Yoongi belum bisa tidur. Ia berbaring di kamarnya dan memikirkan apa yang diucapkan bibi Ma tadi siang.Kalian tak bisa pergi. Ada sesuatu yang belum terselesaikan disana. Aku tak tau apa. Tapi, aku yakin bahwa mereka memilih kalian. karena kalian mampu menghadapi itu. Aku sudah puluhan tahun memancing agar mereka keluar dari sana. Semua sia-sia, rumah itu dihuni bukan hanya mereka yang mati sia-sia. Tapi, juga ia yang senang melihat manusia saling memusuhi dan membunuh. Ia menyukai itu. Aku saksi dimana aku melihat gadis kecil itu----
Tapi, ucapan bibi Ma terhenti setelahnya.
"Saksi? Gadis kecil?"
Pikiran Yoongi memikirkan segala kemungkinan. Ia memang belum melihat langsung. Tau mungkin ia tak berharap melihat langsung makhluk yang akan membuat dirinya ketakutan. Hanya saja, sebenarnya ia ingin melarikan diri jika tak mendengar larangan bibi ma.
***
.
..
.
.
.
"Tol-long!"
Aku berada di sebuah lorong hutang dan gelap. Mendengar suara memanggilku samar. Jungkook? Jimin? Tae? Siapa itu? Siapa disana? Suga hyeong? Jin hyeong?
Suaranya samar dan jauh tapi aku tau dengan jelas jika ia minta tolong. Aku berteriak suaraku bahkan tak bergema. Seperti berada diruang hampa.
"Tolong—"
Aku hanya mengikuti arah suara. Terus berlari menuju arah suara. Tapi sesuatu menarikku kebelakang semakin menjauh, menjauh,
.
.
.
.
.
.
.
Namjoon tersentak bangun melihat Taehyung yang berada dihadapan."Hyeong? Wae? Kau mengerang dan berteriak." Tanya Taehyung bingung. "Apa kau sakit?"
Napas Namjoon tersengal ia benar-benar tak mengerti mengapa mimpinya kali ini begitu melelahkan.
"Hyeong?" Tanya Taehyung lagi. "Kau baik-baik saja kan. Apa kau kerasukan?" Tanya Taehyung sambil memperhatikan Namjoon dengan seksama.
Tangan Namjoon bergerak memukul kepala Taehyung. "Pabo ya?"
Tapi, Taehyung malah tersenyum menunjukkan senyum kotaknya. Sebenarnya Taehyung merasa lega,karena Namjoon tak kerasukan seperti dugaannya. Maka ia tersenyum sekalipun mendapatkan pukulan tepat di kepala dari Namjoon.
"Aku serius hyeong, apa kau baik-baik saja? Kau meraung dan berkata siapa? Siapa? Apa kau bermimpi hal yang menakutkan?" Tanya Taehyung penasaran.
'Perhatikan semua orang yang dihadapan ku. Bisa jadi satu diantara kalian bukanlah pemilik jiwa Sebenarnya.'
Entah mengapa kata-kata dari bibi Ma itu mengenai di telinganya saat ini.
"Ani, gwenchana aku hanya bermimpi kita bermain bersama. Seperti biasanya." Ucap Namjoon canggung.
Taehyung menatap heran ia merasa dan yang aneh dengan Namjoon.
"Hyeong, sebenarnya aku penasaran apa yang dikatakan bibi itu."
"Ia bilang kita tak bisa pergi dari sini. Kita harus menyelesaikan sesuatu jika ingin pergi dari sini."
"Aish, ini menyebalkan sekali." Gerutu Taehyung.
***
Yoongi berjalan menuju dapur. Langkahnya perlahan seraya memperhatikan seluruh bagian rumah. Yang sebenarnya tak ada yang aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emerald House (BTS/HOROR)
FanfictionCast : BTS Genre : HOROR/MISTERI/BROTHERSHIP BTS akhirnya, pindah Dorm yang lebih luas dan besar. bangunan yang terkesan klasik dan megah. tanpa mereka ketahui sebuah kisah kelam pernah terjadi disana. hari-hari mereka buruk. tak hanya saat berada...