♦ chap 3♦

4.5K 709 94
                                    


Play mulmed  biar mantap
( ͡° ͜ʖ ͡°) ( ͡° ʖ̯ ͡°)
(˵ ͡~ ͜ʖ ͡°˵)ノ⌒♡*:・。

__________________

00:20

Taehyung masih asik bermain dengan ponselnya. Padahal ini sudah menunjukkan pukul 00:20 malam. Ia masih keasikan bermain game. Sesekali ia mengeluh karena kalah.

"Aish! Sial!" makinya.

Tik

Tok

Tik

Tok

Tik

Tok

Entah mengapa saat ini di ruangan hanya suara detik jam yang terus berdetak. Ia menghela nafas, kemudian merenggangkan tubuhnya dengan menggeliat. Memerhatikan sekitar dengan tangan yang masih  terangkat.

"Sepi sekali," gumamnya.

Ia merapikan selimutnya, sesaat kemudian merebahkan tubuh dengan sebelumnya merapikan bantaln. Taehyung memasang earphone  dan menyalakan musik sebagai teman tidur. Lelaki itu  tak langsung memejamkan matanya, masih asik mendengarkan musik dari ponsel. Sesekali bersenandung seraya menggerakkan kepala.

"Bogosipda, bogosipda—"

Ia menatap langit-langit kamar yang membentuk goresan. Ya ... atapnya unik  dibuat dari kayu tua sepertinya, juga pastinya kuat karena bisa menopang rumah itu sampai saat ini.

Rasa kantuk mulai datang, membuat ia menguap dan mengerjapkan mata.

Tap

Tap

Tap

Tap

Ia mendengar suara langkah kaki di luar kamar. Kembali duduk dan menatap ke arah pintu yang tertutup.


"Kookie, Jiminnie."

"Aish! Mengapa mereka mondar mandir?" gerutunya kesal.

Tap

Tap

Tap

Tap

tap

"Aish!"

Taehyung bangun dan berjalan cepat ke arah pintu ia  membuka pintu dengan cepat.

"Kenapa kali—" tercekat begitu saja setelah tak menemukan siapapun di sana. Hanya lorong, kosong.

Taehyung bingung memerhatikan sekitar, namun sama sekali tak ada tempat bersembunyi. Ia mencari di sekitar lorong dan  emua pintu tertutup. ia masih yakik jika tadi adalah ulah Jungkook atau jimin. Sisenyum kotak kemudian, menutup kembali pintu  dan berjalan masuk. Iamerebahkan tubuh ke tempat tidur.  Merasa kesal, lalu memilih menarik napasnya mungkin bisa membantu menstabilkan emosi?

Ia menatap ke arah langit-langit kamar lagi. Mencoba mencari Kembali rasa kantuknya.

Tiba-tiba seolah ada hawa dingin menjalari tubuh. Seperti ada tarikan magnet yang membuat ia bergidik. Telinganya berdengung sesaat. Ia kembali duduk, memerhatikan sekeliling.  Tatapan tertuju ke sudut kanan kamar. Ta ada apapun, tapi ia merasa ada seseorang yang menatapnya dari sana. Siapa?  Pikiran menerawang membuat si Kim kembali mengingat ucapan Jungkook saat di mobil tentang rumah berhantu.

Emerald House (BTS/HOROR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang