Note :
Mereka bilang aku pecundang, hanya karena aku tidak mengikuti mereka ke bar. Bukannya aku takut bir ataupun para wanita. Tapi karena aku memang tidak suka dengan kehidupan malam. Tapi Jin Tae hyung bilang jika aku ingin mendapatkan koneksi yang lebih besar aku harus mengikuti langkahnya.
Mulanya aku tidak terbiasa dengan semua itu, minuman keras, wanita penggoda dan juga meja judi. Tapi demi keprofesionalitasanku aku membuang semua perasaan itu dan memutuskan untuk merubah diriku. Aku bertanya-tanya pada awalnya, apakah jalan yang ku ambil ini tepat ? Atau ini hanya akan membuatku ke dalam keadaan yang semakin terpuruk. Ayah tidak akan memaafkan anaknya yang gagal dalam hal bisnis seperti ini, dan itulah yang menjadi pegangan hidupku selama ini.
Lee Donghae - 2014
Sebenarnya setelah membaca catatan Donghae ini aku sadar yang ku lakukan merupakan suatu kesalahan. Apalagi posisiku yang sebenarnya adalah bukan siapa-siapanya. Dengan lancang aku membuka note yang ada di meja kerjanya. Jika kulihat dari apa yang dia tulis, sepertinya Donghae bukanlah orang yang seperti diceritakan oleh banyak orang. Jika dipikir secara rasional, orang-orang seperti Donghae tidak mampu mengendalikan kekuatan yang ada disekitarnya, yang berputar di sekelilingnya adalah orang-orang dengan otak rusak. Sehingga dia terjerumus dalam hal-hal semacam itu. Dia terpaksa melakukannya ?
Pagi ini aku mendengar bahwa dukungan yang diberikan pada ayah Donghae menurun, penyebab utamanya adalah skandal yang di buatnya saat di bar. Gambar yang ku terima dari temanku Da Yoon semalam tersebar di internet dan juga surat kabar dengan judul yang mampu membuat semua orang berpikiran negatif terhadap Lee Dong Jun sang calon perdana mentri dan juga putranya Lee Donghae. Akibatnya kini headline itu menjadi bahan perbincangan hampir di seluruh penjuru negeri dan untuk Donghae adalah saat ini diadakan rapat dadakan para pemegang saham departemen storenya, posisinya dipertanyakan karena apa yang dilakukannya itu.
Begitu melihat surat kabar yang dilemparkan Bibi, aku langsung bergegas kesini dan menemui Donghae. Tetapi suasana disini sudah menjadi kacau, semua yang ku katakan semalam benar-benar terjadi. Aku bertemu Donghae sebelum dia masuk ke dalam ruang rapat, tapi dia malah sibuk menenangkanku.
"Apa yang akan terjadi ?" Mendengarku sedang gusar, Donghae meraih tanganku dan mengecupnya pelan. Dia juga memelukku berusaha menenangkanku.
"Tidak akan terjadi apa-apa." Ucapannya sama sekali tidak membuatku lebih tenang. Pikiranku sibuk memikirkan apa yang harus aku katakan pada kedua orang tuaku dan juga ayah dan ibu Donghae. Dan apa yang akan terjadi padanya? Ayahnya pasti sangat marah sekarang. Tidak hanya itu sekarang dia juga di hadapkan oleh para pemegang saham yang marah akibat skandal yang di buatnya.
Sekarang dia sudah pergi meninggalkanku di dalam kantornya sendirian. Rasanya ingin sekali aku berlari dari sini dan menyusul Donghae, aku ingin tahu apa yang mereka bicarakan disana. Aku tidak bisa melakukannya, sekali lagi aku bukanlah siapa-siapa Donghae. Catatan yang tergeletak di meja Donghae tadi hanya bisa ku baca di halaman pertama, terlalu lama aku berpikir mencerna kata-katanya. Satu hal lagi yang aku tahu tentang dirinya adalah sesungguhnya dia bukanlah orang bejat seperti yang aku kira selama ini. Saat tanganku hendak membalik note itu ke halaman berikutnya seorang pria dengan kasar membuka pintu kantor ini.
Bila dilihat dengan teliti, garis wajahnya memang mirip dengan Donghae, tapi secara keseluruhan tidak mirip dengan dia. Donghae tidak menggunakan kaca mata, dan Donghae juga jauh lebih tinggi darinya. Pria itu begitu menyadari kehadiranku di kantor Donghae dia berjalan dari arah pintu mendekat ke arahku. Kini aku bisa melihat dengan jelas kerutan di wajahnya akibat usia. Astaga... Aku mengatupkan bibirku dengan sebelah tanganku. Ayah Donghae. Sebelum akhirnya Ayah Donghae sampai ke tempatku berdiri aku berlari kecil dan mendekat kearahnya, di belakangnya ada Sekertaris Kim yang tidak lama disusul Donghae yang setengah berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing Love ✔
FanficSera membutuhkan waktu yang lama untuk menata kehidupannya kembali, namun setelah tiga tahun lamanya akhirnya dia memutuskan tak membutuhkan pria lagi. Disisi lain dia harus melanjutkan keturunan keluarganya, desakan demi desakan yang dia terima me...