Yuk, minum!

1.3K 106 16
                                    

Weleh-weleh, rasanya udah lama banget ane nggak nulis treat apa-apa ya? :v
Maklum mbah, kerjaan numpuk, belum lembur, badan pegel linu, sakit kepala sebelah, meri-, ah kok gue mulai curhat ya? :v

So, ada treat apa lagi nih bang?

Oke, kali ini, kita bakal ngebahas sebuah treat yang cukup mengganggu. Ane pribadi sedikit.., 😬 ngilu pas ngulik nih materi lebih dalem. Kenapa? Soalnya semuanya itu berdasarkan kisah nyata. Benar-benar terjadi dan memiliki sumber terpercaya. ✌ I swear! Daripada gue ngoceh kagak jelas, ane jelasin aja kaya biasa.

Disturbing content⚠

Jadi, hari ini, aku berlibur di sebuah pantai dan rencananya, bakal menginap tiga malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi, hari ini, aku berlibur di sebuah pantai dan rencananya, bakal menginap tiga malam. Pengantin baru. Nggak baru-baru amat sih, tapi memang masih dalam puncak kemesraan. Bulan madu lanjutan, mungkin sebutan itu nggak terlalu buruk. Apapun kalian menyebutnya, pokoknya hari itu merupakan fun time penuh perjuangan kami.

Istriku, sebut saja Dina, merupakan seorang calon guru muda, yang bakal dululuskan dari universitas, dua Mingguan lagi. Sedangkan aku adalah karyawan perusahaan swasta, dengan gaji yang cukup. Cukup memprihatinkan maksudnya, :v

Tiga hari bulan madu kami sebelumnya sedikit kurang berkesan, sehingga kami memutuskan untuk menyisihkan sedikit uang kami. Pada akhirnya, kami berangkat dengan suasana hati gembira dari rumah. Ramalan zodiak menunjukkan bahwa bintangku sedang sial hari itu, tapi aku mengabaikannya karena itu hanya cuplikan televisi yang tak berdasar ilmiah sama sekali. Pesan alam? Mungkin. Sayangnya, aku tak memperdulikannya dan berangkat karena semuanya sudah dibooking dan direncanakan begitu rapi.

Tibalah kami di pantai tujuan kami yang begitu indah. Ombak menderu, pemandangan yang indah, angin sepoi-sepoi yang menenangkan, hingga lambaian pohon kelapa, yang seolah merayu-rayu. Semakin sempurnanya lagi, kami menginap di sebuah hotel berbintang dan begitu populer di mata masyarakat. Hanya ada sayu hal yang sedikit mengganggu, yakni banyaknya rumor aneh yang berkembang, soal hotel mewah tersebut. Mulai dari lokasi tempat pembunuh menginap, tempat eksekusi pembunuhan dan bunuh diri, sampai arwah gentayangan yang sering banget tertangkap kamera. Kalau dipikir-pikir, kenapa aku tetap menginap di tempat aneh itu juga menjadi misteri yang aku pribadi tak paham. Singkat cerita, kami berdua segera check in, dan bersantai di kamar kami, mengingat hari semakin sore dan tubuh yang kelelahan.

Keanehan pertama terjadi saat istriku mandi. Dia mengeluh soal bau tak sedap yang bersumber dari shower hotel. Tapi, hidup di kota membuatku tak terlalu memikirkan itu karena air di kota memang, yah tau sendiri bagaimana kondisinya. Hingga malamnya, aku berniat melakukan hal serupa karena merasa tak percaya diri dengan aroma tubuhku yang semakin tak sedap. Tahu sendiri lah, ehem, ehem! Berkalung

Berkalung handuk, mengenakan kaos seadanya. Ku tapaki keramik putih hotel, menuju ruang kecil di pojokan. Ya, kamar mandi! Dan ternyata, benar seperti kata istriku. Baunya begitu menyengat, bukan hanya karena ph air yang buruk. Aroma itu berkali-kali lebih kacau dari apa yang ku duga. Kebetulan, hidungku juga lumayan tajam yang membuatku segera sadar, itu tidak benar.

Segera ku pakai handukku dan bergegas keluar toilet. Tapi, bau yang tak sedap itu tetap menempel di sekujur tubuhku, hingga membuatku memutuskan mencuci wajah di wastafel, berharap hanya air kamar mandi yang kondisinya sedemikian rupa. Namun begitu ku nyalakan kran, nyatanya lebih parah. Aku dengan jelas melihat air yang mengalir dari dalam wastafel itu, memiliki warna yang keruh bukan main.

Merasa tidak beres, ku gedor kamar sebelah agar sekiranya membiarkanku menumpang mandi karena bau itu benar-benar menyengat. Tapi yang ku dapati ternyata sama saja. Dari situlah keluhan-keluhan yang sama bermunculan hingga seseorang menyampaikan ini pada pihak hotel. Setelah memberikan peringatan agar tak menggunakan lagi air yang ada di hotel, mereka akhirnya menelepon tukang ledeng.

Sekitar, satu dua jam kemudian, tukang ledeng itu datang berkata bahwa, tak ada kerusakan pada kran, atau pun, selang hotel yang membuatnya berasumsi, tangki air mungkin sumber masalahnya. Setelah dicek, ternyata benar! Benar-benar membuatku ingin muntah. Sebab, didalam tangki air tersebut ditemukan sesuatu yang tak sewajarnya berada disana. Ya, mayat. Mayat perempuan tanpa busana yang telah membusuk, hampir selama seminggu. Itu diperkuat oleh hasil olah TKP.

Poin anehnya adalah, bagaimana bisa sosok mayat wanita ada disana? Ketika dibuka saja, butuh setidaknya dua tenaga pria dewasa untuk membukanya. Seseorang mengatakan, jika pria itu benar-benar memiliki otot yang lumayan, maka tidak aneh. Tapi ini wanita! Tidak mungkin baginya membuka dan memasukkan diri kedalam tangki air sendirian. Lagipula, kenapa dia harus repot-repot masuk kedalam tangki, kalau tujuannya hanya bunuh diri? Dan bukan hanya itu. Masih banyak keanehan lain, tapi aku tak ingin membahas ini karena aku sudah terlalu mual. Maksudku, air apa yang barusan ku gunakan? Kalian juga paham itu, bukan?

P.S.
Jadi, buat kalian yang sering banget bepergian, atau traveling, dan terpaksa harus menginap di hotel, ada baiknya kalau mulai sekarang kalian tak gegabah menggunakan air hotel secara sembrono. Nggak mau kan, kalian minum dari….

😱😱😱

Buat yang ingin tahu detail lebih jelasnya, kalian boleh search di google dengan keyword, Elisa Lam.

Salam rempah…

Eit, kelupaan, judulnya udah dibaca belum? Coba deh, baca benar-benar..

Rempah DarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang