22

8.1K 870 88
                                    


Lisa akhirnya bisa bernafas lega setelah perpisahannya dengan Taehyung di lift. Gadis itu benar-benar tak habis pikir dengan sikap CEO-nya yang menurutnya tak wajar saja. Belum lama kenal tapi sudah memberi perlakuan yang berlebihan.

Yang benar saja, tadi Taehyung memberikan Lisa kertas yang terdapat tulisan alamat dan password  sebuah apartemen mewah. Kata pemuda itu, Dia memberikannya cuma-cuma sebagai hadiah. Semenjak Lisa menjadi modelnya, perusahaannya mengalami banyak peningkatan, begitu alasannya.

Namun, pada akhirnya Lisa menolak untuk menerima hadiah yang terlalu besar itu.

Entahlah.

"Apa mungkin sifatnya memang begitu ya?" tanya Lisa pada dirinya sendiri.

Ting!

Lisa keluar dari lift dan langsung berjalan menuju pintu keluar, bergegas pulang. Di tengah perjalanannya itu, Lisa tak sengaja menabrak seseorang.

"Jimin Oppa!? " kaget Lisa.

Jimin yang masih merapikan pakaianya itu sontak menoleh ketika mendengar namanya disebut.

"Eoh!? Lisa! Untunglah Kita bertemu," Jimin tiba-tiba jadi sangat berantusias ketika tahu Lisa yang menabraknya.

Lisa pun hanya diam, menunggu alasan apa yang membuat temannya ini merasa sangat senang bertemu dengannya.

"Lisa-yah, sejak pagi tadi hingga pulang sikap Jungkook jadi sedikit berbeda. Dia lebih galak dan banyak diam. Apa Kau tahu sebab Dia bersikap begitu? Aku sudah mencoba bertanya beberapa kali tapi Dia hanya membentak lalu mengusirku."

Lisa tertegun. Dia tak mengira bahwa Jungkook akan jadi seperti itu hanya karena masalah yang menurut Lisa sepele. Yap, Lisa tahu pasti ini karena masalah tadi pagi.

Tapi, Lisa kemudian sadar. Ia sudah mengingkar janji pada Jungkook, jadi wajar kalau Jungkook marah.

"Lis? Lisa?" Jimin mengibaskan telapak tangan kanannya di depan wajah Lisa.

"Eh, maaf Oppa."

"Sedang ditanya tapi malah melamun. Yasudahlah, mungkin Jungkook sedang PMS sepertinya," ucap Jimin yang segera mengundang gelak tawa dari keduanya.

"Eung, Oppa, kalau begitu Aku duluan ya," ujar Lisa kemudian.

"Kau sudah mau pulang?" tanya Jimin.

Lisa pun menganggukkan kepalanya.

"Eung.. Lis, maaf, Aku tak bisa mengantarmu," wajah Jimin seketika memurung.

"Tak apa Oppa, Aku bisa pulang sendiri."

"Mm. Hati-hati, kalau terjadi apa-apa langsung beritahu Oppa ya," ujar Jimin, sedikit khawatir pada gadis bertubuh ramping itu.

Lisa pun tersenyum lalu pergi meninggalkan gedung NONA9ON.

Sudah hampir setengah jam Lisa menunggu taksi namun hingga sekarang satu taksi pun tak ada yang lewat. Gadis itu mulai jenuh. Ia kemudian duduk bersila di trotoar tempatnya menunggu itu.

Lisa menengadah ke langit petang. Melihat awan-awan mendung yang mungkin sebentar lagi akan menurunkan hujan.

Gadis itu menutup matanya lalu mendesah pasrah.

Tiiiiiiiiiiittt!!!

Lisa mengernyit saat sebuah bunyi klakson mobil mengusik ketenangannya. Tangannya terangkat untuk menghalangi silau yang sudah tentu berasal dari lampu sein mobil pengganggu itu.

My Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang