♦ chapt 1♦

6.3K 745 89
                                    

Bagaimana sebuah cerita dimulai? Seperti apa kisah itu? dan seperti apa awal dan akhirnya? Terkadang ditentukan oleh hal lain. Bukan hanya sekedar takdir atau keinginan kuat manusia. 
-----*****----

Sebuah ruangan terlihat cukup berantakan, barang-barang yang masih berserakan sebagian sofa juga beberapa peralatan yang telah ditutupi kain putih. Ruang apartemen besar ini memiliki banyak kenangan lalu akan ditinggikan. Di sana terlihat tujuh pemuda yang tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

Itu adalah apartemen yang ditinggali para member salah satu boyband yang mendunia saat ini, BTS Saat ini seluruh member sedang merapikan dorm lama mereka. Membereskan semua barang dan meletakkan ke dalam kotak dengan baik, tak lupa mereka menamai satu persatu box yang telah terisi. Hari ini mereka akan pindah ke sebuah rumah yang sudah mereka sewa, untuk mereka tinggali lima tahun ke depan. Tentu saja kepindahan mereka dengan alasan. Dan yang paling penting tempat yang mereka akan tinggali nanti lokasinya begitu asri.

Sebagian besar barang sudah berada di tempat tinggal mereka yang baru dibawa oleh ekspedisi. Hanya sedikit sisanya yang belum sempat dibawa kemarin akan di angkut hari ini sebagian oleh mereka sendiri dan sisanya dengan ekspedisi lagi. Mobil mereka tak akan cukup membawa semua meski barang bawaan tak seberapa. Perjalanan hari ini menuju ke tempat baru bersama, menyenangkan.

Namjoon duduk di sofa depan. Ia sudah rapi dengan tas ransel miliknya tinggal menunggu yang lain; Yoongi dan Hoseok, berdiri di ambang pintu. Keduanya telah selesai merapikan barang-barang dan hanya menunggu untuk diantar; Jungkook, Taehyung dan Jin yang paling sibuk merapikan barang koleksi masing-masing.  Taehyung tersenyum selesai mengepak barang miliknya ada perasaan lega tentu saja.

Tak lama, semua yang berada di sana telah menyelesaikan kegiatan. Jin berdiri bergerak seolah mengusap peluh yang sama sekali tak ada di keningnya. Sedikit berlebihan memang, tapi siapa peduli orang tampan bebas melakukan apapun 'kan?

"Ayo kita berangkat," ajak Jin seraya menenteng sebuah tas jinjing yang berisi barang-barang penting miliknya.

Pintu si sudut kamar terbuka, Jimin ... Ia baru saja selesai menghubungi sang adik. Hari ini adiknya akan berkunjung ke rumah nenek. Ya, ia sedikit menyombongkan diri pada sang kakak yang sibuk dengan kegiatannya.  Jimmy memang mengobrol selama menunggu yang lain sibuk dengan kegiatan masing-masing karena ia sudah menyelesaikan semua tadi.

"Kajja!" seruan si pucat Yoongi kini terdengar.

Jimmy tersenyum, menoleh lalu ikut mengangguk dan menyetujui ajakan sang tertua.

Disahuti dengan anggukan ke lima member yang lain. Kemudian mereka melangkahkan kaki menuju tempat parkir, di mana mobil yang biasa mengantar mereka menunggu di parkiran bawah tanah. Ke tujuh pria itu berjalan dengan riang, sesekali bersenda gurau. Seperti biasa mereka membicarakan kebodohan satu sama lain.

Yoongi menyenggol bahu Jungkook. "Mengapa kau menyahut seperti itu di live?"

Si makne menatap dengan heran. "Ada apa Hyung?"

"Ajakan makan ramen? Mengapa kau malah menantang?" Tanya Yoongi.

Si pemilik gigi kelinci malah terkekeh. "Kau menonton siaran live-ku Hyung?"

Yoongi menggeleng, lalu menjawab. "Tidak, tapi ramai sekali di internet."

"Aku hanya menyahuti sajam karena mereka menggemaskan."

"Siapa?"

"Aish penggemar kita tentu saja," sahut Jungkook.

"Ah, benar." Yoongi menyetujui. Tentu saja karena mereka sering sekali menggoda di saat para member tengah melakukan siaran.

Emerald House (BTS/HOROR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang