"Namjoon aa,"
Suara panggilan dari seseorang mengagetkan Namjoon dan Yoongi yang baru saja terlelap.
Namjoon terkejut melihat jin yang tiba-tiba sadar dan kini ia duduk dan menatap Namjoon. "Hyung?"
"Kau baik-baik saja?" Tanya jin.
Namjoon dan Yoongi berjalan mendekati Jin. Mereka saling bertatap bingung, senang, entahlah semua perasaan menjadi satu.
"Maksudmu Hyung?" Tanya Namjoon bingung.
"Sebelum aku tak sadarkan diri. Bukankah kau di cekik sesuatu?" Tanya Jin.
"Bagaimana kau tau Hyung?" Tanya Yoongi.
"Aku bisa melihatnya namun aku tak bisa menggerakkan tubuhku. Tubuhku seolah bergerak melawan keinginan ku. Setelah itu aku tak sadarkan diri." Jawab Jin pada kedua orang sahabatnya itu.
Namjoon menekan tombol memanggil perawat. Jin kembali merebahkan dirinya ke teman tidurku. Ia merasa tubuhnya lemas seketika. Tak lama para perawat datang dan mengecek kondisi Jin. Dokter menyatakan semua dalam kondisi baik. Setelahnya dokter meninggalkan ruangan.
Jin duduk dan terlihat ketakutan. Ia menatap Yoongi dan Namjoon. "Aku mengalami mimpi aneh saat tak sadarkan diri."
Namjoon dan Yoongi terdiam mereka penasaran dengan hal yang akan dikatakan Jin.
"Aku bertemu dengan dia gadis kecil. Mereka bilang aku harus bersembunyi. Maka aku bersembunyi," ucap Jin. "Dan mereka banyak menceritakan tentang yang mereka alami. Juga ...." Ucapan Jin terhenti.
Namjoon dan Yoongi dilanda rasa penasaran yang kuat biasa.
"Dan?" Tanya Yoongi mencoba mempercepat menerima jawaban dari rasa penasarannya.
"Tentang Jimin, bahwa ...,"
.
.
.***
"Hyu-hyung le-lepaskan a-ku."
Jungkook berusaha memberontak. Bahkan ia menendang kaki Taehyung yang bahkan tak bergeming saat ia menendang dengan keras.
Saat itu bibi Ma dan Hoseok datang mereka berlari Hoseok kemudian mencoba melepaskan genggaman tangan Taehyung pada lehernya Jungkook.
Bibi ma mencoba membaca beberapa doa yang ia hafal kemudian dengan sebuah kalung salib yang terbuat dari perak ia mencoba memukul kalung salib ke tangan Taehyung. Taehyung melepaskan cekikannya, tapi Bibi ma tak kuat menahan Taehyung yang berusaha berlari. Beruntung seseorang menahannya. Siapa lagi kalau bukan Kwang Soo.
Dengan sekali dorongan Taehyung tersungkur ke taman. Ia meronta, mencoba mendorong Kwang Soo agar melepaskan dirinya.
"Tolong aku!" Teriak Kwang Soo menatap ke arah Jungkook dan Hoseok.
Jungkook dan Hoseok berlari menghampiri. Mereka bertatapan dengan bingung. Tak tau apa.yang harus mereka lakukan.
"Tahan tubuhnya," ucap Kwang Soo.
Jungkook dan Hoseok dengan ragu memegangi tubuh Taehyung. Jungkook disisi kanan dan Hoseok sisi yang lain.
Kwang Soo kemudian mengeluarkan air sucinya meneteskan pada mulut Taehyung yang ia buka dengan susah payah. Kemudian ia mengeluarkan kaca perak miliknya.
"Aish ini kaca terakhirku." Gerutunya kesal. "Anak iblis kurang ajar keluarlah kau aku akan menghancurkanmu."
Jungkook dan Hoseok saling menatap mereka teringat dengan apa yang diceritakan Namjoon dan Yoongi saat mereka berada di rumah sakit. Sejujurnya mereka sama sekali tak pernah berpikir jika mereka akan mengalami hal yang sama dengan kedua Hyung-nya itu.
"Pegang yang kuat." Perintah Kwang Soo.
Dan segera saja Jungkook dan Hoseok memegangi Taehyung dengan kuat. Angin disekitar mereka mendadak berhenti. Bibi ma berjalan mendekat dan memperhatikan perubahan yang dialami disana. Ia menatap pintu gudang ia tau jelas sebuah kekuatan besar berada disana. Ia gak bisa berpikir lebih jauh sekarang. Ia mendekati anak angkatnya mungkin saja ada hak yang bisa ia bantu nanti.
Kwang Soo mengarahkan cerminnya dan sebuah sosok yang berbeda berada disana. "Atas nama Tuhan yang maha pengampun."
Taehyung berteriak histeris tubuhnya menegang hingga melengkung ke atas membuat Jungkook dan Hoseok ekstra keras menahannya. Kwang Soo mengeluarkan kembali botol kecil berisi air suci miliknya kali ini ia tak memasukan ke dalam mulut Taehyung. Ia membasuh kedua tangannya. Kemudian memegang wajah Taehyung dengan tangannya. Sementara Taehyung menjadi lebih histeris.
Sebuah asap seperti ada dari arah Taehyung dan cermin milik Kwang Soo. Jungkook dan Hoseok sebenarnya tak ingin melihat makhluk dalam cermin namun mereka merasa sangat penasaran dan akhirnya melihat ke arah cermin. Tak ada apapun hanya gelap dan asap. Sampai sebuah tangan berusaha menggapai Taehyung. Bibi ma berlari mendekat, kemudian menarik Taehyung.
"Jauhkan itu." Ucapnya meminta Jungkook dan Hoseok berjalan menjauh.
Sementara Kwang Soo mengeluarkan korek dari saku kemejanya. Kemudian menyalakan korek di tangannya.
"Semoga tuhan mengampuni dosa-dosa mu beserta keturunan mu." Ucap kwang Soo.
Kwang Soo kemudian membakar tangan yang menjulur dan berusaha menggapainya itu. Saat api di sulut tangan semakin berusaha keluar dan Kwang Soo terus berdoa. Tangan itu terbakar, kwang Soo membuang botol kecil wadah air suci ke dalam cermin. Ia kemudian melempar cermin ke jalan yang lembab sisa gerimis sore tadi. Ia melempar kaca ke atas lebih sedikit kedepan dan ...
Blaammm.
Kaca itu seolah pecah berkeping-keping keping. Kwang Soo berjalan mendekati bibi Ma.
"Bagaimana kau tau?" Hanya bibi ma.
"Aku sudah melihat ada yang aneh sejak ia berada di rumah sakit eomma. Jadi aku mengikuti kalian."
"Lalu dengan yang lain?" Tanyya bibi ma.
"Aku akan kembali setelah aku pastikan semua baik-baik saja. Masuk lah ke dalam eomma." Ucap kwang.
...
***.
.
.
.
.
Note
Aku Terima kasih buat
Yang dukung work ini dan setia vomen.
Aku insyaallah nggak unpub.
Tapi, semoga sabar menunggu.
Karena kalau ngetik aku moody-an bgt.
Terimakasih 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Emerald House (BTS/HOROR)
FanfictionCast : BTS Genre : HOROR/MISTERI/BROTHERSHIP BTS akhirnya, pindah Dorm yang lebih luas dan besar. bangunan yang terkesan klasik dan megah. tanpa mereka ketahui sebuah kisah kelam pernah terjadi disana. hari-hari mereka buruk. tak hanya saat berada...