11

10K 1K 99
                                    


Suasana di apartemen Jungkook mulai memanas. Namja nakal itu semakin menekankan tubuhnya pada Lisa. Tangannya mulai naik membelai pipi mulus sang gadis. Dengan pandangan mata yang tak lepas dari wajah cantik seorang perempuan yang kelihatan gugup saat ini.

Jantung Lisa berdetak hebat. Ia tak tahu harus bersikap bagaimana. Ia hanya diam dan mengerjapkan matanya rapat-rapat. Mulutnya kaku, terasa tak bisa di buka.

"Lis--"

Terdengar bunyi bel pintu apartemen Jungkook berbunyi. Menandakan seseorang berada di luar, menunggu untuk dibukakan pintu.

Jungkook mundur dan Lisa kemudian membukakan pintu, melihat siapa orang yang menyelamatkannya dari peristiwa yang amat menegangkan untuknya tadi.

"Ha-hai, maaf jika Aku mengganggu kesibukan kalian," ternyata itu Jimin.

"Ada apa Kau kembali Hyung?" tanya Jungkook.

"Aku melupakan vidio game ku," ucap Jimin tertawa kecil.

Jimin kemudian masuk mencari barang yang Ia tinggalkan itu, sementara Lisa masih diam tak bergeming di tempat Ia berdiri.

Jungkook meliriknya sekilas, "tak usah tegang begitu. Aku hanya ingin membersihkan beberapa bumbu kentang goreng yang masih tersisa di mulutmu," Jungkook menyeka bibir pink Lisa dengan telunjuknya. Kemudian menghisap bumbu-bumbu di jarinya itu.

"Tak usah tegang begitu" cih! Omong kosong macam apa itu? Batin Lisa.

Setelah mendapatkan barang yang Ia cari, Jimin kemudian pergi meninggalkan keduanya.

***

Malam pun tiba. Jam menunjukkan pukul delapan dan perut Jungkook dilanda rasa lapar. Dirinya terpaksa membangkitkan diri dari ranjang nyamannya kemudian keluar kamar menuju dapur.

Jungkook membuka lemari tempat menyimpan bahan makanan. Dan Isinya kosong. Dengan penuh harapan Ia membuka kulkasnya, isinya? Kosong juga.

"Ah, laparr~" desahnya berat.

Jungkook kemudian kembali ke kamarnya. Bersiap-siap karena Ia akan pergi belanja super banyak malam ini.

***

"Mmm~ segarnya," Lisa mencium pergelangan tanganya, menikmati aroma bunga mawar yang mendominasi tubuhnya sekarang.

Gadis itu kemudian melepaskan handuk bergambar unicorn miliknya di atas ranjang lalu mulai memakai pakaian dalamnya. Baru saja mengenakan panty, pintu kamarnya tiba-tiba terbuka.

Blush!

Pipi gembulnya lantas bersemu merah, menahan rasa malu yang mengesalkan. Lisa dengan cepat menarik handuknya kembali, menutupi kedua gunung kembarnya yang telah terekspos bebas beberapa detik lalu.

"Cepat pakai bajumu, Kita akan ke supermarket," titah Jungkook tanpa ada rasa terkejut dengan pemandangan indah yang Ia terima tadi, menurutnya Ia sudah sering melihat hal yang begitu-begitu, meski kali ini agak sedikit spesial?

'Ck! Dia bahkan tak meminta maaf,' sungut Lisa dalam hati.

"Iya-iya," balas Lisa dengan muka masam.

"Makanya lain kali jangan lupa mengunci pintu."

"Tapi Kau kan bisa mengetuk dulu!" emosi Lisa akhirnya keluar juga.

"Nasi telah menjadi bubur, Aku sudah melihatnya. Mengomel banyak tak ada gunanya. Lebih baik cepat kenakan pakaianmu dengan lengkap. Jika Kau berlama-lama, Aku tak janji bisa menahan diri," Jungkook segera menutup pintu kamar Lisa dan berjalan menuju ruang tamu.

"Apa Dia mengancamku? Ck ck ck, kurasa Ia telah berubah. Dari yang brengsek menjadi semakin brengsek!"

***

Dengan kaos berwarna putih ketat dan jeans panjang, Lisa lalu mengoleskan bedak tipis dan lip tint berwarna baby pink sebagai riasan wajahnya. Cukup simpel, toh Lisa juga sudah cantik, tidak perlu make up yang berlebihan. Ia kemudian menggerai rambut panjangnya lalu bergegas keluar kamar, tak mau membuat si Namja mesum menunggu lama.

"Aku sudah siap. Ayo pergi," ucap Lisa.

Jungkook beranjak dari sofa lalu mengambil jaketnya dan berjalan keluar.

Tujuh menit kemudian...

Jungkook dan Lisa segera memasuki sebuah supermarket setibanya mereka di sana. Jaraknya yang lumayan dekat dari apartemen Jungkook, dengan jalan kaki saja sudah cukup.

Hal pertama yang mereka cari adalah semua yang berhubungan dengan makanan. Entah bahan-bahannya, makanan instan, snack, semuanya.

"Yang itu," suruh Jungkook pada Lisa, karena Dia yang memegang ahli troli jadi Lisa yang bertugas mengambil barang-barang. Lisa lalu meletakkan empat kotak sedang susu sapi murni itu ke dalam troli.

"Apa masih ada lagi?" tanya Lisa.

Jungkook nampak berpikir. "Apa lagi ya?"

"Menurutmu apa lagi yang kurang?" tanya Jungkook balik.

"Kurasa ini sudah cukup," ujar Lisa melihat isi troli mereka yang sudah sangat penuh. Padahal menurutnya tadi barang-barang yang Ia taruh tidak sebanyak ini. Apa Jungkook yang menambahnya?

"Sepertinya Aku tahu apa yang kurang," ucap Jungkook tiba-tiba dengan tatapan intens pada tubuh Lisa. Ia lalu mendorong troli mereka dan refleks menarik pergelangan tangan gadis itu.

Jungkook membawa Lisa ke tempat pakaian dalam wanita. "Pilihlah mana yang Kau suka," ujarnya.

"Mwo!? Kenapa Kita kemari? Aku masih punya banyak di lemariku," bingung Lisa terhadap laki-laki di sampingnya ini.

"Pilih saja, bersyukur mau kubelikan."

'Ada apa sih dengannya? Sudah kubilang punyaku masih banyak!'

"Oh iya, kalau mau ambil, pilih warna yang menyala. Misalnya seperti bra yang Kau pakai itu. Merah memperlihatkan bentuknya dengan jelas," tutur Jungkook, samar-samar Ia menyeringai.

Lisa tercengang. Gadis itu segera menyilangkan kedua tangannya pada area dadanya.

"Yak! Dasar laki-laki mesum!" seru Lisa. "Apa Kau sengaja membawaku kemari hanya untuk meledekku saja, huh!?" tambahnya lagi.

"Entahlah. Siapa suruh pakai baju yang transparan begitu. Lihatlah, bukan Aku saja yang melihatmu. Mereka juga," Jungkook menunjuk orang-orang yang berada di sekitar mereka dengan dagunya.

"Ke-kenapa tak memberitahuku dari tadi?" Lisa benar-benar sangat malu sekarang, rasanya Ia ingin menitikan air mata.

Sedikit rasa menyesal melihat sikap Lisa kini. Tapi tak salah kan Ia memberitahu? Ini juga demi kebaikan Lisa sendiri, meski sedikit terlambat dan dengan cara yang kurang tepat.

Jungkook melepaskan jaketnya dan mengenakannya pada tubuh Yeoja yang tengah memeluk tubuhnya sendiri itu dengan kepala yang menunduk ke bawah.

"Sudahlah, di sini hal itu sudah biasa. Kau akan semakin membuat dirimu malu jika menangis," Jungkook membawa Lisa ke dalam dekapannya. Berusaha menenangkan gadis itu, Lisa juga menangis gara-gara ulahnya.

Tersadar keberadaanya sekarang, Lisa segera mendorong tubuh Jungkook.
Ia lalu menyapu tetesan bening yang membasahi pipinya.

"Aku ingin pulang. Sekarang."

T. B. C

Mohon maaf buat kalian yang udah berharap lebih sama chap kali ini 😅

Btw, happy new year guys! 🎉

Please voment. Saran/kritik ? Boleh banget!

Dah!💞













My Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang