Chapter 10

365 31 16
                                    

Disclaimer : Garasu no Kamen by Suzue Miuchi

FanFiction by Agnes Kristi

Setting : Lanjutan"Bersatunya Dua Jiwa 3"

================================================================

================================================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maya menyeka air matanya lalu menghela napas panjang. Dalam diam dia menatap Iwaguchi yang tiba-tiba berhenti di bahu jalan.

"Anda baik-baik saja, Nona?" tanya Iwaguchi yang ternyata mengkhawatirkan kondisi nonanya.

"Aku tidak apa-apa. Tolong rahasiakan semua yang kau lihat malam ini, termasuk pada Yukari dan Maki," kata Maya dengan suara parau.

"Tentu, Nona," jawab Iwaguchi penuh janji. "Tapi bagaimana dengan Tuan Masumi? Anda, maaf, terlihat kacau. Apa sebaiknya Anda kembali ke apartemen saja?"

Maya kembali menyeka air matanya yang menetes. Dia tidak menjawab karena tidak tahu harus bagaimana. Gadis itu berjenggit karena terkejut saat handphone-nya tiba-tiba berdering. Nama Hijiri muncul di layar.

"Halo?" sapanya pelan.

"Anda baik-baik saja, Nona?" Suara Hijiri terdengar begitu khawatir.

"Kak Hijiri melihatnya?" tanya Maya kemudian.

"Maafkan saya," jawab Hijiri penuh sesal.

"Tidak, tidak, aku tidak menyalahkan Kak Hijiri," jawab Maya cepat. "Semua terjadi tiba-tiba, Koji ... dia-," Maya terdiam saat kejadian itu kembali terbayang dalam benaknya. "Bisakah Kak Hijiri rahasiakan hal ini? Aku tidak mau Masumi tahu," pintanya kemudian.

"Tentu Nona, saya tidak akan melaporkan hal ini pada Tuan. Tapi, apakah Anda siap bertemu Tuan malam ini?" Hijiri merasa cemas karena melihat betapa marahnya Maya saat membanting pintu mobil.

"Semoga Masumi sudah tidur," lirih Maya penuh harap.

"Tidak, Tuan belum tidur. Tuan Masumi baru saja menelepon saya dan menanyakan kenapa Anda belum juga kembali," terang Hijiri.

Maya terdiam lalu menatap ke luar jendela, dimana mobil masih ramai berlalu lalang. Kembali ke apartemen juga bukan solusi karena Masumi pasti akan curiga. Dia pun melihat jam tangan yang saat ini menunjukkan pukul sembilan malam.

"Nona?" Diamnya Maya membuat Hijiri semakin khawatir.

"Tidak apa-apa, aku akan berakting semua baik-baik saja. Terima kasih sudah menjagaku." Tanpa menunggu jawaban lawan bicaranya, Maya langsung mematikan telepon. Dia pun meminta Iwaguchi untuk kembali ke mansion Hayami.

***

Dengan langkah tenang Maya menyusuri koridor lantai dua menuju kamarnya. Sedikit lega saat mendapati pintu kamar Masumi sudah tertutup. Dia pun mempercepat langkah agar bisa segera mandi dan beristirahat.

"Kau baru pulang?"

Maya hampir saja menjerit saat mendengar suara Masumi di belakangnya. Gadis itu baru saja membuka pintu.

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang