Virus Asia Tenggara

1.3K 96 4
                                        

Black death, membunuh sepertiga warga Eropa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Black death, membunuh sepertiga warga Eropa. Kemanusiaan pada saat itu dikatakan amat buruk, khususnya bagi masyarakat Eropa itu sendiri. Tetangga bersebelahan berhenti saling sapa, mayat jadi barang wajar yang tak ada harganya. Menyeret dan menempatkan mayat keluar dari depan pintu, bahkan sudah menjadi sebuah tindakan mulia di masa itu. Para warga berbondong-bondong menyalahkan sosok pengerat yang memang menjadi perantara penyakit mengerikan tersebut. Ya, tikus. Kita mengenal itu sebagai pes. Sebuah penyakit yang sekarang, hampir musnah dari beradaban.

Hm.., tidak biasanya ente ngebahas treat soal luar bang?

Eit, bukan rempah darah kalau nggak ngebahas permasalahan dalam negeri. Semua yang ane ceritakan di awal cuma pembukaan dari serangkaian desas-desus teori konspirasi tak terpecahkan, bahkan hingga hari ini.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia pada zaman itu merupakan zona perdagangan yang membuat negeri kaya rempah ini jadi tempat peristirahatan stragis kala itu. China, Gujarat, Eropa, semua lalu lalang melewati negeri seribu pulau ini, tapi yang aneh penyebaran penyakit mengerikan tersebut tak menyentuh negeri kita ini, sama sekali. Spekulasi akhirnya berkembang dimana Asia Tenggara dianggap sumber malapetaka tersebut. Sayangnya, tak ada yang bisa membuktikan teori gila ini, atau mungkin tidak. Jadi, yang mana yang betul bang? Sabar, sabar!

Apa yang mereka sangka mungkin berdasar dangkal karena semuanya hanya dititik beratkan, berdasarkan spekulasi. Tidak seperti HIV dan Ebola yang benar-benar nyata ditemukan dari dataran Afrika sana, Black Death sama sekali tak bisa menunjukkan bukti, bahwa ia memang tumbuh dari daratan Asia.

Andai saja tak terjadi sebuah pengulangan mengejutkan, desas-desus ini mungkin saja akan menguap begitu saja.

Sayangnya, virus baru pun muncul bernama Flu Burung, H2N1 disusul virus lain yang lebih mengerikan lagi, yakni flu babi, H5N1. Mengerikannya lagi, kedua virus datang secara berdekatan. Belum cacar, sebuah penyakit yang dahulu kala membunuh setengah lebih dari populasi manusia dunia. Penyakit mengerikan yang ditengarai, hampir memusnahkan kekhalifahan manusia di bumi ini itu, memang berhasil nyaris dimusnahkan dengan angka kematian akibat penyakit ini yang turun drastis. Tapi, nenek moyang virus yang bahkan sering sekali kalian alami dan kalian sepelekan masih belum berhasil dijinakkan. Influenza. Siapa sangka virus paling mematikan di dunia bukanlah semua-semua yang ane sebutkan sebelumnya? Yap, influenza. Penyakit yang kita katakan sebagai penyakit orang kere ini masih menjadi momok menakutkan, dimana angka kematian akibat virus yang satu ini tak pernah bisa ditekan.

Kita kesampingkan virus-virus yang telah teridentifikasi sumbernya dengan jelas, dan kita bandingkan dengan sisa virus. Yap, hampir setengah virus tersebut digengarai berasal dari Asia. Ane belum memasukkan demam berdarah, dan malaria yang juga disebut-sebut berasal dari Asia tenggara. Jika kalian tanya, mana negara paling mengerikan di dunia, ane mungkin bakalan ngejawab, sebuah negara di Asia Tenggara yang terang-terangan ngembangin senjata biologis pemusnah masal ini, tanpa pernah diendus baunya sedikitpun. Kalaupun Amerika punya nuklir, mendekati nggak bakalan bisa selamat dari penyakit menyiksa yang disebabkan dari virus misterius.

Entah, berapa tahun sejak insiden terakhir terjadi. Bayangkan, bagaimana jika mereka telah berhasil menciptakan virus lain yang lebih mematikan? Mungkin cacing, mungkin cicak, mungkin sapi, atau mungkin biawak? Kita tak pernah tahu, hewan apa yang mereka pilih sebagai perantara penyebar pandemi gila ini. Masih untung kalau mereka membuat penyakit itu membunuh secara cepat, seperti flu burung atau malaria. Tapi, bagaimana jika mereka membuatnya lebih menyiksa seperti HIV? Kapan terjangkitnya kita tak paham, gejalanya terlalu samar untuk dideteksi, tapi begitu terdeteksi, boom. Tak ada obat yang bisa membuat kita lepas, dari jeratan penyakit tersebut.

P.S.
Kalian punya hewan peliharaan? Waspadalah!!!
Salam rempah…

Rempah DarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang