tiga

1.5K 40 0
                                    

2 tahun kemudian

Keisya benar-benar pergi setelah kejadian pilu 2 tahun lalu persis seperti apa yang diinginkan papa nya dan Rey dia menghilang dari kehidupan semua orang

Sya membersihkan meja resto itu setelah pelanggannya pergi begitulah kinni kehidupannya bekerja sebagai pelayan disebuah restoran sederhana,sya selalu bekerja dengan giat baik itu mencuci piring,membersihkan meja dan sebagainya ..

Menyibukkan dirinya membuatnya bisa sejenak melupakan beban hidupnya ,begitulah kesehariannya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari pagi sampai malam lalu kembali ke kontrakan kecilnya

Selesai merapikan meja keisya membawa piring kotor ketempat pencucian lalu kembali kedalam resto untuk melayani pelanggan resto

"Sya tolong anterin ini ke meja nomor 3"ucap vava  teman kerjanya

"Oh yaudah sini va" sya mengambil nampan yang penuh dengan piring makanan itu menuju tempat yang dimaksud

Sesampainya dimeja nomor 3 dia langsung meletakkan nampan tersebut yang ternyata untuk 2 orang

"Selamat menikmati"keisya membukukan tubuhnya dan pergi dari meja tersebut tanpa memperhatikan pengunjung dimeja no 3 itu yang tak lain adalah Rey dengan seorang perempuan

Rey menyadari kehadiran keisya namun enggan menyapanya karena sisa kekecewaan itu masih tersimpan jelas dihatinya ,dia mencintai keisya karena tau keysia orang yang baik tapi semuanya pupus ketika mengetahui sya yang sudah tidak perawan , tentu dia tahu sifat gadis seperti apa yang kehilangan keperawanannya dengan mudah

Namun hatinya tercabik saat melihat tubuh sya yang terlihat jauh lebih kurus dari sebelumnya bahkan pipinya yang dulu chuby sekarang sudah tak lagi terlihat.

Sya kembali dengan nampan makanan ditangannya menghampiri meja demi meja dan memberikan sapaan ramah kepada pelanggan resto itu hal itu tak luput dari perhatian Rey

"Rey liat apaan sih"ria temannya mengikuti arah pandangan Rey tapi yng dilihatnya hanya orang yang sedang makan sambil bercanda ,tentu saja karena sya sudah pergi dari sana dan melayani pengunjung resto yang lainnya

"I miss u sya..." Batin Rey ya dia selalu merindukan keisya bukan perkara. Mudah melupakan orang yang dicintainya itu mengingat banyaknya kenangan yang mereka ciptakan di masa pacaran mereka

....

Saat akan mengantarkan nampan makanan kemeja nomor 7 yang sudah kembali terisi sya tidak sengaja menabrak seseorang mengingat dia yang fokus memperhatikan nampaknya yang berat dan penuh makanan takut akan tumpah

Prang

Bunyi pecahan piring menggema di dalam resto itu

"Astaga maaf saya nggak sengaja biar saya bersihkan"keisya meraih sapu tangan kecilnya di saku celana dan mengelap sisa makanan dan minuman yang mengotori pakaian orang yang ditabraknya itu yang ternyata adalah seorang pria..

Orang itu hanya diam sementara sya sibuk membersihkan kaus polo pemuda itu yang sudah belepotan makanan

"Lo kalo jalan itu hati hati dong .. baju teman gue jadi kotor gitu kan " sergah ria

"Maaf mbak saya benar-benar nggak sengaja mbak kalo mbak mau saya bisa cuciin bajunya teman mbak "balas sya

"Tapi nggak semua hal itu bisa selesai pake minta maaf Lo itu,mau gue laporin sama pemilik resto ini biar Lo dipecat " balas ria sengit

"Kan saya sud.."

"Biarin aja ri dia kan udah bilang nggak sengaja udah ayok"Rey menarik ria menjauh

"Rey.."lirih sya

Rey hanya melihat dengan tatapan datarnya seolah sya bukanlah orang yang dikenalnya

"Astaga sya kaki kamu berdarah sya "vava berlari kearah keisya yang berlumuran darah bagaimana tidak keisya hanya menggunakan sandal biasa yang menyebabkan beberapa pecahan piring dan gelas menancap di punggung kakinya sedangkan Rey menggunakan sepatu kulit

Sya melirik kakinya yang sudah berlumuran darah krnapa dari tadi dia tidak menyadarinya dan kenapa sakitnya baru terasa sekarang sya bingung sendiri

"Akhh jangan dipegang va sakit"sya mengernyit karena sakit dikakinya saat vava mencabut beberapa pecahan

Tamu resto hampir seluruhnya melihat kearah sya prihatin dengan kakinya yang terlihat luka parah bahkan banyak yang mendekatinya dan menawarkan membawa sya kerumah sakit

...Rey yang sampai diparkiranpun dilema dengan kata kata yang didengarnya tadi tentang teriakan seseorang bahwa kaki sya berdarah apa lukanya parah...? Pertanyaan itu memenuhi kepala Rey hingga ragu untuk meninggalkan resto tersebut

Dari awal Rey sudah menahan mati matian perasaan. Senangnya karena bertemu dengan sya kembali dan perasaan kecewanya mengingat bagaimana mereka berpisah sekarang satu lagi yang tak mungkin bisa dia tahan kekhawatirannya jika sya sampai luka parah

Rey berlari memasuki resto itu kembali meninggalkan ria yang sudah lebih dulu masuk mobil..namun terlambat yang dilihatnya disana hanya seorang pelayan yang sedang memunguti pecahan piring dan gelas itu yang sudah berlumuran darah...

Deg..banyaknya darah yang berceceran dilantai membuat Rey kian khawatir bagaimana tidak darah yang dilantai itu sangat banyak itu cukup untuk membuktikan betapa parahnya luka keisya

"Sya kamu nggak apa-apa kan sya,,," batinyya yang tentu akan sulit mendapatkan jawaban...

#*#*#*#*

Yeyeye ikutin terus guys kasih bintang ya haha

I'am Not A VirginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang