28

10.7K 821 99
                                    


Cahaya yang menyilaukan mata membuat tidurku terusik. Aku mencoba untuk tetap menikmati tidurku namun paparan sinar itu benar-benar mengganggu. Aku pun bangun.

Mataku mengerjap-ngerjap, berusaha mengumpulkan kesadaran. Kulihat jelas pantulan sinar matahari yang menerobos jendela kamar--tunggu, ini bukan kamarku!

Seketika Aku menjadi panik. Mataku melihat sekelilingku dan benar saja Aku memang tidak berada di kamarku.

"Berarti, ini adalah kamarnya--"

Jungkook!

Ngingggggg~

Tiba-tiba kepalaku terasa sakit dan pusing. Tanganku pun terangkat dan memijit pelan pelipisku.

"Awhhh~ sshh~ uhh~ "

"Bercintalah denganku."

"Chuu~"

"Junghh--akh!"

"Apa Kau masih perawan?"

"Ahh~ shhh~ ahhh~ "

"Obat perangsang."

"Faster babe~"

Tes!

"Saranghae..................."

"Saranghae............"

"Saranghae........"

Deg!

"Aku--"

"Semalam--"

Segera saja kukibaskan selimut putih tebal yang tadinya menghangatkan tubuh--telanjangku.

Rasanya jantungku seperti berhenti berdetak. Aku pun mengusap-ngusap seprai ranjang ini dan kutemukan bercak darah yang menempel di sebagian seprai.

"Ini pasti milikku."

Aku mencoba untuk meringkuk tapi--

"Akh!"

Nyeri. Rasa sakit dan nyeri menyerang bagian vitalku. Aku pun tetap memaksa untuk meringkuk meski dengan susah payah.

Pandanganku mulai memburam. Dadaku sesak dan tubuhku mulai bergetar. Aku menangis.

"Jungkook brengsek!"

Mengapa harus Dia? Untuk kedua kalinya, lelaki itu mengambil bagian berharga dari hidupku.

"Hiks.. Hiks.. Hiks.."

Brakk!

Jungkook tiba-tiba muncul. Matanya membelalak dan dengan rasa cemas juga panik, Ia segera menghampiri Lisa.

"Lis--"

"Menjauhlah!" tolak Lisa saat Jungkook mau mendekati perempuan itu.

Jungkook terkejut. Padahal semalam mereka telah melalui malam yang panas tapi,

Lisa semakin erat meremat selimut yang menutupi dirinya. Ia pun mundur sampai tubuhnya terpojok di dinding.

"Bagaimana kalau Aku nanti hamil?" ucapnya dengan terisak.

"Tidak akan." jelas Jungkook.

Lisa menyembulkan kepalanya dari balik selimut.

"Apa maksudmu?" tanya Lisa.

"Semalam Aku mengeluarkan cairanku di luar. Jadi Kau tak perlu khawatir," ucap Jungkook dengan muka datarnya.

Jujur saja laki-laki itu sedikit merasa sedih juga kecewa. Melihat sikap Lisa ini, Jungkook jadi merasa kalau wanita itu tak menginginkan dirinya. Bisa dibilang, secara tidak langsung Jungkook merasa Dia ditolak.

My Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang