Chapter 16

277 26 31
                                    


Disclaimer : Garassu no Kamen by Suzue Miuchi

FanFiction by Agnes Kristi

Setting : Lanjutan"Bersatunya Dua Jiwa 3"

====================================================

Matahari masih di atas kepala saat Maya turun dari taksi di depan apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari masih di atas kepala saat Maya turun dari taksi di depan apartemennya. Dia berjalan dalam diam menyusuri koridor. Aktris cantik itu mengabaikan beberapa orang yang berpapasan dengannya. Sembari membenahi kaca mata hitamnya, Maya mempercepat langkah.

Gadis itu tergesa memasuki apartemen. Ruangan gelap menyambutnya, Maya menghidupkan lampu ruang tamu lalu berjalan ke kamar. Setelah melepas jaket dan kaca mata, dia kemudian masuk ke kamar mandi. Maya butuh air dingin untuk menyejukkan pikirannya.

Batalkan pernikahanmu dan aku akan menyerahkan hatiku.

Kalimat itu terus berdengung di dalam kepala Maya. Gadis itu berdiri di bawah shower air dingin tanpa melepas pakaiannya. Air matanya tak lagi bisa dibendung, dadanya terasa sesak. Maya jatuh berlutut lalu tenggelam dalam isakan panjang.

Di kantor Daito, Masumi tengah memeriksa laporan saat kemudian tangannya tidak sengaja mengenai cangkir kopi hingga jatuh. Porselen cantik itu pecah saat menyentuh lantai.

"Tuan?" Mizuki bergegas memutari meja dan mengamati sekitar, "Anda baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja." Masumi juga terkejut dengan apa yang terjadi.

"Saya akan panggilkan office boy." Dengan cepat sekretaris itu menekan satu angka pada tombol panggilan cepat, meminta seorang office boy datang dengan membawa peralatan kebersihan.

"Tolong bereskan, aku ke kamar kecil sebentar." Direktur Daito itu beranjak dari kursinya.

"Baik, Tuan," jawab Mizuki sembari mengangguk hormat lalu memisahkan dokumen yang sudah ditanda tangani oleh Masumi.

Masumi mencuci tangan di wastafel lalu menatap wajahnya di depan cermin toilet. Perasaannya tidak tenang. Dia merasakan sesuatu yang salah sedang terjadi, tapi tidak tahu apa. Mata Masumi mengamati air kran yang deras mengalir. Hatinya kembali berdesir tidak nyaman. Seingatnya, semua pekerjaan sudah selesai dengan baik. Bahkan dua hari lagi dia bisa mulai cuti untuk benar-benar mempersiapkan diri dengan pernikahan.

Sebuah ketukan di pintu toilet membuat Masumi tergesa mematikan kran lalu membuka pintu.

"Ada apa?" tanyanya pada Mizuki yang menunggunya di depan pintu.

"Maaf, Tuan. Yukari datang dan mengatakan ingin bertemu dengan Nona. Apa Anda tahu dimana Nona Maya?" tanya sang sekretaris itu dengan hati-hati. Mizuki memiliki firasat tidak enak karena setahunya sang nona tidak berada di kantor dan Masumi juga tidak membicarakannya seharian ini.

"Apa maksudmu? Maya ada di rumah," jawab Masumi bingung. Dia mengalihkan perhatiannya pada Yukari yang berdiri tidak jauh dari meja kerjanya. "Apa yang terjadi?" tanyanya kemudian.

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang