empat

1.2K 33 0
                                    

Setelah kecelakaan direstoran kemarin keisya diberi cuti selama satu Minggu oleh bosnya dan saat itulah harinya diliputi kebosanan karena dengan berdiam diri dia kembali mengingat setiap kejadian pahit yang dilaluinya..tepatnya meratapi takdir tapi jauh di lubuk hatinya dia percaya Allah masih menyayanginya karena masih memberinya keberanian untuk menjalani hidup disaat hampir semua orang mengimginkan dia tiada

Kakinya terasa sulit digerakkan ditambah dengan tebalnya perban yang menempel di punggung kakinya,keisya kembali meringis mengingat banyaknya pecahan yang menancap di sana kemarin dan kemarin juga lah pertama kali dia bertemu dengan Rey setelah sekian lama , pertemuan serta tatapan benci masih ada di sorot mata laki-laki itu untuknya ,dan tentu keisya juga merasa rendah diri

Disaat Rey berbahagia dengan keluarga yang menyayanginya keisya justru kesepian seolah terbuang dari kebahagiaannya ,disaat Rey bebas menempuh pendidikan keisya justru menjadi pelayan direstoran kecil dengan gaji yang tak seberapa,dan disaat nanti orang yang dicintainya berdiri sebagai seorang yang sukses keisya justru berteman dengan kehampaan yang tercipta

Bukannyaa meragukan Tuhan tapi kenyataan membuatnya terasing , semua bukan salahnya,bukan salah Rey ,dan tentu juga bukan salah orangtuanya siapa yang akan dipersalahkan disaat takdir mempermainkannya begitu jauh

"Tuhan kenapa engkau menepikanku pada batas dimana aku dipaksa berhenti?? Disaat Aku sudah kehilangan arah untuk kembali"ucapnya lirih sembari memandang satu persatu foto yang menempel didinding kamarnya , disana ada dia dengan Rey yang begitu bahagia,t api semuanya hanya terjebak dalam kenangan

Keisya membuka album kecil miliknya disana tersimpan banyak foto orang yang dicintainya,papanya Rey dan sahabat-sahabatnya dulu,,tapi tekadir mempermainkannya membuat semua cinta yang diterimanya berubah menjadi kebencian,,benci yang teramat dalam...

"kita hanyalah seorang pemain dalam skenario yang dibuat Tuhan,jadi jangan pernah mengeluh karena jika kau belum bahagia berarti kisah hidupmu belum diakhir cerita..."kata itu terngiang di telinganya , Reylah yang selalu mengatakan itu disaat keisya sedih dan Rey jugalah yang menjadi sandaran keisya satu satunya karena papanya terlalu sibuk dengan dunianya sendiri...

"Aku harap kamu disini Rey ,mungkin jika kamu mengatakannya lagi aku akan percaya..."genangan airmatanya luruh menggiring kesedihannya..

"Andai matamu adalah mataku,dan hatimu adalah hatiku kau akan mengerti sakit ini ketika kau menatapku..karena Aku terjebak dalam takdir yang tak kutahu akan membawaku kemana.."

I'am Not A VirginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang