Chapter 15

272 21 36
                                    


Disclaimer : Garassu no Kamen by Suzue Miuchi

FanFiction by Agnes Kristi

Setting : Lanjutan"Bersatunya Dua Jiwa 3"

====================================================

Masumi termenung menatap ramainya jalan raya Tokyo pagi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masumi termenung menatap ramainya jalan raya Tokyo pagi itu. Entah kemana wajah bahagia bersama Maya tadi. Hal itu tentu saja membuat Watanabe khawatir.

"Tuan, Anda baik-baik saja?" tanya sopir itu hati-hati.

Mendengar pertanyaan Watanabe membuat Masumi mengalihkan perhatiannya. "Ya, aku baik-baik saja."

"Syukurlah." Watanabe menghela napas lega dan Masumi bisa melihat sopirnya itu tersenyum.

"Kau juga khawatir padaku?" tanya Masumi kemudian.

"Tentu saja, Tuan," jawab Watanebe mantap.

Masumi tersenyum mendengarnya.

"Jujur saja, saya senang melihat Anda sekarang bahagia bersama Nona Maya," lanjut Watanabe.

"Begitukah? Apa aku terlihat bahagia saat bersamanya?" tanya Masumi lagi.

"Ya Tuan, Anda selalu terlihat bahagia saat bersama dengan Nona. Saya berdoa semoga pernikahan Anda dan Nona berjalan lancar."

Masumi kembali mengulum senyum. "Terima kasih, Watanabe." Dan sesaat kemudian, Masumi kembali termenung menatap keluar jendela dengan wajah sendu.

Sementara itu di mansion Hayami, Maya tengah bingung dengan apa yang akan dilakukannya. Di halaman belakang tampak Eisuke dan Asa tengah mengamati para pekerja. Dia ingin pergi tapi disisi lain dia juga enggan bertemu Koji. Yang menjadi tanda tanya besar di benak Maya adalah apa hubungan Dokter Hayate dan Koji? Dia sudah mencoba menghubungi sang dokter tapi kata asistennya beliau tengah menangani pasien dan belum bisa menjawab panggilan telepon.

Maya melihat jam tangan, waktu menunjukkan pukul 08.30. Membulatkan tekad, Maya berlari ke kamarnya untuk berganti pakaian. Lima belas menit kemudian, dia menemui Eisuke dan meminta ijin untuk keluar, tentu saja dengan alasan pekerjaan. Dan tepat pukul 09.00, Maya sudah berada di dalam taksi menuju rumah sakit.

***

Koji tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum saat melihat Maya berjalan di koridor rumah sakit. Dia yang tengah duduk di dekat taman langsung menghampiri gadis pujaannya.

"Kau datang," kata Koji di tengah napasnya yang terengah karena berlari.

Maya cukup terkejut melihat Koji sudah berdiri di depannya. Gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban. Tidak ada senyum di wajah manisnya. Tentu saja hal itu membuat Koji sedikit kecewa, tapi tidak mengapa, yang terpenting adalah kedatangan Maya.

"Aku sedang menunggu Dokter Hayate. Dia sedang menangani pasiennya, jadi kita harus menunggu," Koji menjelaskan tanpa diminta. Lagi-lagi Maya hanya mengangguk.

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang