12

9.7K 968 53
                                    


Drap.. Drap.. Drap..

Suara langkah kaki keduanya menjadi pengisi keheningan yang terjadi antara Ia dan Jungkook. Selama perjalanan kembali ke apartemen, tak ada yang membuka mulut hingga sekarang. Mereka hanya diam membisu, sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Eoh?!  Kenapa pintunya tidak terkunci?" heran Jungkook saat tiba di depan apartemennya.

Tanpa Jungkook sadari kalimatnya itu membuat gadis di sebelahnya menjadi panik.

"Ke-kenapa ini harus terjadi la--"

"Jangan berpikir yang tidak-tidak. Keamanan di sini sangat ketat," Jungkook menyanggah ucapan Lisa, berusaha mengendalikan suasana agar tidak membuat Lisa semakin panik.

Jungkook perlahan masuk diikuti Lisa di belakangnya. Ia kemudian menyalakan lampu ruang tamu dan mendapati keadaan ruangan yang masih tergolong rapi. Pria itu mengernyit, lalu segera memeriksa segala perabotan yang ada dan tak satupun yang hilang atau hancur.

"Aneh. Semuanya terlihat baik," gumam Jungkook.

"Hmm.. Apa sebelum pergi tadi Aku lupa mengunci pintu? Tanyanya pada Lisa yang sama-sama bingung dengannya.

"Yang ku ingat Kau menguncinya sebelum Kita pergi," Lisa menjawab juga. Yeah, awalnya gadis itu berniat untuk tidak terlibat percakapan dengan Namja penyebab segala peristiwa memalukan yang Ia alami seharian ini.

Hening.

"AAAAA!!" tiba-tiba terdengar teriakan seorang wanita. Keduanya sontak menuju ke asal teriakan tersebut.

Grep!

"Eunha?!" kaget Jungkook ketika wanita itu langsung memeluknya sesampainya Ia di ruang tengah.

"Jungkook, untunglah Kau cepat datang~" kedua lengan itu semakin erat bertengger pada pinggang Jungkook.

"Apa yang terjadi padamu?" tanya Jungkook khawatir.

Diam. Wanita itu tak mengubris dan malah semakin mengeratkan pelukannya pada laki-laki bergigi kelinci kesayangannya.

Jungkook membuang nafas berat. "Apa Kau menonton film horor lagi?" tebak Jungkook saat kedua bola matanya melihat sosok makhluk halus dengan rupa menyeramkan muncul di layar TV-nya yang menyala.

"Aku benar kan?" tanyanya lagi meski sudah tahu jawabannya.

"Eunha-ya, sudah ku bilang berapa kali bahwa jangan lagi menonton film-film seperti ini karena Kau penakut. Juga, kenapa pintu apartemenku tak terkunci?"

Eunha masih tetap diam. Melihat tak ada balasan apapun, membuat Jungkook mendengus kesal.

"Kalau terjadi apa-apa padamu bagaimana? Huh!?" nada bicara Jungkook mulai meninggi. Jujur, dirinya jengkel dengan sikap Eunha yang satu ini. Ceroboh. Dan yang semakin membuat pria itu tambah jengkel adalah kejadian yang terjadi kali ini, bukanlah kali pertama melainkan yang ke tiga kalinya.

Sadar akan kekesalan Jungkook, Eunha lalu menjauhkan kepalanya dari dada bidang laki-laki itu. "Maaf, Aku benar-benar ceroboh," lirihnya.

"Lepaskan," ucap Jungkook dingin.

"A-apa?" bingung Eunha.

"Tanganmu. Kau tak lihat belanjaanku? Ini sangat berat dan Kau masih memelukku begini."

"Tidak!" Eunha menggelengkan kepalanya. "Aku masih sangat takut Jung!"

'Cih, manja sekali Dia.' Batin seorang gadis yang sudah bosan sedari tadi berdiri dan menonton Jungkook dan Eunha. Ia kemudian memutuskan meninggalkan keduanya dan menuju kamarnya.

My Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang