Chapter 13

354 21 25
                                    


Disclaimer : Garasu no Kamen by Suzue Miuchi

FanFiction by Agnes Kristi

Setting : Lanjutan "Bersatunya Dua Jiwa 3"

================================================================

"Boleh saya bicara empat mata dengan Anda?" ucap Norie begitu Maya berdiri dan berniat meninggalkan stage

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Boleh saya bicara empat mata dengan Anda?" ucap Norie begitu Maya berdiri dan berniat meninggalkan stage. Syuting baru saja selesai.

Maya menatap Norie dengan kening berkerut, sejenak mempertimbangkan lalu mengangguk. Norie pun mengikutinya dalam diam. Yukari dan Maki tampak waspada begitu melihat Maya keluar stage bersama Norie.

"Tidak apa-apa, aku ingin bicara sebentar dengannya," ucap Maya kemudian.

"Baik Nona." Yukari dan Maki mengangguk bersamaan lalu mengikuti sang nona tanpa bertanya apa-apa. Keduanya menunggu di depan ruang rias sementara Maya masuk bersama Norie.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Maya begitu dia duduk di kursi. Norie yang berdiri di depannya tiba-tiba membungkuk dalam. "Eh, apa yang-,"

"Tolong maafkan saya," ucap Norie.

"Berdirilah, kenapa tiba-tiba meminta maaf?" Maya segera menegakkan tubuh Norie dan menatap gadis itu dengan heran.

"Saya belum sempat minta maaf pada Anda atas semua kesalahan saya," jawab Norie.

Maya menghela napas lalu kembali duduk di kursinya. "Kejadian itu sudah lama sekali, kenapa masih mengingatnya." Rasanya aneh bagi Maya jika saat ini mereka membicarakan masa lalu.

"Anda sudah melupakannya?" Norie justru heran melihat reaksi Maya.

Aktris cantik itu menatap Norie lalu tersenyum. "Aku hanya tidak ingin membicarakannya. Biarlah masa lalu berada pada tempatnya."

"Tapi-," Norie menatap Maya ragu, "sampai saat ini saya masih merasa bersalah pada Anda," lirihnya.

"Aku sudah memaafkanmu," kata Maya kemudian.

"Anda sudah ...," Norie justru terkejut mendengarnya.

"Sebenarnya aku tidak pernah menyalahkanmu atas apa yang terjadi. Mungkin bagi orang lain aku terlalu naif tapi menurutku semua yang terjadi juga karena aku yang tidak hati-hati dan kondisiku yang ...," Maya terdiam saat teringat bagaimana ibunya meninggal. Gadis itu menghela napas perlahan. "Aku bersyukur bisa melalui semuanya dengan baik. Ya, masa masa sulit memang selalu berhasil membuatku melangkah lebih jauh."

Norie tertunduk di hadapan Maya. Dia tahu pasti bagaimana Maya menghadapi masa-masa itu. Semua kejadian yang sudah diatur untuk menghancurkan gadis itu, Norie merasa begitu bodoh dan menyesali semuanya. Bahkan setelah sekian tahun berlalu, dia masih belum bisa melupakan semuanya.

"Saya sudah mendapat balasannya," lirih Norie kemudian.

Maya menatap gadis dihadapannya dengan kening berkerut. Jujur saja dia tidak pernah tahu apa yang terjadi pada Norie setelah mengambil perannya.

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang