Aul & Wigo

4.7K 258 35
                                    

Aul dan Wigo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aul dan Wigo. Namanya mungkin berbeda-beda di daerah kalian. Tapi, gue yakin kalian, orang Jawa khususnya pernah denger.

Aul, si Aul ini katanya semacam GGS gitu lah. Suaranya yang sangat khas yakni, “ Auuuuuul!!! “ itu yang bikin dia dipanggil aul. Yap, aul ini katanya serigala jadi-jadian yang bisa memanggil temennya yang namanya Wigo.

Wigo, Wigo ini mahluk tinggi besar yang katanya, selalu menyertai Aul. Semacam gendruwo gitu lah. Yang membedakan, Si Wigo ini katanya menyerang manusia secara frontal.

Nah, gw pernah diceritain kakek buyut gue nih tentang mereka-mereka ini. Biar lebih mendalami, gue bikin aja cerita singkatnya.
Langsung aja cekidot.
__________

Auuuuuul! “ mahluk itu kembali melolong. Cerita dari sesepuh untuk segera tidur saat mendengar mahluk ini sudah bukan rahasia lagi. Konon, jika kita masih terbangun saat mahluk ini melolong, Wigo akan datang untuk membawa kita bersamanya.

Aku ini anak yang badung, jadi kalau diperingatkan, ya hanya pecicilan saja. Toh, selama ini aku baik-baik saja.

Sudah seminggu lebih, dua dari temanku hilang. Paijo dan Kadir, mereka biasanya sudah memanggil-manggil namaku begitu pulang sekolah. Namun, seminggu ini sepi-sepi saja.

Lawan mainku lambat laun semakin berkurang hingga terasa sedikit membosankan. Sorenya, ku putuskan pulang awal karena memang sudah terlalu menjenuhkan.

Sepulangnya ke rumah, ibuku langsung menyuruhku mandi. Aku segera menurutinya dengan senang hati.

Ibuku memang ssngat perhatian. Apalagi sepeninggal ayahku. Kami berdua hidup bersama, bermodalkan kecekatan ibuku menjahit dan mengolah ladang yang tak seberapa.

Malam  itu terasa amat dingin. Ibuku tengah tidur disampingku. Ia menepuk-nepuk punggungku sambil menyanyikan lagu nina bobo. Aku terlelap? Tidak aku malah semakin usil sengaja cari perhatian.

Dirman, tidur! “ suruh ibuku.

Tapi Dirman nggak ngantuk bu! “

“ Sudah jam sembilan malam, nanti kamu dibawa Wigo! “

“ Wigo? Biar aku tendang kalai dia datang. “ aku sok jago.

Tidur ah! Ibu temani kamu sampai terlelap. “ ibu memaksaku.

Auuuuuul! “ lolongan serigala terdengar begitu jelas. Sangat jelas, bahkan ini kali pertamanya suara itu terdengar sejelas ini.

Aku mulai takut, telapak kakiku mulai tertekuk di balik selimut, namun ibuku sudah terlelap di sampingku.

Auuuuuul! “ suara itu semakin jelas. Aku sontak menutupi wajahku dengan selimut dan menutup mataku rapat-rapat.

Glutak! Ngeeek! “ suara benda jatuh dan pintu terbuka terdengar.

Ibu itu apa? “ tanyaku.

Sst! “ bisik ibuku menyuruhku diam, “ tutup matamu apapun yang terjadi! “ suruhnya.

Dug, dug, dug! “ suara langkah kaki mendekati pintu kamarku, “ dug! Dug! “ suara itu semakin mendekat.

Klek, klek! Ngeeek! “ udara dingin keluar dari arah pintu.

Aku terlalu takut untuk memastikannya. Mataku terus terpejam. Kian kuat, dan kian kuat lagi hingga terasa menyakitkan.

Kulo nuwun! “ lirih suara mengerikan itu terdengar tidak meyakinkan. Berat, dan serak suara itu seperti menggema di gendang telingaku. Dadaku kembang kempis. Udara dalam selimut semakin pengap, tapi aku terlalu takut untuk membuka selimut.

Dia sudah tidur! “ bisik ibuku.

Kulo nuwun? Kulo nuwun? “ mahluk itu semakin mendekat. Meski mataku terpejam, dapat ku rasakan sosok tinggi besar mendekatiku. Kaki-kakiku, tubuhku, tanganku, semua bagian tubuhku merasakan dingin. Bulu kuduku juga berdiri tegak hingga leherku seperti ditarik magnet.

Nges! Nges! Nges! “ suara aneh itu terdengar.

Udara di dalam selimut tiba-tiba semakin pengap. Wajahku merasakan sensasi hangat yang sedikit lembab dan begitu janggal. Bayangan gelap memenuhi kelopak mataku yang tertutup.

Dia sudah tertidur! “ sekali lagi ibuku berbisik. Begitu lama hingga bayangan gelap itu meninggalkan kelopak mataku yang tertutup. Tak lama, ibuku kemudian menutup semua pintu dan jendela.

Sejak itu pula, aku selalu tidur sebelum jam 9 malam. Oh iya, satu lagi temanku menghilang keesokan harinya. Padahal, aku sangat ingin bercerita tentang pengalamanku hari itu.

______

Apa kalian belum tidur? Selimut kalian tiba-tiba dingin? Kalian merinding? Salam rempah.
_______

Ps, Urban Legend ini berasal dari Jawa Tengah. Kalau kita bersuara saat dia datang, konon dia akan membawa kita. Tapi dia hanya membawa anak-anak.
Gw sendiri udah 21+ jadi aman lah.

Rempah DarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang