Chapter 1

1.7K 41 10
                                    


Disclaimer : Garassu no Kamen by Suzue Miuchi

FanFiction by Agnes Kristi

Setting : Lanjutan"Bersatunya Dua Jiwa 3"

====================================================

"Jaga dia untukku," suara Masumi yang berat selaras dengan apa yang dirasakan hatinya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaga dia untukku," suara Masumi yang berat selaras dengan apa yang dirasakan hatinya saat ini. Direktur Daito yang biasanya tampak tenang dan bersahaja itu sekarang begitu terpuruk karena keadaan yang harus dihadapinya.

"Tuan, anda tidak harus melakukan ini." Sang pengawal setia, Hijiri, tampak tidak senang dengan perintah yang baru saja di berikan oleh tuannya itu.

Masumi berdiri dalam diam dengan mata memandang jauh ke lautan lepas sementara Hijiri hanya bisa diam memandangi punggung tuannya. Keduanya tengah berada di vila Masumi, di pulau Izu. Tempat keramat bagi seorang Masumi karena di tempat itulah dia bisa merasa bebas sebagai seorang manusia.

Keheningan diantara kedua pria itu diselingi oleh suara deburan ombak yang menghantam kaki tebing. Biasanya, Hijiri tidak akan berkata tidak pada setiap perintah yang diberikan Masumi tapi kali ini dia merasa perintah tuannya itu adalah sebuah kesalahan.

"Tuan tolong anda pikirkan lagi. Ini-,"

"Tidak." Tegas Masumi. Tangannya mengerat di pagar balkon vilanya.

"Tapi Tuan-,"

"TIDAK HIJIRI!" Bentak Masumi.

Kembali, hening tercipta diantara mereka hingga sebuah helaan napas panjang dari sang tuan membuat Hijiri waspada.

"Anda baik-baik saja Tuan?" Tanyanya khawatir.

"Pergilah, tidak perlu mengkhawatirkan aku," perintah Masumi lagi tanpa menoleh sedikitpun pada Hijiri.

"Saya tidak akan meninggalkan anda sendiri dalam keadaan seperti sekarang Tuan," jawab Hijiri tanpa ragu dan tiba-tiba Masumi terkekeh dengan nada datar yang terdengar aneh di telinga Hijiri.

"Kenapa Hijiri? Kau takut aku terjun dari tebing ini?" Tanya Masumi disela kekehan sumbangnya, "Tenang saja, aku pasti masih hidup saat kau kembali menjemputku besok."

Hijiri terdiam, melihat ekspresi wajah Masumi yang dingin. Tahu jika dirinya tidak bisa lagi membantah Hijiri pun membungkuk hormat.

"Saya permisi, jaga diri anda baik-baik Tuan."

Masumi hanya mengangguk dan tak berkata apa-apa saat Hijiri kemudian pergi meninggalkannya. Masih menatap luasnya laut yang membentang di hadapannya, Masumi memejamkan mata dan menghirup napas panjang. Raut wajahnya menyiratkan rasa sakit seiring tangannya yang menekan lembut sisi kanan perutnya.

"Maya," sebuah nama lolos dari bibir Masumi dalam suara lirih penuh kesakitan, "semuanya memang harus berakhir, aku tidak bisa membawamu dalam kehancuran. Hiduplah bahagia ... tanpaku."

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang