kau tidak ingin kuantar?" Tanya Zayn.

"Tidak perlu, ini urusan aku dan Selena,  ia sedang ditimpa masalah keluarga, mungkin? jadinya ia membutuhkanku." alasanku, walaupun aku tidak tau Selena sedang ditimpa masalah keluarga atau tidak.

dirty chat (h.s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang