Chapter 19 : I'm Yours

671 61 29
                                    

Akhir pekan itu kami benar-benar pergi ke Jeju. Selain berlibur, kami kesana untuk mengurus semua persiapan pernikahan kami yang tinggal menghitung waktu. Sewaktu aku kecil dulu aku pernah mengatakan hal ini pada Ibuku, kelak jika aku menikah dengan pria yang ku cintai, aku ingin mengadakan pesta kecil-kecilan di taman dan merayakannya bersama dengan anggota keluargaku. Setelah mendiskusikan hal ini dengan keluarga Donghae dan juga Ayah dan Ibuku, aku sangat senang karena mereka menyetujuinya, apalagi Donghae menjadi orang pertama yang sangat mendukungku.

Kami berdua pergi ke sebuah hotel yang memiliki taman dengan view yang sangat cantik disana. Memilih warna putih sebagai tema dengan dresscode yang senada. Aku sudah sangat memimpikan pernikahan itu, aku ingin tahu bagaimana tampannya suamiku ini nanti disaat dia memakai tuxedonya.

Donghae tampak menggarukkan kepalanya ketika aku memperlihatkan beberapa menu makanan yang akan disediakan hotel ini untuk para tamu kami. Sepertinya dia bingung. Wajar saja bagi seorang pria, dia tidak mengerti satu hal pun tentang masakan, yang dia tahu hanyalah memakannya saja.

"Semuanya kelihatan enak."

"Yak Pak Direktur pilih yang paling kau suka."

Donghae menggelengkan kepalanya lalu membalikkan tubuhnya. Dia beranjak dari tempatnya duduk dan meninggalkanku yang masih duduk dengan tenang memegang daftar menu makanan yang diberikan oleh pihak hotel.

"Maaf, bisakah memberi kami sedikit waktu. Kami akan mendiskusikannya lagi."

Aku mengembalikan daftar itu dan bangkit dari tempatku lalu mengejar langkah Donghae yang berjalan semakin menjauh.

"Ya~ Lee Donghae kau kenapa?" teriakku kesal.

Aku berlari kecil lalu menyamakan langkahku dengannya, menarik tangannya dan mengenggamnya erat.

"Kau kenapa?" tanyaku lagi.

Lima menit, waktu terus berjalan dan aku belum juga mendapatkan jawaban yang ku inginkan dari mulut Donghae. Pria itu hanya diam sambil terus melangkahkan kakinya.

"Kau marah padaku?"

Kali ini aku menghentikan langkahku, agar Donghae juga menghentikan langkahnya. Pria itu mengeryitkan dahinya sesaat dan mengarahkan pandangannya padaku. Melepaskan genggaman tanganku dan meraih kedua pipiku.

"Aku tidak suka Sera yang terlalu antusias seperti itu." jawabnya lemah

Aku yang tidak mengerti perkataannya hanya mampu mengerjapkan mataku berkali-kali. Ku lihat dia mendesah pelan dan melepaskan kedua tangannya.

"Ini tidak sesuai dengan semua rencanaku!" lanjut Donghae dengan nada merajuk.

"Memangnya apa recanamu?"

Donghae melebarkan mulutnya, saat kata-kata hampir meluncur dari sana aku langsung membungkamnya dan menatapnya dengan mata yang membuka sempurna.

"Jangan harap ya, rencanamu itu sudah sejak awal tidak baik. Jadi aku tidak akan mengikutinya." ucapku dengan penuh penekanan.

Donghae menyipitkan matanya, lalu tangannya memukul tanganku yang ada di mulutnya dengan keras meninggalkan bekas kemerahan disana. Dia meraih tubuhku lalu mengendongnya ala bridal style dan berjalan dengan cepat ke dalam hotel.

"Kau sudah gila ya. Cepat turunkan aku!!"

Aku memukul-mukul permukaan dadanya dengan lemah.

"Kau akan lari nanti, jika aku tidak membawamu cepat-cepat ke dalam kamar."

Aku membelalakkan mataku terkejut dengan ucapannya. Jangan katakan kalau dia ingin mengendong tubuhku ini sampai berada di dalam kamar. Bagaimana nanti tanggapan staf hotel dan para tamu yang melihat kami seperti ini, mereka pasti langsung bergunjing di belakang kami.

Healing Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang