Musim telah berganti, tunas kecil menampakkan dirinya dengan malu-malu dari balik ranting pohon, kehidupanku yang begitu menyedihkan kini berganti dengan kebahagian. Ada yang pernah mengatakan ini padaku suatu saat akan ada waktunya aku merasakan apa yang dia rasakan, dapat mencintai lagi seorang pria dan juga dicintai seorang pria. Aku merasakan kebahagiaan yang luar biasa ketika aku bisa mendengar suara pria itu, tanpa adanya lagi bayang-bayang masa lalu yang menghantui. Namun hari ini, aku seperti seorang yang di jegal di tengah jalannya menuju gerbang kebahagiaan yang hanya tinggal satu langkah lagi. Aku seperti terhempas angin yang keluar dari balik pintu besar yang akan aku lewati bersama dengan Donghae. Pikiranku kacau, mataku bahkan tidak bisa mengalihkan pandanganku sama sekali pada wanita yang tengah mengulurkan tangannya ke arahku ini.
Aku sibuk mengatur napas, mestabilakan emosi yang memuncak dari dalam diriku. Pikiranku juga sedang mencari pembenaran dari semua keadaan yang tengah terjadi di hadapanku, aku kembali menelusuri ingatanku semalam di club. Aku tidak salah sama sekali, aku ini adalah gadis berumur tiga puluh tahun yang memiliki ingatan yang sangat kuat. Sekertaris Kim adalah orang terakhir yang ku lihat membawa Donghae pergi semalam, bagaimana bisa ada wanita yang sama sekali tidak ku kenal ada di dalam apartemennya. Apalagi dengan penampilannya yang dengan berani mengekspos tubuhnya yang ku akui cukup bagus itu. Tubuhnya yang tinggi dengan proporsi tubuh yang begitu pas, membuatnya terlihat sangat seksi dengan handuk kekecilan yang melilit di tubuhnya.
Aku merasakan bulu kudukku meremang membayangkan apa yang telah terjadi di antara mereka berdua. Donghae adalah seorang player, dia bisa saja tidur dengan wanita lain bahkan pada wanita yang baru dikenalnya. Ketika mengingat kembali permintaan Donghae semalam, potongan-potongan kejadian kemarin dan hari ini terlihat saling berhubungan. Apakah Donghae kecewa padaku karena aku tidak mengizinkannya tidur denganku? Dan pada akhirnya dia memilih tidur dengan wanita lain seperti yang ku lihat pagi ini. Ketika aku sibuk dengan banyaknya pemikiranku itu wanita itu menurunkan tangannya, dia sepertinya menyerah untuk bisa menjabat tanganku, karena memang tidak ada sedikitpun niatan di dalam hatiku untuk menjabat tangan wanita jalang sepertinya.
Keningku berkerut menatap wanita yang masih tetap dengan senyum manisnya menatapku.
"Aku sangat kecewa padamu Sera."
Sementara itu ku lihat Donghae menggeliatkan badannya, tangannya di rentangkan berusaha untuk merenggangkan tubuhnya yang kaku, matanya yang awalnya tertutup perlahan-lahan terbuka.
"Yoon Sera~" pria itu memanggil namaku dengan senyum sumringah, dengan segera dia bangkit dan duduk di atas ranjangnya tanpa mengalihkan pandangannya dariku yang tepat berdiri di hadapannya.
"Apa yang kau lakukan pagi-pagi begini? Apa semalam kita melakukan-" perkataan Donghae berhenti ketika matanya yang belum terbuka sempurna itu menangkap sosok lain disana. Aku ingin tahu penjelasan apa yang akan di berikannya padaku tentang situasi ini.
"Yakkkkkkkkkkkkkk~" teriakkan Donghae yang begitu nyaring nyaris saja membuat telingaku tuli, dengan tergesa-gesa dia menyibak selimut yang menutup tubuhnya dan melemparkannya pada wanita yang berdiri di hadapanku. Dia bahkan tidak memperdulikan kondisinya sekarang yang hanya mengenakan pakaian dalam.
Melihat pemandangan yang begitu fantastis di hadapanku, aku tidak bisa menahan amarahku.
"Yakkk~ Lee Donghae apa-apaan ini?"
"Sera... Ini salah paham. Dengarkan aku!"
"Apa ? Salah paham." aku tidak bisa menahan tawaku lagi, tawa miris yang keluar dari mulutku ini membuat Donghae kehilangan akal. Dia sibuk menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan meraih kedua tanganku.
"Lepaskan!?"
"Tidak... Tidak aku... Tidak maksudku kau... Ahhhhkkk tidak tidak."
Kegugupan Donghae dapat ku lihat dengan jelas dari raut wajahnya, ucapannya yang terbata-bata itu juga membuatku semakin curiga. Ketika itu aku melihat ekspresi wanita yang berdiri di belakang Donghae, dia tersenyum kecil melihat apa yang dilakukan pria ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing Love ✔
FanfictionSera membutuhkan waktu yang lama untuk menata kehidupannya kembali, namun setelah tiga tahun lamanya akhirnya dia memutuskan tak membutuhkan pria lagi. Disisi lain dia harus melanjutkan keturunan keluarganya, desakan demi desakan yang dia terima me...