#36

152 17 2
                                    

-masih dihari yang sama-

Zayn memasuki mobilnya kedalam garasi rumahnya, Aku sangat menikmati makan malamku dengannya, belum lagi makanan yang tidak kita habiskan ia langsung memberinya kepada para pelayan disana. Karena Zayn memesan banyak sekali makanan semalam, dia kira Aku akan bisa menghabiskan semua makanannya, nyatanya tidak.

Zayn pun menyuruhku untuk memasuki rumahnya lebih dulu, ia memberi kuncinya, karena ada beberapa yang perlu ia lakukan dengan mobilnya di garasi, padahal yang ku tau, mobilnya tidak ada apa-apa. Tapi ia memberitauku kalau ia ingin mengecek mesinnya, aku pun langsung menurutinya dan membuka kunci rumahnya.

Setelah masuk, Aku berniat untuk menjelajah rumah Zayn ini. ada satu ruangan yang sangat membuatku penasaran dari kemarin.

Aku mendekatkan diriku kearah ruangan tersebut lalu membukanya, kebetulan ruangan ini tidak dikunci. Aku masuk ke dalam ruangan tersebut, yang kulihat ada meja kerja Zayn dan banyak sekali berkas-berkas, Aku melihat kearah kananku yaitu tempat rak buku yang menjulang ke atas. bukunya sangat banyak, bisa kulihat dari sini ada beberapa cerita novel. Apakah Zayn membaca novel?

Aku pun iseng membuka buka laci-laci di meja kerja Zayn,  Aku mengambil amplop yang tertulis satu huruf yaitu ' B '

Aku membukanya, mataku terbuka lebar saat melihat isi amplop tersebut.

Ini semua fotoku, Ya Tuhan. bagaimana Zayn bisa mendapatkan ini? maksudku, ini foto-fotoku semuanya yang ada di London!

Aku pun melihat salah satu fotoku yang sedang menunggu bus di halte, bagaimana ia mendapatkan ini semua? Apakah Zayn memata-mataiku?

"Kau masuk tanpa izin dariku, eh?" Terkejut, Aku langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut, kudapati Zayn sedang berdiri di ambang pintu.

"um, maafkan Aku,  Aku hanya menuruti rasa penasaranku." ucapku sembari kembali menaruh foto-fotoku ke dalam amplop tersebut dan menutup lacinya.

"Apakah kau dengan foto-fotomu itu mempunyai ikatan batin?" Zayn mengernyitkan dahinya, tangannya dilipat di dadanya.

Apa Zayn marah denganku?

"maksudmu?" Tanyaku dengan bingung.

"Bagaimana kau bisa membuka isi amplop itu, Barbara?"

"Entahlah, Aku hanya menuruti rasa penasaranku saja, dan kebetulan isi amplop tersebut fotoku semua. bagaimana cara nya kau mendapatkan fotoku semua, Zayn? itu foto-fotoku ketika aku di London."

"berarti kau mempunyai ikatan batin dengan amplop tersebut, karena isinya adalah fotomu semua. jadi kau mempunyai rasa penasaran yang tinggi," Jelas Zayn, lalu ia mendekatkan dirinya padaku.

"Memangnya kau tidak bertanya-tanya darimana Aku mendapatkan nomor ponselmu?" dan sekarang Zayn tepat berada didepanku.

setelah Aku pikir-pikirkan, Aku memang tidak pernah menanyakan dari mana ia mendapatkan nomor ponselku, "Ah, ya! Aku lupa dengan hal itu. bagaimana kau mendapatkannya?"

"Aku memang tidak pernah mengkontak mu selama tiga tahun ini, tapi Aku tidak pernah berhenti untuk mencari kabar tentangmu, Barbara." Aku pun bisa merasakan nafasnya, ia mendekatkan dirinya lagi denganku sehingga tubuh kita bersentuhan.

Karena Aku sangat ragu dalam keadaan seperti ini, Aku pun memilih untuk memejamkan mataku. Aku merasa tangannya mengusap usap pipiku, lalu aku merasakan ada yang lengket dari bibirku.

dirty chat (h.s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang