Chapter 11

408 24 29
                                    

Disclaimer : Garasu no Kamen by Suzue Miuchi

FanFiction by Agnes Kristi

Setting : Lanjutan "Bersatunya Dua Jiwa 3"

================================================================

================================================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi datang dengan cepat. Maya masih merasa lelah saat sinar matahari menyelinap dan mengganggu tidurnya. Dia pun bangun sembari menggosok lehernya yang pegal. Melihat jam di atas nakas, Maya bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Pukul 6.45, Maya tidak mau terlambat untuk menyiapkan sarapan dan obat untuk kekasihnya.

Setengah jam kemudian, Maya keluar dari kamar dan langsung melihat ke arah pintu kamar Masumi yang masih tertutup rapat. Alih-alih membangunkan sang kekasih, Maya memilih untuk menemui Harada lebih dulu.

"Anda sudah bangun, Nona?" Harada tampak terkejut melihat Maya datang. Tentu saja reaksi Harada membuat Maya mengernyitkan kening. "Ah, maaf." Kepala pelayan itu langsung membungkuk hormat saat menyadari perkataannya mungkin menyinggung perasaan sang nona. Padahal sebenarnya, Maya hanya tidak mengerti kenapa Harada terkejut melihatnya.

"Tidak apa Bibi, aku memang bangun lebih siang dari biasanya," jawab Maya kemudian.

"Maaf, bukan itu maksud saya. Semalam Tuan Masumi mengatakan kalau Anda sedang tidak enak badan dan kami dilarang mengganggu istrirahat Nona," terang Harada. Wanita paruh baya itu pun tersenyum, "Tapi saya senang melihat Anda baik-baik saja," lanjutnya.

Ah, Maya mengerti. Gadis itu lalu tersenyum, "Terima kasih, Bibi Harada, tapi aku baik-baik saja."

"Apa Nona ingin menu khusus untuk sarapan?" tanya Harada penuh perhatian.

Maya langsung menggeleng. "Tidak perlu. Aku hanya ingin menanyakan sarapan Masumi sebelum membangunkannya. Kami akan sarapan bersama Paman di ruang makan."

Harada tampak berpikir. "Semalam Tuan Masumi pergi lalu pulang hingga pukul tiga pagi. Apa Nona yakin akan sarapan bersama di ruang makan?"

"Pergi?" Maya terkejut mendengarnya. Harada mengangguk sebagai jawaban. Maya tidak bertanya lagi, gadis itu langsung berbalik dan bergegas menuju kamar Masumi. Dia khawatir begitu mendengar Masumi pergi dan pulang hingga pagi.

Tanpa mengetuk, Maya langsung membuka pintu kamar yang memang tidak dikunci. Dia melihat Masumi masih terlelap dalam balutan selimut. Perlahan dia menutup pintu lalu menghampiri kekasihnya. Maya terkejut begitu duduk di tepi tempat tidur, ada luka lebam di rahang dan pipi kiri Masumi. Gadis itu tampak khawatir. Matanya melihat obat dan kantung kompres yang tergeletak di meja nakas, di sebelah tempat tidur.

Masumi yang bergerak membuat Maya tersentak. Gadis itu langsung beranjak dari sisi tempat tidur, tidak mau mengganggu Masumi yang kini kembali terlelap. Tapi sayangnya, rasa penasaran membuat Maya gelisah. Pikirannya menebak-nebak tentang apa yang terjadi. Baru saja Maya berpikir untuk menghubungi Hijiri, Masumi justru terbangun.

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang