20

8.9K 943 46
                                    


Lisa segera bergegas menuju basement setelah pekerjaannya selesai. Gadis itu semakin mempercepat kedua langkah kakinya saat kedua matanya mendapati jarum jam yang menunjukkan pukul 19:05 PM. Aigoo~ pasti Jungkook sudah sangat kelaparan saat ini. Namja itu kan mudah sekali lapar, pikir Lisa.

Tinggal beberapa langkah lagi gadis itu sampai, namun sebuah telapak tangan tiba-tiba menepuk punggung kanan Lisa. Gadis itu terhenti lalu menoleh ke belakang.

"Saj--Taehyung Oppa!?" sontak Lisa, kaget ketika melihat pemilik telapak tangan itu.

Taehyung memasang wajah cemberut seperti anak kecil.

"Aku akan marah jika Kau sampai memanggilku Sajangnim," ucap Taehyung dengan nada imut, Dia mengingatkan Lisa karena gadis itu hampir menyebutkan kata Sajangnim tadi.

Apa Dia tidak malu bertingkah seperti itu pada orang yang belum sehari Ia kenal? Lisa tersenyum kikuk.

"Ayo makan malam bersama," ucap Taehyung tiba-tiba.

"Apa? Makan malam?" Lisa cukup terkejut.

"Iya. Kau pasti belum makan malam. Aku juga. Lagi pula, Aku ingin berbincang-bincang sedikit denganmu."

"Eh?"

Kau sangat menarik.

"Tidak salahkan kalau Aku ingin lebih mengenal model baruku ini?" tanya Taehyung dengan senyum kotaknya.

Bagaimana ini? Aku tak mungkin menolaknya. Lisa agak ragu.

Dengan berat hati, Lisa akhirnya mengiyakan tawaran sang CEO.

Jungkook~maaf, kurasa Kau harus menunggu sedikit lagi.

***

Tidak banyak pembicaraan yang terjadi antara Lisa dan Taehyung. Malahan mereka hanya membicarakan soal menu saja sejauh ini. Bagaimana rasa dari pesanan satu sama lain, enak atau tidak. Itu saja.

Dia kelihatan gelisah. Apa Aku membuatnya tertekan? Batin Taehyung. Namja itu dari tadi memperhatikan gerak-gerik Lisa.

"Santai saja. Aku tak akan memakanmu. Jadi tolong, makan makananmu dengan benar. Atau, apa makanan itu tidak enak? Kau bisa tukar dengan punyaku kalau mau," ujar Taehyung ramah.

"Tidak usah, tak apa-apa," ucap Lisa merasa tak enak dengan Taehyung. Lisa kemudian mengecek jam tangannya dan Oh! Sudah setengah jam ternyata.

"O-oppa, maaf. Tapi sepertinya Aku harus pergi," tanpa menunggu sepatah kata keluar dari bibir Taehyung, Lisa secepat kilat pergi dari sebuah restoran di depan gedung NONA9ON itu.

Taehyung hanya mengacak rambutnya selepas perginya Lisa.

"Mengapa Aku jadi sangat berbeda tadi?" tanya Taehyung pada dirinya sendiri. Dimana pose-pose menggoda dan rayuan-rayuan maut yang sering Taehyung berikan pada mangsanya?

Aku benar-benar tertarik.

***

Lisa mengetuk kaca mobil Jungkook ketika Ia sampai. Gadis itu amat khawatir dengan Jungkook. Setelah menunggu beberapa saat, tak ada respon yang keluar, membuat Lisa mengernyit. Gadis itu mencoba membuka pintu mobil Jungkook dan astaga!

"Dia bahkan tak menguncinya. Kalau terjadi sesuatu padanya bagaimana?" ujar Lisa saat didapatinya Jungkook yang tengah tertidur pulas di jok kemudi.

Lisa terdiam sebentar. Apa Dia harus membangunkan Jungkook? Tapi, kalau iya, Lisa merasa tak tega.

"Baiklah, Aku akan menunggumu bangun," gumam gadis itu pelan seraya mengambil tempat di sebelah Jungkook.

Sambil menunggu, Lisa memilih bermain dengan smartphone nya. Ia sibuk membaca berita-berita terbaru tentang dunia fashion.

"Kau pasti menunggu lama," gumam Lisa kala matanya menatap Jungkook di sampingnya.

"Ya. Sangat bahkan. Sampai-sampai Aku tertidur begini," ucap Jungkook sambil meregangkan badannya.

Jungkook bangun.

"Kau tahu, perutku sudah keroncongan satu detik saat Kau dan Jimin Hyung pergi tadi," keluh Jungkook dan menatap miris gadis di sebelahnya yang sekarang menunduk diam.

"Itu salahmu! Mengapa Kau tidak cari makan saat Kau lapar dan malah menunggu di sini!? Seharusnya Kau jangan menungguku kalau tahu lama!"

Jungkook tertegun mendengar bentakkan Lisa. Mengapa sekarang gadis itu yang memarahinya? Seharusnya kan kebalikannya.

"Ya, ya, baiklah. Kau benar dan Aku yang salah," ucap Jungkook pasrah lalu menyalakan mesin mobilnya dan mencari tempat makan yang enak.

Setelah berkendara selama dua puluh menit, tibalah keduanya di sebuah daerah yang disebut Koraetown.    Dimana terdapat banyak restoran Korea di sana.

Beef brisket, itulah menu yang dipilih Lisa dan Jungkook. Lisa kali ini memakan makanannya dengan baik. Ia bisa makan dengan tenang karena Jungkook sudah bersamanya sekarang. Gadis itu tak perlu merasa khawatir lagi.

"Aku tak pernah makan di sini sebelumnya," ucap Jungkook disela-sela makan.

"Lalu bagaimana Kau bisa tahu tempat ini?" tanya Lisa bingung, namun tak meganggu kegiatan makannya.

"Tempat ini cukup terkenal, hanya Aku saja yang terlalu malas datang kemari," jelas Jungkook.

"Aku selesai," Jungkook meraih tangan Lisa dan segera menyeka mulutnya pada lengan baju Lisa.

Mata Lisa sontak membelalak. Bagaimana bisa Jungkook melakukan hal ini padanya? Apalagi warna baju Lisa putih. Pasti sangat sulit menghilangkan noda itu.

"Sekarang Kau kumaafkan," ucap Jungkook datar.

"Heol.. " gumam Lisa.

"Ayo pulang," Jungkook menarik Lisa menuju kasir.

"Apa yang Kau lakukan? Aku yang akan bayar," ujar Lisa karena melihat Jungkook mengeluarkan selembar uang dari dompetnya.

Setelah membayar, Jungkook menggandeng tangan Lisa menuju mobil.

"Kau kan sudah kumaafkan. Jadi Kau tak perlu membayar apapun," ucap Jungkook sambil memandang lurus ke depan.

Entah apa yang dipikirkan Lisa. Dia sekarang menggenggam tangan kanan Jungkook erat dan membuat keduanya berhenti.

"Jungkook."

Pemuda itu menoleh.

"Mianh--"

Grep!

Jungkook membawa Lisa dalam dekapannya. Dan yang membuat Jungkook terkejut adalah gadis itu tidak melawan dan membalas pelukkannya erat.

Jungkook tersenyum.




T. B. C





Maaf lama bgt up nya.
Maaf karena pendek bgt.
Saran/kririk sangat membantu.
Jika ada yang bosan bilang aja. Jika ada yg ngerasa jalan ceritanya jelek, ancur ke, bilang aja. 🐰

Terimakasih untuk readers yang selalu voment dan setia menunggu FF ini. Kalian adalah alasan kenapa author gak menyerah untuk melanjutkan FF ini.

Malas adalah musuh terberat author.

💜💜💜





Bye💖









 

My Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang