Udara malam yang sejuk menerbangkan beberapa helai rambut hitam dari seorang yeoja yang menatap kearah langit.Balkon apartemen itu menjadi saksi senyumannya setelah beberapa waktu senyum itu sempat hilang. Suzy menangkup mug berisikan coklat panas dan menyeruputnya.
Suzy mendengar langkah seseorang yang mendekatinya dengan ocehan orang itu dari telfon,sesampainya orang itu disampingnya Suzy menyambutnya dengan senyum.
"Ne,ne,jangan lupa,ikuti saja ucapannya dan kirim billnya ke tagihanku,jangan sampai ada kesalahan,mengerti?"
Orang itu menutup telfon dan membalas senyum Suzy."Wasseo?" Sapa Suzy hangat
"Argh!semua ini membuatku pusing!" Orang itu mengacak rambutnya dan mengusap wajahnya kasar,terlihat wajah lelah dari orang itu. Spontan Suzy meraih wajah orang itu dan mengelusnya lembut,si pemilik wajah yang tadinya menggerutu menjadi diam seribu bahasa.
"Kau bekerja keras hari ini" Suzy menawarkan coklat hangatnya. "Gomawo," "bagaimana?" "Apanya?" "Acaranya lusa?" "Iya,aku sudah mempersiapkan semuanya" "aku tidak sabar ingin bertemu dengan mereka lagi oppa!" "Nado!" Jawab orang itu tak kalah semangat.
Suzy mendekat dan bersandar dibahu orang itu,merasakan kehangatan yang masih sama setelah enam tahun ini mereka kembali dipertemukan dengan penyesalan masing masing.
"Aku masih tidak menyangka ini semua sudah berakhir oppa,"
"Aku sangat lega,"
"Oppa,mau tidak menemaniku ke suatu tempat sebelum acara besok"
"Kemana?"
"Ke tempat yang memang seharusnya kudatangi sebelum benar benar merayakan kebahagiaan"
***
Minho melirik jam tangannya dan mendecak kesal,sudah 30menit ia menunggu sendirian dibandara. Mereka sudah berjanjian karna kepulangannya yang bersamaan dengan kedua suami istri yang baru pulang bulan madu itu,harusnya Minho tolak saja ajakan kedua orang itu untuk pulang bersama karna sudah dipastikan ia akan menjadi nyamuk.
"Kemana sih mereka?badanku sudah pegal begini!para pengusaha itu membuatku hilang kendali!"
Ya,harus diakui bahwa Minho sudah bekerja keras selama setahun ini dengan menjadi sekretaris perusahaan kosmetik terbesar di London.Sangat bertolak belakang dengan pekerjaannya sebagai pengacara dulu,tapi ini sudah keputusannya dan seperti darah bisnis memang menjalar ditubuhnya.Ah,Minjae.Iya jadi teringat dengan mendiang ayahnya. Minho mengeratkan karangan bunga lily putih yang sedari tadi menemaninya menunggu. Sebelum acara senang senang itu,Minho berencana mengunjungi rumah ayahnya.Kim Minjae.
"AKH!!" Seorang gadis menjerit disampingnya,sepertinya gadis itu sedang menunggu seseorang sama sepertinya dan sekarang gadis itu jatuh luruh kelantai membuat Minho makin panik,
"Agassi,gwaenchanassimnikka?"
"Akh!perutku,..sa-sakiitt..sekali.." rintih gadis itu,Minho semakin panik dan bingung,ia langsung menelfon ambulance dan meminta bantuan orang sekitar untuk membantunya.Tak tahan melihat wajah kesakitan gadis itu,Minho membawanya kedalam dekapannya dan menyingkap rambut panjang yang seakan mengganggunya.
"Bertahanlah,agassi" Minho mengeratkan jemarinya ditangan gadis itu,entah kenapa Minho bisa melakukan itu,hanya saja ia merasa sangat...
Khawatir.
"Akh!sakiittt!!!"
Ambulance datang dan dengan cepat membawa gadis itu pergi menuju rumah sakit,kerumunan pun mulai pergi menyisakan Minho yang masih dengan nafas terengahnya.Matanya tak sengaja menangkap tas dan dompet pink yang diyakini milik si gadis tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You Back (Myungzy)
FanfictionDemi mendapat gelar tertinggi sebagai Pengacara handal,mantan pasutri ini rela melupakan sejenak masa lalunya dan menjadi partner kerja.Ambisi mereka untuk bersaing perlahan hilang dan cinta lama mereka kembali bersemi akankah mereka kembali hidup b...